Kenali Pasangan Kamu Lewat Traveling

Lamanya hubungan tidak menjamin kualitas satu sama lain, proseslah yang membuktikan seberapa besar Anda mengenal pasangan, contohnya lewat traveling

SHARE :

Ditulis Oleh: Prameswari Mahendrati

Foto diambil dari www.nomadic-2.com

Tak sedikit  saya temui beberapa traveler yang menjadikan pasangan sebagai travelmate. Tentu saja siapa yang tak suka bepergian dengan orang terdekat apalagi kita sukai. Begitupun dengan saya. Perjalanan akan semakin terasa menyenangkan dan waktu akan lebih cepat berlalu.

Tapi, pasangna hanyalah sekadar travelmate, baik pasangan ataupun teman keduanya membutuhkan kesolidan atau chemestry agar segala masalah dalam perjalanan dapat terlampaui dengan baik. Sudah jadi cerita lama kalau traveling bak ladang munculnya masalah, dari barang bawaan yang terlupakan, estimasi waktu yang tidak tepat dengan rencana, pengeluaran biaya tak terduga, terpisah dari travelmate, hingga menjumpai orang-orang yang berniat buruk.

Kesamaan visi misi dan manajemen ego haruslah seimbang antara satu sama lain karena hal-hal di luar teknis tidak hanya berpengaruh pada keberhasilan traveling, tapi juga berpengaruh terhadap hubungan kita dengan travelmate.

Sadar atau tidak sadar, jika Anda peka, berpetualang dengan pasangan dapat dijadikan sebuah indikator seberapa kompak dan solid kah hubungan Anda dengan pasangan ketika traveling. Tentu tidak ada ukuran mutlak untuk mengukur kualitas suatu hubungan, tapi setidaknya traveling bisa dijadikan sebagai ajang untuk mengetahui sifat asli pasangan.

1. Seberapa Peka Kalian Berdua

Rasa peka berhubungan dengan tindakan empati kita terhadap seseorang akan kondisi tertentu, terutama saat traveling. Tak menutup kemungkinan kondisi buruk akan menimpa Anda. Kadang kala ada tipe seseorang yang cenderung tidak mengungkapkan apa yang dibutuhkannya dalam beberapa kondisi, terlebih jika Anda atau pasangan memiliki karakter introvert.

Semakin peka terhadap kondisi Anda, maka semakin menunjukan bahwa dia adalah orang yang peduli dengan keadaanmu, karena tanpa Anda bilang, ia sudah paham apa yang Anda rasakan dan Anda butuhkan.

Sebenarnya untuk peka terhadap pasangan tidaklah sulit, cukup perhatikan ekspresi dan tingkah laku yang tidak seperti biasanya, maka Anda akan menemukan sesuatu yang salah dari pasangan tanpa harus menunggu ia mengungkapkan.

2. Seberapa Hebat Kalian Untuk Menjadi Moodboaster

Mood atau suasana hati seseorang terkadang berubah-ubah, sekalipun saat melakukan traveling. Apalagi jika Anda termasuk seorang yang moody, saya pun adalah orang yang demikian, tentu sedikit masalah akan mempengaruhi suasana hati.

Di sini justru letak tantangannya, Anda dan pasangan tidak hanya dituntut untuk mengendalikan emosi prbadi, melainkan saling memanajemen dan menjadi moodboster bagi pasangan.

Moodboster sendiri berhubungan dengan poin pertama, yaitu kepekaan. Semakin Anda cepat tanggap terhadap pasangan, semakin mudah menjadi penyemangatnya.

3. Yakin Anda Sudah Mengenal Dia Luar dan Dalam?

Lamanya sebuah hubungan bukan berarti menjamin Anda mengenal dia luar dalam. Kuantitas bukan segalanya untuk menjamin kualitas. Melalui traveling bersama, setidaknya akan muncul beberapa sifat asli dari pasanganmu. Apakah ia tipe pemarah, penyabar, bertanggung jawab, atau cuek.

“Kadangkala, keadaanlah yang akan memaksa Anda untuk tahu karakter dan sifat dari pasangan ketika menyikapi masalah selama dalam perjalanan”

4. Hemat atau Pelit?

Saya pernah mendengar selentingan bahwa antara hemat dengan pelit itu berbeda tipis. Hemat itu cenderung paham bagaimana cara mengatur keuangan, mana yang perlu dikeluarkan, mana yang tidak, sedangkan pelit mengacu kepada enggan mengeluarkan uang walaupun untuk kebutuhan urgen.

Ketika traveling, biasanya ada pengeluaran-pengeluaran tak terduga, paling tidak itulah yang sering menimpa saya. Anda bisa melihat apakah pasangan seseorang masuk ke dalam kriteria yang mana.

5. Pilih yang Sempurna atau Melengkapi?

“Tak ada manusia yang sempurna” begitulah kita, selalu ada kelebihan dan kekurangan dari tiap individu. Begitupun ketika melakukan traveling, tak pernah saya rasakan perjalanan lancar tanpa masalah. Sekecilpun masalah itu selalu saja muncul.

Kalau Anda mencari kesempurnaan perjalanan dengan pasangan, sewa saja tour guide yang akan mengatur segala perjalananmu, dari transport, akomodasi, makan, dan kunjungan wisata.

Apabila Anda pernah backpacking, maka Anda akan merasakan apa itu arti saling melengkapi kekurangan satu sama lain, sehingga perjalanan Anda semakin beresensi. Pengertian akan kekurangan dan berusaha melengkapinya berarti Anda sedang berlatih untuk hidup di titik 0.

Di mana Anda dan pasangan sedang berposes untuk membentuk kesempurnaan dari ketidaksempurnaan lewat traveling.

6. Berat Sama Dipikul, Ringan Sama Dijinjing

Menyelesaikan masalah secara sepihak ketika sedang di daerah yang asing hanya akan membuatmu semakin stress dan travelingmu akan berantakan. Travelmate berarti melakukan perjalanan secara bersama-sama, bukan Anda yang membimbingnya atau sebaliknya. Masalah berat akan semakin ringan apabila dipecahkan bersama-sama, bukan mengandalkan salah satu dari Anda berdua.

7. Seberapa Terbuka Kalian

Hilangkan rasa gengsi dalam sebuah perjalanan karena kunci utama kelancaran perjalanan adalah saling terbuka terhadap pasangan. Apabila pasangan Anda kurang memiliki kepekaan terhadap kondisimu, jangan ragu untuk bicara apa yang Anda rasakan untuk menghindarkan diri kalian dari masalah berkepanjangan.

“Tingkat kualitas sebuah hubungan Anda dengan pasangan sebenarnya tergantung bseberapa jauh kalian mengenal dan memahami antara satu sama lain”

Travelisng hanyalah sebagai salah satu media untuk mengetahui karakter dan sifat satu sama lain, selebihnya kalianlah semua ada di tangan kalian.

Baca Juga Ketika Backpacking Berujung Cinta Lokasi

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU