.. laskar pelangi
takkan terikat waktu
bebaskan mimpimu di angkasa
warnai bintang di jiwa …
Cuplikan lirik lagu di atas mengingatkan kita akan keindahan kepulauan Belitung. Jika Anda berencana ke sana, Anda telah membaca artikel yang tepat. Karena berikut adalah ulasan tips traveling 6 hari di Bangka Belitung.
Perjalanan akhir tahun 2015 silam, saya ke Bangka Belitung. Hari pertama, saya menuju bandara Depati Amir kota Pangkal Pinang Bangka menggunakan pesawat Sriwijaya Air. Harga tiket Sriwijaya, Jakarta – Bangka sebesar Rp. 430.000. Sedangkan, untuk pulang kembali Jakarta, saya memiliha kembali ke Jakarta dari bandara di Tanjung Panda, Belitung. Harga tiket yang saya beli waktu itu Rp. 430.000 menggunakan maskapai Sriwijaya Air. Waktu tempuh pesawat selama 45 menit.
Sesampainya di bandara Dipati Amir Pangkal Pinang, saya disambut dengan banyaknya supir mobil travel. Orang bangka menyebutnya dengan taksi. Harga yang ditawarkan 60.000 per orang. Cukup mahal untuk kantong budget traveler. Lebih baik menggunakan angkot. Jalan kaki sekitar seratus meter keluar bandara ke arah kiri, Anda akan melihat beberapa angkot warna kuning. Biaya sekitar 10.000 rupiah. Ternyata, letak kota pangkal pinang lumayan jauh. Jadi, lebih baik Anda naik angkot atau taksi.
Saya beruntung karena mendapat tumpangan geratis dari seorang ibu-ibu kenalan saya yang duduk di sebelah bangku pesawat. Sering-sering mengajak berbincang teman sebangku pesawat, siapa tahu bernasib mujur seperti saya.
Pangkal Pinang merupakan ibukota provinsi kepulauan Bangka Belitung. Di kota ini, transportasi umum tak sebanyak di kota besar di pulau Jawa. Untuk menghemat perjalanan lebih baik menyewa motor.
Biasanya, setiap penginapan menyewakan motor. Sewa motor di kota Pangkal Pinang per hari rata-rata Rp. 60.000 per 12 jam. Jika penginapan yang Anda diami tak menyewakan motor, coba sewa motor di penginapan Mutiara yang terletak di Jl. Masjid Jami’, Pangkal Pinang. Mereka mempunyai banyak motor untuk disewakan.
Letak kota Pangkal Pinang yang strategis menjadi alasan kenapa Anda sebaiknya mencari penginapan di sana. Apalagi jika Anda berencana melompat ke Belitung setelah berlibur dari Bangka. Anda bisa memilih menggunakan transportasi darat ataupun laut. Bandara dan pelabuhan di Bangka terletak tak jauh dari kota Pangkal Pinang.
Banyak penginapan murah di Pangkal Pinang. Salah satu rekomendasi kamar murah yaitu di penginapan Srikandi. Anda hanya mengeluarkan uang sebesar Rp. 100.000 per malam. Satu kamar berisi dua kasur. Kalau penginapan Srikandi sudah penuh, Anda bisa menyeberang di hotel seberang, Hotel Bukit Sofa. harganya juga hampir sama, sekitar Rp. 100.000 hingga 150.000 per malam. Kedua penginapan murah tersebut terletak di Jl. Masjid Jami’, Pangkal Pinang. Jika susah mencari, kedua penginapan ini terletak sebelum pasar Mambo. Meskipun kondisi kamar kurang begitu bagus, namun cukup bisa melepaskan lelah. Dan ketika pagi tiba, pihak penginapan juga memberikan sarapan. Lebih irit kan?
Berkunjung ke Pangkal Pinang, Bangka tak lengkap jika tak mencicipi hangatnya segelas susu kedelai yang tersaji di Tepusui. Kalau warga Jogja mengenal angkringan sebagai tempat nongkrong sambil menyantap makanan dan ngopi jos, maka di Pangkal Pinang, Anda akan menemui tempat yang serupa namun hanya menyajikan susu kededali, otak-otak, dan empek-empek rebus yang dicocol dengan sambal tauco. Tahun 2015 silam, satu otak-otak dan segelas susu kedelai dihargai masingt-masing Rp. 2.000. Tepusui buka dari jam 6 petang hingga malam.
Untuk makan siang dan sarapan, pilihan warung makan nasi padang akan menghemat biaya perjalanan. Anda harus mengeluarkan uang sekitar Rp. 13.000 untuk satu porsi nasi padang lauk rendang. Rata-rata warung padang mematok harga yang kurang lebih sama.Warung makan lain pun mematok harga makanan yang kurang lebih sama. Memang untuk masalah perut, Bangka sedikit lebih mahal.
Kalau ingin mencicipi sate Padang paling enak di Pangkal Pinang, coba cicipi nasi Padang Uda Udjo! Letaknya di depan penginapan Srikandi. Hanya buka ketika malam hari. Harga satu porsi sate padang Rp.15.000. Jangan lewatkan juga Martabak Acau 89. Martabak paling legendaris di Pangkal Pinang.
Bangka dan Belitung merupakan daerah yang terkenal sebagai penghasil timah. Galian-galian bekas penambangan timah kini berubah menjadi danau-danau cantik berwarna biru dan hijau tosca. Hari kedua, saya mengunjungi Danau Kaolin Air Bara, Kabupaten Bangka Selatan.
Perjalanan dari kota Pangkal Pinang menuju daerah Air Bara, Kabupaten Bangka Selatan cukup lama. Dibutuhkan waktu kurang lebih dua jam untuk menuju kesana. Sepanjang perjalanan, Anda akan disuguhi pemandangan laut berwarna biru dan pohon-pohon kelapa yang melambai.
Bangka mempunyai banyak pantai. Dari kota Pangkal Pinang, pergilah ke arah Sungailiat. Banyak pilihan pantai yang bisa Anda kunjungi. Mulai dari Pantai Tanjung Kelayang Sungailiat, Parai Tenggiri, dan Matras. Karena ke semua pantai tersebut satu jalur, lebih baik Anda memulai dari pantai yang paling ujung, yaitu pantai Matras.
Hari ketiga,saya melanjutkan perjalanan untuk menyberang ke Belitung. Untuk sampai di Belitung, Anda bisa memilih menggunakan pesawat atau kapal jetfoil. Supaya Anda bisa menekan anggaran, kapal cepat Express Bahari bisa menjadi pilihan.
Terdapat tiga jenis tiket Express Bahari. Tiket ekonomi, VIP, dan Excecutive. Pembelian tiket ekonomi hanya bisa dilayani di pelabuhan pangkalan Balam. Sedangkan tiket lainnya bisa dibeli di agen-agen perjalanan. Kapal Bahari Express berangkat setiap hari kecuali hari selasa setiap pukul 13.00. Harga tiket VIP bahari Express sebesar Rp. 192.000. Sedangkan untuk tiket ekonomi dihargai sebesar Rp. 170.000. Perjalanan kapal bahari express ke Belitung membutuhkan waktu sekiutar 4 jam.
Masih di hari ketiga, sesampainya di pelabuhan Laskar Pelangi, Tanjung Pandan, beberapa bapak ojek akan siap menghadang Anda. Karena belum menemukan penginapan, saya memilih menggunakan jasa bapak ojek untuk mengantar sampai di penginapan. Berkat bantuan bapak ojek, saya bisa menemukan penginapan murah, yaitu di Hotel Surya.
Untuk menginap satu malam di sini, Anda harus mengeluarkan uang sebesar Rp. 100.000. Hotel Surya memberikan fasilitas dua kasur, sarapan, dan persewaan motor. Jarak pelabuhan ke hotel Surya tak jauh. Saya membayar Rp.20.000 kepada bapak ojek yang mengantar saya. Sebenarnya jalan kaki pun tak begitu jauh.
Hari keempat, saya mengunjungi SD Muhammadiyah Gantong, Manggar, Belitung. Untuk menuju ke sana, saya menyewa motor di penginapan. Harga sewa hampir sama seperti sewa motor di Bangka, Rp. 60.000 per 12 jam.
Perjalanan dari kota Tanjung Pandan ke Gantong membutuhkan waktu kurang lebih 2 jam. Lumayan jauh, tapi sangat puas ketika bisa mengunjungi SD Muhammadiyah. Tak hanya itu, Anda juga bisa sekalian mampir ke Museum Kata Andrea Hirata atau Kampung Ahok.
Hari berikutnya saya mengunjungi Pulau Lengkuas. Untuk menuju kesana, Anda harus menuju ke pantai Tanjung Kelayang atau Tanjung Tinggi terlebih dahulu. Karena kedua pantai tersebut merupakan pintu dermaga yang akan mengantarkan kita ke Pulau Lengkuas. Anda harus menyewa perahu di pinggiran pantai. Satu buah perahu muat hingga 12 orang. Biaya sewa perahu sebesar Rp 400.000,- Jika semakin banyak anggota rombongan, Anda bisa membagi harga sewa perahu ke semua orang yang naik di perahu.
***
Hari Terakhir, saya berkemas dan menuju ke Bandara Tanjung Pandan. Kota Tanjung Pandan sangat jarang terlihat angkutan umum. Menyewa mobil travel bisa menjadi pilihan untuk mengantar Anda ke bandara. Saya beruntung, karena saat itu saya diantar oleh seorang teman di sana.