11 Air Terjun Bondowoso yang Layak Kamu Jadikan Penyegar Pikiran di Akhir Pekan

Bondowoso memang tak memiliki garis pantai indah seperti kota-kota di pesisir Bali atau Lombok. Namun air terjun-air terjun Bondowoso ini tak kalah menariknya

SHARE :

Ditulis Oleh: Achmad Taufik

Kota tape Bondowoso mungkin tidak mempunyai garis tepi pantai yang indah layaknya kota-kota di pesisir Bali atau Lombok. Meski demikian bukan berarti tak ada yang menarik di sini.

Ada beberapa destinasi yang memiliki potensi luar biasa tapi tak banyak orang tahu, semisal kecantikan air terjun – air terjun yang akan membuatmu tergoda untuk segera berbasah-basah ria.

Berikut air terjun – air terjun Bondowoso yang layak masuk daftar kunjungmu;

1. Tancak Kembar Pesona di Kaki Gunung Argopuro

Foto oleh Achmad Taufik

Air terjun tancak kembar terletak di Desa Andongsari kecamatan Pakem sekitar kurang lebih 25 Km ke arah barat kota Bondowoso. Air terjun ini memiliki tinggi sekitar gedung 15 lantai  dan terletak di ketinggian 900 Mdpl tepatnya di bawah lereng Pegunungan Argopuro

Untuk menuju Air terjun Tancak Kembar dapat menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua atau bisa juga menggunakan jasa ojek yang banyak terdapat di kota Bondowoso. Mintalah diantarkan ke lokasi Tancak Kembar yang ada di desa Andongsari.

2. Air terjun Suco dan Warisan Megalith

Foto oleh Nurul Drajat

Air terjun Suco terletak di Desa Suco, Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso. Salah satu keunikan Air terjun Suco adalah sepanjang jalan ke sana kamu akan banyak menjumpai benda-benda peninggalan pra-sejarah mulai dari kuburan batu, sampai batu yang berbentuk lesung.

Untuk menuju ke air terjun tancak suco kita dapat menggunakan angkutan umum dari terminal Bondowoso menuju Jember kemudian turun di Pasar Maesan dengan tarif sekitar Rp 4000,- dan dilanjut menggunakan ojek untuk menuju Desa Suco.

Karena belum dikelola secara profesional, akan lebih baik jika ingin menuju ke sini usahakan meminta bantuan warga di Desa Suco untuk mengantarkan ke air terjun Suco.

 

3. Air terjun Polo Agung dan Kebun Kopinya

Foto oleh Achmad Taufik

Air terjun  Polo Agung memiliki ketinggian sekira 4 kali pohon kelapa. Ia berada  di Desa Sukorejo, Kecamatan Sumber Wringinl, sekitar 40 Km dari pusat kota Bondowoso.

Keberadaanya tersembunyi di tengah perkebunan kopi milik warga. Jika kalian berkunjung saat musim panen, kalian bisa menjumpai warga yang sedang asyik memetik kopi.

Untuk menuju air terjun ini kalian dapat naik kendaraan umum dari terminal Bondowoso jurusan Sempol dan sebaiknya turun di Pasar Sukosari. Dari pasar dapat dilanjut menggunakan jasa abang ojek untuk menuju Air terjun Polo Agung.

4. Air terjun Gedong dan Kecantikan Hijaunya Hamparan Sawah

Air terjun Gedong berada di Desa Plampang, Kecamatan Sumber wringin.

Sepanjang perjalanan menuju Air Terjun Gedong, kalian akan disuguhi hamparan sawah dengan latar Gunung Raung yang gagah berdiri.

Untuk mencapai air terjun kita dapat mengguakan jasa abang ojek dari Pasar Sukosari dengan tarif sekitar Rp.20.000,-.

5. Cantiknya Air terjun Pelangi 

Masih di Kecamatan Sumber wringin, tepatnya di Desa Suko Sawah atau masyarakat sering menyebutnya dengan (Kosabeh), terdapat salah satu air terjun yang wajib dikunjungi, Air terjun Pelangi! Butuhkan perjuangan dan tekad yang kuat untuk menuju tempat ini karena beratnya medan.

Keistimewaan air terjun yang tingginya kira – kira 50 meteran ini adalah bias pelanginya, karena itulah ia dinamakan Air terjun Pelangi.

Masih belum banyak yang mengetahui keberadaan air terjun pelangi, jika ingin kesana mintalah tolong pada komunitas pecinta alam yang ada di Bondowoso seperti Komunitas Jejak Petualang Bondowoso, MTMA Bondowoso ataupun komunitas lain.

6. Menikmati Keindahan ‘Niagara Mini’ Sembari Menyesap Arabika

Foto oleh Achmad Taufik

Untuk apa jauh – jauh melihat Air terjun Niagara di Ontario jika kalian dapat mendapatkannya di Bondowoso? Meski tak semegah Air terjun Niagara, namun ‘Niagara mini’ ini cukuplah untuk menyegarkan pikiran yang penat dengan segudang pekerjaan selama seminggu.

Jika kalian berkunjung ke Kawah Ijen melalui jalur Bondowoso mampirlah sejenak di niagara mini. Lokasi air terjun yang terkenal dengan sebutan niagara mini  ini terletak tak jauh dari pabrik pengolahan kopi Arabika PTPN XII atau tepatnya di Desa Kalianyar, Kecamatan Sempol.

Satu yang harus dicoba saat mengunjungi ‘Niagara mini’ ini, kita bisa bersantai menikmati keindahan air terjun sembari menyesap secangkir kopi arabika!

 

7. Air terjun Blawan dan Legenda Damar wulan

Foto oleh Achmad Taufik

Tak jauh dari Air terjun Niagara mini kira-kira sekitar 1 km disana ada satu air terjun yang sama-sama berasal dari aliran sungai Kali Pahit yaitu Air terjun Blawan.

Untuk mencapai Air terjun Blawan kita dapat jalan kaki dari Air terjun ‘Niagara mini’. Untuk masuk ke kawasan Air terjun Blawan kita akan dikenai tiket masuk Rp 2000,-.

Di air terjun ini  kita tak bisa mandi di bawahnya karena debit airnya cukup deras.  Namun kita masih dapat bersantai di pemandian air hangat yang sekaligus menjadi terapi bagi tubuh kita. Selain itu ada juga telaga pemandian Damar Wulan dan Goa Kapur yang konon dulunya adalah tempat pertapaan Damar Wulan ketika melawan minak jinggo.

8. Kecantikan Air Terjun Gantongan yang Berasal dari Air belerang Kawah Ijen

Foto oleh Achmad Taufik

Dari Air terjun Niagara mini dan Air terjun Blawan kita menuju ke arah Kawah Ijen. Disana ada satu air terjun yang baru dibuka untuk umum, namanya adalah Air terjun Gantongan. Dinamakan demikian karena air terjunnya seakan menggantung diantara tebing cadas. Aliran Air terjun Gantongan berwarna agak kekuningan karena merupakan salah satu air terjun dari aliran Kalipahit.

Lokasi air terjun ini terletak di Afdeling Watu Capil. Jika ingin kesana, cobalah bertanya kepada warga di perumahan Afd Watu Capil tentang lokasi Air terjun Gantongan.

Satu yang harus diperhatikan ketika mengunjungi air terjun ini adalah jangan sekali-kali mandi di bawah aliran airnya  karena air terjun Gantongan adalah air asam yang berasal dari Kawah Ijen.

 

9. Pahitnya Air terjun Kali Pahit

Air terjun yang terakhir dan paling ujung di aliran Sungai Kalipahit adalah Air terjun Kalipahit. Air terjun ini tak sulit untuk ditemukan karena berada persis di tepi jalan menuju ke Kawah Ijen jika melalui jalur Bondowoso.

Air terjun Kalipahit merupakan salah satu air terjun dari aliran pembuangan kawah ijen. Disebut ‘Kali Pahit’ karena jika kita cicipi air yang ada di aliran sungai kalipahit rasanya amat pahit.

 

10. Air terjun Antogan Tapen

Foto oleh Achmad Taufik

Air terjun Antokan atau Tancak Antokan adalah air terjun yang tak begitu tinggi, hanya sekitar 5 meter. Meski tidak begitu tinggi, air terjun ini memiliki  kubangan air yang dapat kita pakai untuk berenang.

Air terjun Antogan mempunyai dua air terjun namun apabila kemarau panjang debit air terjun satunya akan mengecil.

Air terjun Antogan berada di Desa Wonokusumo, Kecamatan Tapen. Untuk menuju tempat ini kita dapat menggunakan jasa ojek dari Gardu Atak, pertigaan menuju Kawah Ijen. Mintalah untuk diantar ke Desa Wonokusumo. Sesampainya di sana jangan malu untuk minta informasi kepada warga setempat. Dari penitipan sepeda untuk menuju air terjun hanya dibutuhkan waktu sekitar 5 menit dengan medan yang tak begitu sulit.

 

11. Air terjun Solor, Oase tersembunyi di Bondowoso

Foto oleh Achmad Taufik

Di Bondowoso bagian timur tepatnya di Kecamatan Cermee, ada satu keindahan alam yang patut kita kunjungi. Air terjun Solor salah satu air terjun yang satu paket dengan Wisata Batu Megalitikum Solor.

Jika kita berkunjung ke Air terjun Solor, kita akan benar-benar menemukan petualangan yang sebenarnya. Butuh cukup tenaga dan tekad untuk menuju Air terjun yang satu ini mulai dari menuruni lembah sampai menahan teriknya matahari dimana area Bondowoso bagian timur memiliki geografis yang berbukit dan tandus, sehingga Air terjun Solor bagaikan oase di tengah alam yang kering.

Untuk menuju Air terjun Solor kita dapat menggunakan dua jalur. Jika kalian ingin mencoba bertualang menyusuri sungai untuk menuju air terjun, kalian bisa memulainya dari Desa Bajuran dengan menelusuri Sungai Bajuran yang nantinya bermuara di Air terjun Solor. Jika kita melewati jalur sungai kita akan bertemu dengan air terjun pertama yang tak begitu tinggi kira-kira hanya 5 meter saja. Satu yang menarik adalah, kita dapat menikmati buah ara hutan yang lumayan untuk menghilangkan rasa lapar. Sementara jalur kedua kalian dapat melewati Desa Solor sembari menikmati indahnya Wisata Batu Solor yang berjuluk ‘Stonehenge’-nya Bondowoso.

 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU