Saat bicara tentang kuliner maka akan ada banyak tokoh yang mungkin terbayang di benak kita, mulai dari Bondan Winarno, Sisca Soewitomo, Chef Juna, hingga Farah Quinn.
Selain tokoh kuliner di atas, sebenarnya ada satu tokoh kuliner yang kini banyak dibicarakan oleh dunia yaitu Mark Wiens.
Mark Wiens saat mereview kuliner. Foto oleh Mark Wiens
Nama Mark Wiens mungkin kurang dikenal di Indonesia namun ia banyak dikenal di luar negeri. Mark Wiens adalah seorang food blogger (migrationology.com) dan YouTuber yang keliling dunia untuk mereview dan memberikan rekomendasi tempat makan di berbagai belahan dunia. Mulai dari restorannya hingga street foodnya.
Ia memulai petualangannya sejak kecil di Arizona di mana ia dilahirkan. Sejak kecil ia telah berpindah-pindah dan terbiasa dengan mencicipi berbagai kuliner di tempat yang ia kunjungi. Hingga akhirnya ia menetap dan menemukan seorang tambatan hati di Thailand yang kini menjadi istri dan videografernya saat traveling.
Kesuksesan Mark Wiens menjadi seorang blogger dan YouTuber tidak langsung ia rasakan, ia banyak mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan selama menjadi food blogger namun karena ketekunannya, akhirnya ia mampu membuat e-book berjudul ‘Eating Thai Food Guide’ dan mendapatkan sponsor hingga sekarang.
Tonton video berikut ini untuk lebih tahu tentang Mark Wiens:
Mark Wiens sebenarnya tidak pemilih, namun ia lebih menyukai kuliner pedas daripada kuliner manis. Bahkan ia membuat logo blog dan desain kaos untuk traveling dengan simbol cabai dan jargon “If it’s not spicy, I’m not eating!” atau dalam Bahasa Indonesia “Jika kuliner ini tidak pedas, saya tidak akan memakannya!”.
Mark Wiens dan desain kaos yang ia desain sendiri. Foto oleh Mark Wiens
Mark Wiens sudah beberapa kali ke Indonesia dan mencicipi berbagai kuliner khas Indonesia. Tim phinemo pun tak ingin ketinggalan dengan trip Mark Wiens ke Bali dan Lombok beberapa waktu yang lalu.
“We are very much enjoying the food in Bali!” – Mark Wiens.
Mark Wiens sangat menikmati perjalanannya di Bali dan Lombok. Ia bahkan mengunggah beberapa foto perjalanannya selama di Bali dan Lombok dengan caption yang bikin baper.
Ayam Rarang, NTT. Foto oleh Mark Wiens
Mark Wiens mengatakan pada Tim Phinemo bahwa ia jatuh cinta dengan kuliner Indonesia karena bumbunya yang khas dan kuat. Campuran kunyit, jahe, cabai, bawang merah, bawang putih, lengkuas, bumbu-bumbu lainnya membuat ia merasakan kuliner yang rasanya khas yang cocok di lidahnya.
“Strong spice blends and pastes, unique ingredients, and smoky grill fire flavors. I love how Indonesian food is packed full of herbs and spices, chilies, turmeric, galangal, shallots, and garlic. I’ve named individual dishes, but I also love how when you eat an Indonesian meal, you often have a huge variety of dishes, for instance eating Nasi Padang or Nasi Liwet,” – Mark Wiens.
Selain di Bali dan Lombok, sebenarnya Mark Wiens juga sudah ke Jakarta dan beberapa kota di Indonesia. Ia telah merasakan beragam kuliner tradisional Indonesia dan berikut ini adalah 10 kuliner asli Indonesia yang membuat Mark Wiens susah move on dari Indonesia:
Ayam Taliwang. Foto oleh Mark Wiens
Menurut Mark Wiens Ayam Taliwang bisa menjadi favoritnya karena aroma dan rasanya yang enak. Apalagi dengan ekstra cabai di atas ayam membuat ayam makin nikmat.
“Ayam bakar Taliwang proved to be one of my ultimate favorite Indonesian dishes. The chicken itself was extremely flavorful and bursting with juices, and because it was grilled on a high heat it additionally had a nice flame flavor. But the greatest thing about the chicken was the incredible amount of chilies piled on top. It was truly a chicken changing experience!” – Mark Wiens.
Rendang makanan kesukaan Mark Wiens. Foto oleh Mark Wiens
Kombinasi cabai dan beragam rempah-rempah membuat kuliner asli Padang ini jadi favorit Mark Wiens. Mark Wiens sendiri mengaku suka kuliner ini karena rasa santan yang gurih dan rempah-rempah yang terkandung dalam rendang.
“The combination of chilies and herbs, mixed with desiccated coconut, and caked onto each piece of meat, makes it incredible. Beef rendang is one of the greatest Indonesian dishes,” – Mark Wiens
Ikan Bakar santapan Mark Wiens saat ke Jakarta. Foto oleh Mark Wiens
Bumbu bakar dan rasa bumbu kecap yang unik membuat Mark Wiens merasa jatuh cinta dengan Ikan Bakar Indonesia.
“Ikan bakar, or grilled fish, has been one of my favorite Indonesian foods to eat ever since I tried it for the first time years ago,” – Mark Wiens
Sate Kambing saat dibakar. Foto dari channel YouTube Mark Wiens
Sebenarnya Mark Wiens mencicipi sate ayam dan kambing saat ke Indonsia, namun ia mengaku lebih jatuh cinta dengan sate kambing karena bumbunya yang khas dan kaya akan rempah-rempah dan sedikit manis.
“A little on the sweet side, but tasted extremely good,”- Mark Wiens
Soto betawi santapan Mark Wiens. Foto oleh Mark Wiens
Kekayaan rempah-rempah Indonesia tetap menjadi alasan Mark Wiens jatuh cinta dengan kuliner Indonesia. Berikut ini kata Mark Wiens tentang Soto Betawi.
“There were lots of aromatic herbs and spices within the soup, I could taste the kaffir lime leaves and the galangal. The main bulk of the soup was beef, and there were bite sized pieces of beef in the bottom of the bowl. The meat tasted like it had been slightly dehydrated, like half to beef jerky, so it had a little bit of a smoky flavor. But at the same time the beef in the soto was very tender,” – Mark Wiens
Coto Makassar pesanan Mark Wiens. Foto dari video YouTube Mark Wiens
Kuliner Khas Makassar bernama Coto Makassar juga tak ketinggalan dicicipi Mark Wiens. Menurut Mark Wiens kuliner ini punya rasa yang unik meskipun kuahnya bening. Bahkan Mark Wiens memesan dua mangkuk untuk dinikmati.
“Both Ying and I liked the Coto Makassar so well, that we each had two bowls,” – Mark Wiens
Sop Konro. Foto oleh Mark Wiens
Sebenarnya Mark Wiens bukan hanya mencicipi Sop Konro namun Konro Bakar juga. Menurutnya, Sop Konro dan Konro Bakar sama-sama enak dan bikin dia jatuh cinta karena tekstur daging yang lembut dan mudah dinikmati.
“The ribs were equally as tender as the grilled ribs, but just more of that tender rib meat flavor. Both were outstanding,” – Mark Wiens
Rica-rica kesukaan Mark Wiens. Foto oleh Mark Wiens
Kombinasi rasa manis, asam, pedas pada rica-rica asli Manado menurut Mark Wiens sangat unik.
“Rica-rica definitely has a bit of sweet and sour tasting components to it, but while being spicy, and full of chunky tomatoes at the same time,” – Mark Wiens
Jengkol pedas yang mengubah persepsi Mark Wiens tentang Jengkol. Foto oleh Mark Wiens
Jengkol adalah kuliner yang paling dihindari Mark Wiens saat traveling, namun masakan Indonesia mampu mengubah persepsi Mark Wiens tentang rasa jengkol yang pahit. Tekstur yang jengkol yang empuk dan rasa yang pedas benar-benar membuatnya jatuh cinta.
“Jengkol beans are eaten in a variety of ways, and when I’m at home in Thailand, I typically eat them raw like a garnishing nut or vegetable. But when I was in Jakarta, I enjoyed jengkol beans a few times, once while eating an amazing home-cooked Sundanese meal, and another time at a Betawi restaurant, a dish called jengkol pedas. When jengkol beans are cooked, they are starchy, kind of like potatoes, but with a gummy texture,” – Mark Wiens
Bebek Betutu foto oleh Mark Wiens
Ayam betutu adalah kuliner yang baru dicicipi oleh Mark Wiens saat di Bali dan Lombok. Kuliner ini pedas dan kaya akan rempah, inilah alasan mengapa Mark Wiens mencintai Ayam Betutu.
“It’s a Balinese dish that will take you taste buds to new a new level!” – Mark Wiens.
Lezatnya sambal Indonesia. Sumber foto
Sambal memang bukan kuliner utama, namun kuliner pelengkap ini sukses bikin Mark Wiens jatuh cinta.
“Sambal is not a full dish, but for me, it could be. I had to include sambal as number 11 because there’s no meal in Indonesia that doesn’t go well with sambal. Sambal is a huge reason why Indonesian food is so exciting to me!” Pungkas Mark Wiens mengakhiri pembicaraannya dengan Tim Phinemo.
