Video Oleh Phinemo

17 Hal yang Tak Boleh Dilewatkan Saat Liburan di Semarang

Tim Phinemo • July 8, 2016

 1. Menjadi ksatria berkuda Dinasti Syailendra


Beberapa penjaja jasa kuda langsung menghampiri begitu masuk ke kawasan Candi. Mungkin orang tua Kamu akan berkata, ‘bahaya menunggang kuda dengan jalur tanjakan dan turunan curam di sini.’ Tapi, kapan lagi kita bisa mencobanya? Ini sangat menarik, menunggang kuda sejauh 4 km menjelajah kompleks candi yang dibangun pada 11 abad yang lalu!

Soal keamanan tak ada yang perlu dikhawatirkan, saya mendapat seekor kuda cokelat yang bagus. Namanya Gayatri, berumur 6 tahun -usia yang matang untuk seekor kuda. Lagipula, Mas Feri, penjaja kuda yang selalu mendampingi saya berkeliling sudah berpengalaman 5 tahun lebih menjalani profesi ini. Tak ada yang perlu dikhawatirkan, cukup hentakan kaki Kamu perlahan dan sang kuda akan jalan menyusuri jalan setapak khusus untuk kuda. Panduan : Candi Gedong Songo terletak di Desa Candi, Kabupaten Semarang. Dibutuhkan waktu tempuh sekitar 40 menit dari Ambarawa. Jalur menuju tempat ini di dominasi tanjakan curam hingga 40 derajat. Harga : Rp 70.000,-

 

2. Facial belerang!

Foto oleh Shabara Wicaksono

Setelah menunggang kuda sekira 30 menit, saya sampai di bagian atas kawasan Candi Gedong Songo. Di sekitar kawasan candi ke-9 ini -Candi Gedong Songo adalah kompleks yang terdiri dari 9 candi terpisah, ada sebuah tebing yang mengepulkan asap tebal dari celah-celahnya. Tanah di situ terdapat kandungan belerang cair.  Kamu tak perlu membayar hingga jutaan rupiah untuk mendapat perawatan kulit menggunakan belerang di salon-salon besar, Kamu bisa mendapatkan belerang alami sebanyak yang Kamu mau saat wisata Semarang, gratis! Panduan : Masih dalam kompleks Candi Gedong Songo, kawasan Candi ke-9

 

3. Bertualang ala Alice Parkinson di Film Sanctum

Foto oleh Shabara Wicaksono

Pada film Sanctum karya sutradara Alister Grierson, Alice Parkinson yang berperan sebagai Victoria harus menjelajah sebuah goa di Papua Nugini untuk penelitian. Saya melakukan hal yang sama di sini, Goa Tirta Mulya, Kabupaten Semarang -tentu bukan untuk penelitian seperti Alice Parkinson. Goa ini cukup gelap, jarak pandang hanya sekitar 1 meter jika tak membawa alat penerangan apapun. Dinding-dinding tanahnya mengeluarkan aroma yang khas, mirip aroma tanah yang tersiram air hujan. Di salah satu persimpangan gua saya menemukan pintu tua tertutup rapat dengan jamur-jamur cokelat besar di bagian atasnya. Ada hal luar biasa yang akan Kamu dapat jika Kamu menjelajah hingga ke ujungnya! Panduan : Goa Tirta Mulya berada di kawasan wisata Umbul Sidomukti, Kabupaten Semarang -sekira 45 menit ke arah selatan Kota Semarang. Tak banyak orang tahu jika goa ini terletak di samping Pondok Kopi. Harga : Rp 5.000,-/ orang

 

4. Menjadi seorang ninja = menyeberangi lembah dengan 2 utas tali

Foto oleh Shabara Wicaksono

Pernah membayangkan menyeberangi 2 bukit sejauh 110 meter dengan ketinggian 70 meter dari tanah? Saya melakukannya di sini, flying fox tertinggi Asia Tenggara! Tak ada yang lebih istimewa dari sensasi saat meluncur cepat dan wajah Kamu berubah tak beraturan karena terterpa angin gunung, dan lagi kita bebas teriak sekeras mungkin di tempat ini, sangat cocok untuk Kamu pekerja kantoran yang baru mendapat omelan bos karena proyek gagal. Jika tak memiliki kesabaran tingkat tinggi seperti saya -mengantre selama 40 menit untuk mencoba wahana ini, hindari berkunjung di akhir pekan. Panduan : Wahana flying fox masih termasuk dalam kawasan wisata Umbul Sidomukti. Harga : Rp 18.000,-

 

5. Tiramisu + air kolam bersinar keemasan + matahari senja? = sempurna!


Merebah santai di kursi kayu putih panjang di tepi kolam dengan cahaya matahari senja yang menghangatkan wajah, serta sepotong tiramisu manis menemani, sempurna bukan? Semilir angin dan cahaya matahari yang menerobos lewat celah-celah pohon di samping kursi benar-benar menenangkan dan memaksa mata untuk mengatup. Hotel Grand Candi Semarang tahu betul bagaimana memanjakan tamunya ini yang kelelahan setelah menjajal wisata adventure.

Panduan : Hotel Grand Candi Semarang terletak di Jl. Sisingamangaraja No.16

 

6. Memandang lautan berlian dari ketinggian

Setelah hari gelap dan puas menyegarkan badan, menurut rekomendasi petugas hotel saya pergi ke Sky Lounge lantai 10. Dan apa yang saya dapat? Wow! Panorama 360 derajat pendar lampu Kota Semarang bak lautan berlian!

Hotel bintang 5 ini tahu benar bagaimana “menyajikan Semarang” pada para tamunya dengan elegan. Bayangkan jika kekasih Kamu mengajak makan malam di tempat ini dan tiba-tiba melamar Kamu, apa Kamu masih sanggup berkata “tidak”? Panduan : Sky Lounge Hotel Grand Candi terletak di lantai 10 hotel.

 

7. Menikmati eksperimen rebung + kakap = lunpia fish kakap!


Semua orang tahu lunpia adalah makanan khas wisata Semarang, tapi tak semua tahu di mana bisa mendapat lunpia yang “Semarang banget!”. Lunpia Delight adalah ahlinya, menyajikan lunpia yang benar-benar asli Semarang.  Cik Meme, pemilik tempat ini sering membuat eksperimen varian baru lunpia, dan saya di sini untuk menguji benar tidaknya rekomendasi seorang teman yang menyerankan saya untuk mencoba menu Lunpia Fish Kakap saat berada di tempat ini karena sebelumnya saya sempat sangat kecewa saat mencoba lunpia untuk pertama kalinya, tak sesuai ekspektasi saya. Karena itulah saya sempat ragu sebelum datang ke tempat ini.

Dan nampaknya, saya harus memeluk erat dan berterima kasih pada teman yang memberi saya rekomendasi itu. Saya seorang pecinta kuliner ikan, dan lunpia fish kakap sama sekali tak mengecewakan! Tak ada bau amis ikan, ataupun aroma tak sedap dari rebung yang sering dikeluhkan orang-orang yang tak menyukai lunpia. Menyantapnya dengan mencocol ke kuah asam pedas di wadah kecil olahan khas Lunpia Delight merupakan cara terbaik untuk menikmatinya.

Siapa sangka lunpia dan ikan kakap bisa akur dipadukan?

Panduan  : Lunpia Delight, Jl.Gajahmada 107 (sebelah Istana Buah) Kota Semarang

Harga : Lunpia Fish Kakap Rp 18.000,-/porsi

8. Bertemu sosok wanita inspiratif Semarang

Foto oleh Shabara Wicaksono

Sembari menyantap lunpia fish kakap, saya mengobrol santai dengan Cik Meme, pemilik Lunpia Delight. Ia mengembangkan Lunpia Delight dari nol. Semangat dan integritasnya memperjuangkan dan mempertahankan keaslian lunpia Semarang membuatnya di anugerahi Kartini Award 2015.

Ia bercerita tentang kisahnya sewaktu melakukan aksi damai di depan Kedubes Malaysia saat sedang ramai kasus negeri jiran itu mengklaim Lunpia Semarang. ‘Saat itu menteri Malaysia bahkan menyuruh Indonesia tutup mulut. Saya tak habis pikir, tak ada yang punya kewenangan menyuruh seorang warga negara menyampaikan aspirasinya dengan cara baik-baik. Apalagi ini berkaitan dengan sesuatu yang telah diwariskan para pendahulu saya, saya keras pada hal seperti ini!’ Matanya tampak sangat hidup saat membahas tentang lunpia. Sesosok wanita tangguh yang saya pikir menginspirasi siapapun yang mengenalnya.

Panduan : Jika ingin mengobrol dengannya, Cik Meme selalu stand by di Lunpia Delight.

 

9. Tak bisa ke Forbidden City Palace di Tiongkok? Datanglah ke sini!

Mungkin tempat ini memang tak seluas dan semegah Forbidden City Palace di Beijing, namun arsitektur Sam Poo Kong tak kalah cantik.

Didominasi warna merah menyala, dengan ukiran-ukiran naga dimana-mana. Ada sebuah patung Laksamana Cheng Ho raksasa -sekira gedung 3 lantai di bagian tengahnya. Berfoto ria di sini cukup bisa mengobati jika Kamu tak bisa berkunjung ke Forbidden City Palace Beijing. Panduan : Jl. Simongan Raya No. 129, Semarang Harga : Rp 3.000,-/orang

 

10. Mencicip es krim dari masa lampau

Foto oleh Shabara Wicaksono

Es Krim Tutty Fruity Toko Oen menjadi salah satu menu yang wajib Kamu coba saat wisata Semarang! Es krimnya enak, potongan buahnya segar, namun bukan itu maksud saya. Kamu harus menikmati es krim tersebut langsung di tempat ini karena Kamu akan tersedot ke masa lampau! Pintu dengan 2 daun pintu bergaya cafe-cafe di film eropa pertengahan, mesin hitung antik di sudut ruangan, kaca besar yang membuat kita bisa menyantap es krim sembari melamun memandang suasana jalan, membawa siapapun yang berkunjung kembali ke masa Eropa kuno. Panduan  : Toko Oen, JL Pemuda, No.52 Harga : Rp 34.500,-

 

11. Menaiki bus penjelajah waktu!

Bus wisata tingkat Semarjawi dengan warna merah dominan dan dua lampu depan berbentuk bulat khas bus kuno di Eropa ini pantas disebut sebagai bus penjelajah waktu! Sore itu, saya diseret ke masa lampau oleh dengan berkeliling menikmati cantiknya gedung-gedung tua Kota Lama. Melihat dari dekat Gereja Blenduk yang memiliki desain atap setengah bola yang unik, Stasiun Tawang yang samar-samar mendendangkan irama lagu gambang semarang, gedung pertunjukan Marabunta dengan tembok bata merah telanjang dan patung 2 semut raksasa di bagian depannya, dari tingkat 2 Semarjawi, keklasikan Kota Lama menempel erat di kepala. Sensasi yang menimbulkan rindu mendalam ingin selalu kembali ke Kota Semarang.

Panduan : Reservasi terlebih dahulu di website Semarjawi. Pengambilan tiket dilakukan di Retro Cafe yang terletak di belakang Gereja Blenduk Kota Lama.

Harga : Rp 10.000,- weekdays

 

12. Keliling Semarang menggunakan Bus Trans Semarang

Foto oleh Shabara Wicaksono

Transportasi terbaik mengelilingi kontur perbukitan Kota Semarang. Jika naik bus ini bukan pada jam padat seperti jam pulang sekolah atau pulang kerja, Kamu akan menikmatinya. Bus ini cukup nyaman dengan shelter-shelter yang terintegrasi cukup bagus dan tersebar luas hingga pelosok kota.

Panduan : Halte bus Trans Semarang dapat Kamu temukan dengan mudah di pusat-pusat keramaian maupun pelosok kota.

Harga : Rp 3.500,-

 

13. Masuk dunia liliput

Masuk ruangan ini bagai masuk dunia liliput. Ruangan ini dipenuhi berbagai jenis kereta berukuran mini dari yang modern hingga kereta kuno masa pendudukan Belanda.

Lawang sewu -yang ternyata jumlah daun pintunya tak benar-benar berjumlah seribu namun hanya 928 daun pintu, dulu terkenal suram dan horor kini tampil cerah dan cantik dengan tembok-tembok yang telah di cat dan revitalisasi. Panduan : Lawang Sewu terletak di kawasan Tugu Muda Harga : Rp 10.000,-/orang + Rp 30.000,- untuk pemandu

14. Merasakan pengalaman menjadi masinis lokomotif tua

Foto oleh Shabara Wicaksono

Lokomotif berwarna hitam terang ini diletakkan di halaman samping Lawang Sewu. Tangga untuk naik ke ruang masinisnya cukup tinggi. Jika Kamu wanita dan saat itu mengenakan sepatu hak tinggi mungkin akan lebih baik Kamu melepasnya lebih dulu jika tak ingin kaki Kamu cedera. Ruang masinis ini cukup kecil. Di sini Kamu akan merasakan sudut pandang masinis saat mengemudikan kereta.

 

15. Bertemu bocah-bocah penjinak ular

Lima bocah berjongkok berkumpul bersama sambil sesekali tertawa. Setelah saya dekati karena penasaran, saya menjerit keras hingga menarik perhatian orang-orang. Ternyata mereka sedang bermain ular! Saya bergidik geli melihat ular sebesar kepalan tangan anak kecil merayap di leher salah satu bocah.

Jangan takut, ularnya jinak kok Kak!’

Biarpun jinak juga bikin geli dek lihatnya!’ saya menjauh. Mereka justru tertawa melihat saya ketakutan. Ternyata mereka salah termasuk anggota pecinta reptil yang sering berkumpul di kawasan Tugu Muda saat malam minggu.

Kamu mungkin akan menemukan hal unik lain di sini kala berwisata Semarang!

 

16. Bermain Baling-baling bambu Doraemon!

Foto oleh Shabara Wicaksono

Ada baling-baling bambu Doraemon di Simpang Lima! Saat malam minggu Simpang Lima ini benar-benar semarak, ada yang duduk santai bersama keluarga beralaskan tikar di lapangan rumput, bermain basket bersama teman-teman satu geng, berfoto bersama orang-orang berkostum hantu halloween, dan yang saya lakukan, bermain baling-baling bambu!

Baling-baling mainan dengan lampu warna-warni ini sebenarnya terbuat dari plastik, namun melihat bentuknya saya teringat pada salah satu alat ajaib di serial kartun Doraemon. Jepit dengan kedua telapak tangan Kamu dan putar dengan cepat, dia akan terbang tinggi memancarkan pendar warna-warni.

 

17. Menjadi Cinderella modern

Foto oleh Shabara Wicaksono

Di kawasan Simpang Lima kita bisa merasakan sensasi menjadi seorang cinderella. Bedanya, jika di film aslinya ia menaiki kereta labu yang ditarik kuda, di sini kita akan naik kereta dengan sepeda kayuh dengan lampu hias warna-warni yang menariknya, berkeliling kawasan Simpang Lima.

Panduan : Kamu bisa menemukan banyak sepeda hias warna-warni di Simpang Lima





YANG MENARIK LAINNYA


TINGGALKAN KOMENTAR