Jomblo karena disebabkan seringnya bepergian dari satu tempat ke tempat lain menjadi ‘penyakit’ nyata yang dialami beberapa pejalan. Passion yang sedikit menuntut untuk menduakan sang kekasih menjadi alasan seorang pejalan muda seringkali memilih kata single sebagai jawaban atas status hubungannya. Tak terbebani dengan masalah percintaan dan ingin merasa bebas menjelajahi destinasi-destinasi impian, merupakan pilihan besar dalam hidupnya.
Namun pernahkah kamu membayangkan bagaimana rasanya jika jatuh cinta dengan seorang yang memiliki passion sama? Hal-hal inilah yang mungkin akan terjadi.
Jembatan kayu Pulau Panjang. Foto oleh Imam AlMahfudz
Bersiaplah untuk kesepian kecuali jika kamu bersedia dengan sepenuh hati mendampingi langkah kaki pasanganmu yang tak tahu kapan akan merasa lelah dan bosan menjelajahi hal-hal baru yang semakin menumbuhkan hasratnya untuk terus bertualang.
Namun, jika kalian adalah pasangan yang memiliki hasrat yang sama maka kalian akan menikmati dunia tanpa sepi yang akan mengembangkan senyummu saat menemukan hal menakjubkan di luar sana sembari menggenggam tangan pasanganmu.
Menjalin hubungan dengan seorang pejalan memang berat karena ego-nya yang besar dan tak dapat dikekang. Namun, dia punya ambisi dan tujuan yang tegas dalam mengambil pilihan hidupnya tak terkecuali dalam memilih pasangan hidupnya.
Pantai Bandengan, Jepara. Foto oleh Imam AlMahfudz
Kamu mungkin akan sering merasa heran dengan tingkahnya. Ia jarang melirik yang lebih cantik atau lebih tampan dibandingkan dirimu. Padahal dirimu merasa biasa-biasa saja, tak ada yang spesial, sehingga terkadang kamu sendiri bertanya “apakah dia ini waras telah memilih kamu yang apa adanya ini?”
Seorang pejalan tidak memandang rupa dalam kriteria pasangannya namun menyertakan kesetiaan dan kesabaran menghadapi hasrat bertualangannya yang tak bisa ditahan.
Dalam kehidupan sehari-hari ia mungkin terkesan sangat cuek. Namun jangan kaget jika ia; entah bagaimana selalu mampu untuk membuatmu merasa nyaman dengan kejutan-kejutan romantis yang ia berikan. Ya, ia punya definisi sendiri tentang ‘romantis’.
Bukit Sunrise, Temanggung. Foto oleh Imam AlMahfudz
Tak seperti orang lain yang menuntut ini dan itu dalam menjalin hubungan, seorang pejalan hanya butuh teman yaitu kamu dalam perjalanannya. Bahkan mungkin mereka tak terlalu peduli dengan kemewahan materi, karena berkeliling ke berbagai destinasi bersamamu sudah melengkapi hidupnya. Tak sedikit orang yang kekurangan dalam hal keuangan namun nampak lebih bahagia hanya dengan melangkahkan kaki bersama dalam kesederhanaan bersama pasangan daripada mereka yang berlebihan dalam harta namun bertatap muka hanya beberapa jam saja.
Masih ingat dengan Tuan Fredrickson? Dia adalah pemeran kakek dalam film animasi “UP” yang sangat menyukai petualangan bersama istrinya. Hingga kemudian istrinya meninggal dan ia bertekad memenuhi janji kepada istrinya untuk terbang menuju “The Paradise Fall”. Tak ada yang lebih pantas untuk menggambarkan seperti apakah cinta dari seorang pejalan itu selain cinta Tuan Frederickson pada istrinya.
Gunung Prau, Wonosobo. Foto oleh Imam AlMahfudz
Bayangkan dinding rumah kalian terpampang galeri foto masa-masa paling romantis tatkala kalian masih berjaya bepergian ke berbagai tempat favorit. Berkeluh kesah tentang destinasi baru tiap bulannya akan membuatmu merasakan romantisme bulan madu yang berulang-ulang. Bercerita tentang masa muda yang pernah kalian lewati tiap harinya, masa tua kalian tak akan di selimuti penyesalan karena masa muda kalian begitu penuh akan kenangan indah.
***
Dia mungkin berkehidupan sederhana, susah diatur dan nggak jelas, namun dia bisa memastikan masa tuamu tak akan pernah sepi dengan segudang cerita romantis untuk anak cucu kalian. Explorelah duniamu, karena duniamu bukanlah cercahan romantisme kota Paris atau tingginya puncak Everest, namun duniamu adalah apa yang bisa kau lihat dan kau nikmati bersama orang-orang yang kau cintai.
