Wanita Haid Tidak Boleh ke Pulau Komodo di NTT, Kenapa?

Wanita yang sedang dalam masa haid atau menstruasi, mereka tidak boleh ke Pulau Komodo atau bertemu langsung Komodo. Kenapa demikian?

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Pulau Komodo di NTT menjadi perbincangan hangat setelah pembangunan geopark ‘Jurrasic Park Komodo’ mendapat tentangan dari sejumlah pihak. Proses pembangunan Jurrasic Park Komodo dikhawatirkan dapat memberi dampak negatif bagi lingkungan dan mempengaruhi kelestarian Komodo sebagai fosil hidup tertua di bumi yang kini berada di ambang kepunahan.

Komodo adalah reptil purba tertua di bumi, para peneliti menduga bahwa reptil ini sudah hidup sejak 40 juta tahun lalu. Sebagian besar hewan purba memang sudah punah. Keberadaan Komodo yang endemik di NTT menjadi gambaran kehebatan kekuatan hewan purba pada manusia modern. Reptil Komodo dapat ditemui di Taman Nasional Komodo dan Pulau Flores.

Tak semua orang diizinkan untuk menyaksikan Komodo di NTT. Terutama wanita yang sedang dalam masa haid atau menstruasi, mereka tidak boleh ke Pulau Komodo atau bertemu langsung Komodo. Kenapa demikian?

Wanita Haid Tidak Boleh ke Pulau Komodo

Bukannya apa-apa, wanita yang sedang dalam masa haid atau menstruasi akan menarik perhatian Komodo. Dilansir dari cnnindonesia.com, peneliti bidang Zoologi dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Evy Ayu Arida, mewanti-wanti agar wanita yang sedang haid untuk tidak berada dekat-dekat dengan Komodo, predator haus darah.

Perlu diingat, Komodo berada di puncak piramida makanan atau dengan kata lain berperan sebagai predator. Tidak hanya itu, Komodo juga mampu mencium aroma darah (termasuk darah haid) dan aroma kematian dalam radius 9,6 Km. Aroma darah dapat memancing Komodo untuk mendekat. Hal ini dapat membuat wanita yang sedang haid untuk diserang Komodo.

Larangan bagi wanita haid ini bukanlah sekadar bualan atau kepercayaan untuk menakut-nakuti semata. Komodo dapat berlari dalam kecepatan 20 Km/jam. Sehingga peluang untuk selamat jika dikejar Komodo sangat kecil. Jika beruntung, pengunjung biasanya selamat karena gerak tanggap dari pemandu wisata atau menyelamatkan diri dengan memanjat pohon.

Belum lagi racun mematikan yang terkandung pada air liurnya. Menurut riset, gigitan Komodo dapat menyuntikkan racun ke mangsanya. Kelenjar racun pada Komodo terletak di rahang bawah mulut. Racun dalam air liur ini yang menyebabkan kematian mangsanya. Meski terdengar mengerikan, lokasi wisata menyediakan pemandu wisata untuk memastikan keamanan.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU