Banyak pengendara khususnya laki-laki, lebih memilih untuk melakukan perjalanan pada malam hari. Karena pada malam hari cuaca lebih bebas polusi dan jalanan lebih lengang.
Berkendara pada malam hari tidak lebih aman daripada siang hari. Pada dasarnya jalanan adalah tempat yang harush diwaspadai. Karena segala ketidakmungkinan menjadi mungkin dan apa yang di planning bisa saja gagal karena sebab tertentu.
Berikut tips aman yang akan membantu memperlancar perjalananmu pada malam hari:
Partner mudik saya mengabarkan bahwa sehari sebelum kami berangkat mudik ke kampung halaman, ia mendadak diare dan demam.
‘Kalau besok pagi sembuh kita jadi naik motor. Kalau tidak, kita naik travel saja.’
Berkendara dengan kondisi tubuh kurang fit akan memperbesar peluang terjadinya kecelakaan. Konsentrasi dan kemampuan kita memperkirakan jarak berkurang drastis. Saat berada di wilayah pantura Jawa, saya pernah terserempet seorang pengendara motor. Untungnya kami hanya mengalami luka lecet. Ia langsung menghampiri saya dan meminta maaf tak bisa berkonsentrasi karena mengaku sedang sakit kepala. Ia mengira jarak saya masih cukup jauh. Saat kepala pusing, hal tersebut memang kerap terjadi, objek yang sebenarnya sudah dekat, namun terlihat masih jauh. Hal inilah yang berbahaya.
Adapula saat saya membonceng teman menuju daerah Tuban. Kami menabrak angkutan yang menepi mendadak. Usut punya usut, teman saya sedang demam dan telapak tangannya mengeluarkan keringat dingin, yang membuatnya susah mengerem dengan cekatan.
Bawa barang-barang yang penting-penting saja. Tidak perlu sampai membuat tempat tambahan dengan papan kayu atau besi untuk menambah jumlah muatan. Itu akan membuat motor semakin berat dan kehilangan keseimbangan. Kamu juga bisa mensiasati barang-barang yang akan dibawa dengan bijak. Saya cukup heran melihat pengendara yang ngotot menumpuk barang dibelakang, selain susah saat berbelok, juga pandangan kita ke belakang melalui spion akan terhalang.
Saya pribadi pernah mengalami saat harus menempuh perjalanan darat menggunakan motor dari Semarang menuju Bandung. Kondisi saya saat itu sedang flu berat dan batuk. Saya pikir mengkonsumsi obat batuk sebelum berangkat akan cukup membantu, karena batuk saat berkendara benar-benar tak nyaman. Yang terjadi kemudian adalah rasa kantuk yang amat sangat setelah berkendara sekitar 1 jam. Terlebih sorot lampu kendaraan-kendaraan yang berpapasan membuat mata harus menyipit beberapa kali, ditambah hawa dingin di malam hari, lengkap sudah godaan memejamlan mata. Mata terasa sangat berat, beberapa kali saya diklakson dari belakang mungkin karena terlalu ke tengah. Saya putuskan untuk tidur sejenak di mushola pom bensin kawasan Kendal. Memaksakan diri berkendara dalam kondisi tersebut sangat berbahaya.
Sebelum melakukan perjalanan, hindari obat-obatan yang menyebabkan kantuk. Atau jika obat tersebut terpaksa harus diminum, minumlah 3 jam sebelum jam keberangkatan.
Bawa seseorang bersamamu. Teman akan membuat perjalanan lebih seru. Saat berkendara sendiri yang kita dengar hanya suara angin dan suara bising di jalan. Itu sering membuat rasa kantuk datang. Dengan membawa temanmu, ia akan mengingatkanmu ketika kamu mulai kantuk, atau sekedar mengajak mengobrol sehingga kita tidak terpaku pada jalanan.
Keuntungan lainnya adalah ketika kamu mengalami kehabisan bensin, pecah ban, temanmu ada untuk membantu mendorongnya.
Semakin maraknya aksi begal di jalanan pada malam hari, membuat pengendara motor pada malam hari kerap di bayangi perasaan takut jika berkendara malam-malam dengan kondisi sendiri.
Jangan nekat memilih jalur alternatif yang sepi jika tak ingin menjadi mangsa empuk para begal. Ketika tak ada alternatif jalan lain, tingkatkan kewaspadaanmu. Selalu awasi bagian belakangmu melalui spion. Jika ada yang membuntuti dan nampak mencurigakan, coba tambah kecepatan, jika ia ikut menambah kecepatan, kamu patut waspada. Selalu sedia benda keras yang dapat digunakan untuk membela diri dan letakan di bagian motormu yang mudah dijangkau.
Untuk masalah ban bocor, tidak jarang para pengendara mengalami pecah ban di perjalanan dan lebih parahnya terjadi pada tengah tengah malam, dan kondisi jalan sepi, jauh dari pemukiman penduduk dan bengkel. Jika memang berniat melakukan perjalanan jarak jauh, bekali diri dengan kemampuan “teknik perbengkelan” yang memadai. Modifikasi sedikit motormu, usahakan agar bisa membawa ban cadangan. Jika tidak, gunakan ban tubeless agar lebih aman.
Jangan memaksakan untuk tetap berjalan sedangkan kamu sudah merasa lelah dan ingin tidur. Mampirlah ke pom bensin bensin atau masjid-masjid untuk beristirahat. Dengan tidur, stamina tubuh akan membaik.
Jika kedua tempat tersebut tidak dapat kamu temui di jalan, kamu bisa menginap di pos polisi ataupun tempat-tempat umum lainnya. Percayalah, mereka tak akan menolak sekadar memberi tempat berbaring.
Seorang teman saya bercerita tentang pengalamannya yang pernah tidur di kantor polisi. Awalnya mereka mampir karena akan membuat laporan kehilangan. Dompetnya hilang di jalan beserta surat-surat penting. Saat itu sudah larut malam. Ternyata polisi-polisi tersebut sangat baik dengan memberi teh hangat dan beberapa cemilan, bahkan mengizinkan untuk beristirahat di kantor polisi.
Pakailah lampu standar sehingga tidak membuat silau pengendara lain. Saat kondisi jalanan sepi, gunakan lampu jauh untuk membuat pandangan lebih jelas. Tapi harus diingat, jangan gunakan lampu jauh saat kondisi berkabut. Karena cahaya malah akan memantul ke arahmu dan akan menghalangi pandangan. Jangan gunakan helm dengan kaca yang sudah tergores, pandangan akan buram atau kaca helm berwarna hitam yang akan membuat menjadi lebih gelap.
Agar mata tak silau dengan sorot lampu pengendara lain, coba gunakan pelindung mata dengan filter bening namun tebal, hal itu akan sangat membantu digunakan di malam hari.
Gunakan jaket atau rompi berwarna cerah, atau yang terdapat zat fluorescence yang memiliki warna hijau menyala. Atau paling simpel, tempelkan stiker yang menyala pada motor. Sehingga mudah terlihat oleh pengendara lain.
Jangan gunakan lampu neon di motormu karena jika tak sengaja menyorot pengendara lain, itu akan membuatnya buta sejenak. Hal ini tentu berbahaya. Selain itu, gantilah lampu seinmu dengan warna standar yaitu merah agar terlihat pengendara lain. Sangat sering terjadi kasus kecelakaan, pengendara motor tertabrak dari belakang saat akan berbelok karena lampu seinnya tak cukup jelas terlihat dari jauh.
Buang ego pribadimu sebagai pembalap. Tak perlu bermanuver salip kanan-kiri dengan ekstrim, apalagi jika kita berada di belakang truk. Selalu jaga jarak minimal 10 meter jika berada di belakang kendaraan seperti ini. Perlu diketahui bahwa jarak pandang supir truk atau bus sangat terbatas, apalagi di malam hari.
Jangan lupakan poin utama ini. Serapi apapun kita membuat rencana, peralatan SNI, atau bahkan internasional, ratusna kali melewati jalur yang sama dan merasa diri sudah cukup berpengalaman, tak ada yang bisa memprediksi apa yang terjadi di jalan. Tetap waspada dan berkendara sesuai aturan, tak hanya demi keselamatan diri sendiri, namun juga keselamatan orang lain.