12 Fakta tentang Nagan Raya, Surga Sawit dari Tanah Rencong

Nagan Raya dikenal sebagai surga sawit dari Aceh. Dengan tata kota ala Eropa, nggak ada salahnya mampir ke sini saat liburan ke tanah rencong

SHARE :

Ditulis Oleh: Nita Juniarti

Kabupaten Nagan Raya adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh yang terletak di Pantai Barat Aceh, Indonesia, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat pada Juli 2002, Ibukotanya suka Makmue dengan jarak sekitar 287 km atau 6 jam perjalanan dari Banda Aceh.

Foto merupakan dokumentasi pribadi penulis

Menurut catatan pembangunan di Aceh, Kabupaten Nagan Raya merupakan kabupaten baru yang cukup maju. Ada beberapa hal menarik dari Kabupaten Nagan Raya ini yang perlu diketahui sebelum memutuskan traveling ke sana :

1. Kata ‘Nagan’ tidak ada dalam bahasa Aceh

Kata Nagan memang memiliki kemiripan dengan nama lima kecamatan di kabupaten tersebut, namun secara etimologis tidak ditemukan arti dalam kosakata Aceh. Jika ditinjau secara historis, tidak ada hasil penelitian terkait penyebutan nama tersebut sepertinya nama ini dibuat secara arbitel. Sedangkan kata “Raya” bearti besar yang merujuk pada kecamatan di kabupaten Nagan yang sangat luas.

 

2. Wilayah yang subur

Krueng (sungai) Beutong dan Krueng Nagan membuat kabupaten Nagan Raya sangat cocok untuk pertanian terutama padi maka tidak heran jika di daerah ini anak-anak saja sudah bisa menyisir padi membantu orangtuanya khususnya di kecamatan Seunangan, Senangan Timur dan Beutong. Pada tahun 1987 Nagan Raya mendapat kunjungan Soeharto (Mantan Presiden Republik Indonesia) sebagai apresiasi terhadap hasil pertanian di sana.

3. Surganya Sawit

Sawit adalah komoditi impor yang banyak di Nagan Raya, hampir semua masyarakat Nagan Raya mempunyai kebun sawit atau bekerja di perkebunan sawit. Sepanjang jalan di beberapa wilayah di Nagan Raya samping kiri dan kanan ditanami sawit, sehingga jika hari sudah malam tidak banyak masyarakat Nagan Raya yang berkeliaran di luar rumah karena suasana sawit yang rimbun menutupi jalan.

 

4. Banyak peninggalan sejarah

Jika Kamu berkunjung ke Nagan Raya, melihat ada banyak orang bernama Teuku atau Cut ini adalah sejarah berjalannya Nagan Raya.

Menurut sejarah, Nagan Raya banyak dihuni oleh keturunan kerajaan Pedir yang melarikan diri dari Pidie ketika perang Cumbok terjadi di Aceh sekitar tahun 1953M, jadi jangan heran jika banyak bernama Teuku di Nagan Raya.

Nagan Raya juga mencatat sejarah melalui peninggalan Arkeologi, salah satunya Mesjid Tuha Gunong Kleng yang tercatat sebagai salah satu mesjid tua di Aceh. Masyarakat Nagan Raya juga menjaga sejarah dengan baik, buktinya Masjid Gunong Kleng hingga saat ini masih dijaga bahkan di sampingnya sudah dibangun masjid baru untuk tempat shalat sehingga orang yang berkunjung ke Nagan Raya bisa merasakan abad ke-19 dan melihat sejarahnya. Selain itu, ada makam Habib Muda yang terletak di Gampong Pulo Ie kecamatan Seunagan serta makam Teuku Seumot Gampong Seumot Kecamatan Beutong yang didatangi orang-orang untuk melepas hajat.

 

5. Pantai di sini biasanya berbatasan dengan Kuala

Beberapa Pantai di Nagan Raya berbatasan dengan kuala (sungai kecil) atau lapangan bola. Akses menuju ke pantai cukup jauh terhalang sawit dan lapangan tapi jangan khawatir setelah perjalanan sedikit melelahkan beberapa pantai di Nagan raya tetap bisa dilirik seperti umumnya pantai di Aceh.

Ada beberapa pantai yang terkenal di sini, misalnya Pantai Naga Permai Gampong Suak Puntong Kecamatan Kuala Pesisir, Pantai Suak Dama gampong Babah Lueng Kecamatan, Tripa Makmur, Pantai Nagaya Gampong Kuala Trang Kecamatan Kuala Pesisir, Pantai Seunagan Gampong Kubang Gajah Kecamatan Kuala Pesisir.

 

6. Oleh-oleh Ikan asin

Minyak sawit adalah oleh-oleh khas dari Nagan raya tapi selain itu ada juga ikan asin yang bisa menjadi oleh-oleh sampingan. Ikan asin di Nagan Raya diberi gratis biasanya untuk menjadi buah tangan apalagi untuk pendatang.

 

7. Sungai yang kuning

Hujan atau tidak, sungai di Nagan Raya tetap bewarna kuning namun di samping kiri dan kanan sungai ada banyak pohon yang menutup sungai jadi merasa seperti pertualangan asik apalagi masyarakat Nagan Raya biasanya menyelusuri sungai dengan boat kecil untuk menangkap ikan sungai.

 

8. Jarang ada penginapan

Nagan Raya hanya punya satu hotel untuk menginap, penginapannya nyaman dan bagus namun yang bukan muhrim tidak boleh menginap pada satu lantai jika pergi bersama, misalnya laki-laki di lantai I dan perempuannya di lantai II. Penghujung Kabupaten Nagan Raya malah punya satu penginapan yang “angker” tapi pengurusnya yang ramah.

 

9. Bendungan Jeuram

Bendungan irigasi yang dibangun pada tahun 1991-1993 yang awalnya untuk pengairan sawah. Pemandangan air terjun mencapai 50 m dengan latar belakang bukit barisan ini hanya bisa dilihat di Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya.

 

10. Singgah mata, Beutong

Beutong punya banyak pesona salah satunya pemandangan singah mata. Ketinggiannya sekitar 6000 Mdpl dengan udara segar dan bentangan hijau. Pada tahun 2000-2003 Beutong tidak berani dikunjungi selain karena jalan yang jelek dan jauh dari kota ada sebuah kisah yang terkenal dengan musibah Beutong, di sana ada sebuah pesantren yang murid dan gurunya ditembak hingga dikuburkan secara massal.

 

11. Setelah Hujan, Nagan adalah tempat terbaik melihat pelangi

Hujan turun menghadiahkan banjir untuk orang-orang yang bermukiman di Nagan Raya. Sawit yang membuat bangga ternyata tidak bisa menyerap air sehingga terjadi banjir. Pemandangan banjir lalu dilengkapi dengan sunset dipadukan dengan pelangi bisa dilihat sepanjang jalan Nagan Raya.

 

12. Tata Kota ala Eropa

Gedung perkantoran di bangun di kecamatan Suka Makmue, gedungnya teratur dengan taman kota padat di depan kantor, jalan-jalan semuanya di tanam pohon di tengah jalan plus tulisan asmaul husna (nama-nama Allah).

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU