11 Fakta Borobudur 10K & Half Marathon 2015 Yang Harus Kamu Tahu

Beberapa gelintir cerita dibalik Borobudur 10K & Half Marathon 2015.

SHARE :

Ditulis Oleh: Tim Phinemo

 

1. Lari dengan rute 10 km dan 21 km bertempat di Kawasan Candi Borobudur sebagai bentuk promosi Jawa Tengah

Pelari sebanyak 600 peserta half marathon memulai garis start. Foto oleh Danu Eska

Borobudur 10K & Half Marathon yang diikuti 16.000 pelari. Tidak hanya sekadar event lari untuk mencari bibit muda cabang atletik dan mengajak masyarakat agar gemar berolahraga, tapi juga menjadi bagian dari promosi Jawa Tengah pada dunia. Mengingat Candi Borobudur pernah tercatat sebagai warisan budaya dunia sebagai candi Budha terbesar di dunia.

 

2. Muda dan bersemangat, inilah Indonesia

Seorang anak kecil sangat bersemangat, meninggalkan pelari-pelari dewasa lainnya. Foto oleh Ali Mu’min

Kalau ada yang mengira acara lari ini diperuntukkan khusus remaja dan dewasa, itu salah besar. Nyatanya banyak anak kecil yang duduk di sekolah dasar, ikut berlari dari start sampai berakhir di finish. Kecil tidak berarti harus selalu mengalah. Ukuran badan boleh saja lebih kecil, tapi semangat tidak kalah tinggi.

3. Bertumpu pada tangan, lelaki penderita difabel ini sampai di titik finish

Peserta lain dan panitia bersorak haru ketika lelaki ini berhasil mencapai finish. Foto oleh Ali Mu’min

Asal ada niat dan usaha, jalan akan membentang luas di depan. Inilah yang dialami oleh lelaki penderita difabel yang begitu antusias untuk mengikuti perlombaan. Saat perlombaan dimulai, ia mulai memutar roda. Dengan mengandalkan kekuatan tangan, pria ini terus mengayunkan tangan, menempuh jarak kilometer. Menyabet juara bukanlah tujuan utamanya, yang terpenting adalah keberanian untuk memulainya. Kekurangan bukan menjadi pembatas seseorang untuk bermimpi. Yang perlu dilakukan adalah bagaimana cara untuk melampaui diri. Pria ini disambut haru oleh peserta lain di garis finish.

4. Semangat tak surut dimakan usia, pria paruh baya ini membuktikannya

Muda dan bisa itu hebat. Tapi tua dan bersemangat adalah hal paling luar biasa. Foto oleh Ali Mu’min

Semua orang tahu, bahwa berolahraga akan membuat tubuh sehat dan awet muda. Tapi tidak semua orang bisa mengamalkannya.

Pria ini adalah salah satu pelari berusia lanjut yang berpartisipasi dalam Borobudur 10K & Half Marathon 2015 . Rambutnya boleh saja terlihat memutih, kulitnya tak lagi kencang seperti atlet dengan badan berkotak-kotak. Tapi, ia adalah lelaki tangguh yang sanggup berlari belasan kilometer. Jarak yang cukup jauh, bahkan tak semua pemuda mau melakukannya.

5. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut berlari sejauh 10 km

Ganjar Pranowo hampir mencapai garis finish. Foto oleh Ali Mu’min

Tak ada batasan umur ataupun status sosial. Semuanya berbaur menjadi satu. Termasuk Ganjar Pranowo. Beliau berhasil mencapai finish dengan jarak tempuh 10 km dan disambut sorak sorai oleh penonton. Sampai di garis finish, beliau membantu beberapa ibu-ibu untuk memunguti sampah.

6. Bersaing itu bagian dari pertandingan, tapi kepedulian adalah bagian dari kemanusiaan

Karena manusia tidak bisa lepas dari ‘kepedulian’. Foto oleh Ali Mu’min

Di jalur kompetisi, siapa pun berhak untuk bersaing bahkan dengan sahabat sendiri. Tapi diluar itu, saling membantu adalah bagian dari kemanusiaan yang tak boleh diacuhkan.

7. Enjoy menikmati Candi Borobudur usai perlombaan

Peserta lari asal Magelang berfoto bersama di depan Candi Borobudur. Foto oleh Danu Eska

Banyak peserta datang bersama rombongan teman atau bahkan bersama grup pelari dari suatu daerah. Nikmati perjalananmu! Karena setelah berhasil mencapai finish ada banyak hal yang bisa dilakukan. Bercengkerama bersama teman-teman di bawah rimbun pohon sambil menunggu keberuntungan doorprize atau berjalan-jalan menikmati kemegahan candi, bisa dilakukan.

8. Pelari asal Afrika kategori Half Marathon, capai finish dengan waktu 1:06:09:25

Finisher pertama dan kedua kelas half marathon internasional. Foto oleh Danu Eska

Hampir setiap tahun pelari asal Afrika tak pernah absen dari event lari internasional ini. Mereka adalah atlet-atlet terlatih. Mereka menjadi pelari tercepat dengan yang berhasil capai finish dengan tempuh jarak 21 km. Uniknya, 2 pelari Half Marathon ini selalu berlari beriringan mulai dari start bahkan sampai di garis akhir.

9. Disediakan pijat relaksasi gratis untuk pelari

Pelari mendapat pijat relaksasi gratis setelah finish. Foto oleh Ali Mu’min

Berlari dengan jarak belasan kilometer, membuat semua anggota tubuh terkadang mengalami cidera. Melakukan relaksasi dengan pijat gratis di tenda yang disediakan panitia menjadi hadiah hiburan. Ini akan mengobati sedikit rasa lelah selama perjalanan pulang sampai di rumah.

10. Juara 10K & Half Marathon Internasional diborong pelari dari Afrika

Para juara elite internasional Half Marathon berfoto bersama Gubernur Ganjar Pranowo dan binaragawan Ade Rai. Foto oleh Danu Eska

Pemberian hadiah dilakukan oleh Ganjar Pranowo didampingi oleh atlet binaragawan Ade Rai. Juara 10K dan Half Marathon kelas internasional borong oleh pelari-pelari asal Afrika.

11. Pelari berkostum unik dari KSBI

Kostum unik dari pelari KSBI. Foto oleh Shabara Wicaksono

Hadir pula pelari yang mengecat seluruh tubuhnya berwarna putih. Mereka adalah komunitas yang datang dari Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI).

 

***

Berikut kemeriahan Borobudur 10K & Half Marathon 2015 yang terekam dari balik lensa tim kami:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU