Ujung Kulon tidak hanya sebatas tentang daerah konservasi badak. Letaknya yang berupa hutan dan pengunungan di tepian pantai, membuat lokasi ini sangat cocok untuk ber-reinkarnasi setelah kepala terasa tertumpuk-tumpuk oleh tekanan pekerjaan dan tekanan kondisi kota yang sangat padat setiap hari. Pening!
Ujung Kulon yang disulap menjadi tempat wisata memiliki banyak tempat wisata. Spot mana sih yang sebaiknya dikunjungi di sana agar tidak membuang waktu namun sepulang nanti pengunjung akan merasa terlahir kembali?
Inilah spot-spot favorit yang menjadi incaran wisatawan saat berkunjung ke Ujung Kulon:
Tidak semua kebun binatang memiliki banteng untuk dilestarikan. Untuk melihatnya, tak perlu mengabsen saru per satu kebun binatang dari sabang sampai merauke. Atau menabung ekstrem demi mengunjungi padang savana Afrika untuk melihat aksi banteng atau hewan-hewan lainnya mencari makan, bertahan hidup, dan menghabiskan waktu untuk bermalas-malasan. Datang saja ke Padang Rumput Cidaon dan Cibunar. Melakukan aksi trekking dikedua padang rumput ini sangat menguji adrenalin.
Mengamati banteng-banteng yang sedang merumput dari menara dengan menggunakan teropong adalah hal yang sangat menyenangkan. Karena dari menara, kehadiran pengunjung tidak akan membuat banteng-banteng tersebut tertanggu. Selain itu, kamu pun bisa temukan burung merak dengan keindahan ekornya yang menawan di Padang Rumput Cidaon.
Waktu yang tepat untuk mengunjungi Padang Rumput Cidaon adalah pukul 06.00-07.30 sembari menikmati hangatnya matahari yang mulai merambat. Atau sore hari saat di detik-detik menjelang senja.
Sejauh memandang, hanya kata ‘indah’ yang akan membuatmu makin mencintai setiap sisi Ujung Kulon ini. Pulau Peucang dengan keindahan karang bawah laut yang warna-warni. Pulau ini pun menjadi tempat konservasi bagi monyet ekor panjang dan rusa. Berdiri mematung menikmati alam dari gugusan karang saat sore, adalah waktu yan tepat untuk melihat siluet Krakatau yang menawan.
Menyusuri Sungai Ciganter menjadi agenda wajib saat datang ke Kepulauan Handeuleum. Ini bukan wisata air seperti rafting dengan mengenakan pelampung dan dayung lalu beratraksi di jeram-jeram yang menguji adrenalin. Wisata Sungai Ciganter ini bisa dinikmati dengan cara bersantai. Perahu dayung kecil akan menjadi transportasi wisata air ini. Selain itu, wisata ini pun akan mengenalkan tentang keanekaragaman flora dan fauna yang terletak di sepanjang Sungai Cigenter: ular, burung, ikan, ataupun kepiting. Kamu akan melihat keindahan dari air terjun bertingkat dan segera siapkan kamera atau kamu akan melewatinya begitu saja.
Owa jawa, keberadaannya menjadi sangat langka semenjak perburuan liar. Di sini, hewan berbulu berekor panjang dengan wajah boneka tersebut benar-benar dijaga dan dilestarikan. Tempat ini juga menjadi tempat penelitian, pendidikan lingkungan, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Bermain-main dengan mereka sangat lucu walaupun beberapa kali kukunya mencakar kulitmu.