Sudah tidak diragukan lagi bahwa Bali adalah salah satu pusat pariwisata paling maju di Indonesia. Tempat-tempat wisatanya masih selalu masuk dalam daftar rekomendasi kunjungan untuk berlibur, apalagi untuk para flashpacker, yang mengincar kemudahan dan kecepatan.
Boleh dibilang, semua hal ada di Bali, mulai dari pantai yang indah, gunung yang memesona, maupun wisata-wisata alternatif lainnya.
Tabanan, sebagai salah satu Kabupaten yang menyimpan potensi wisata di Bali, tahun ini diberi kepercayaan untuk mengikuti “International Symposium on Austronesia”, di Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Jakarta. Adalah Daerah Tujuan Wisata (DTW) Jatiluwih, yang menjadi ikon pariwisata yang diajukan.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, di Tabanan memberikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada DTW Jatiwulih dalam kegiatan tingkat internasional yang diharapkan bisa menjadi promosi bagi Bali, khususnya Kabupaten Tabanan.
Bupati Eka mengungkapkan hal itu ketika menerima audensi Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Jakarta Made Geria yang diantar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tabanan Wayan Adnyana, Kadisdikpora Kabupaten Tabanan Putu Santika serta Asisten II Sekretaris Pemkab Tabanan Nyoman Miarsana.
Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Jakarta Made Geria menjelaskan, kegiatan “Internasional Symposium on Austronesia” digelar di Ayodya Resort Nusa Dua Bali 18-23 Juli 2016.
Kegiatan tersebut merupakan kerja sama Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dengan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Menurut Made Geria, kegiatan tersebut diikuti 200 peserta berasal dari 40 negara di dunia. Kegiatan tersebut dinilai penting, guna menangkap asal usul nenek moyang manusia dalam cakupan luas, sehingga dapat memberikan pemahaman mengenai dinamika serta hubungan sejarah dan budaya manusia secara multinasional.
Made Geria juga mengharapkan Pemkab Tabanan dapat mendukung diadakannya seminar ini dengan mempersiapkan budaya-budaya yang ada di Tabanan. Sementara itu, Bupati Eka menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya kegiatan yang akan diselenggarakan pada Juli tersebut dapat dijadikan sebagai promosi untuk Tabanan.
“Saya menyambut baik kegiatan ini, kami akan mempersiapkan kesenian serta kearifan lokal yang dimiliki Kabupaten Tabanan. Melalui kegiatan ini kita bisa menunjukkan potensi budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Tabanan sekaligus sebagai ajang promosi bagi kami,” katanya.
Bupati Tabanan juga berharap agar Penelitian Arkeologi Nasional untuk tetap berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, sehingga apa yang diharapkan dari kegiatan ini dapat tercapai.
Dengan komunikasi dan koordinasi yang baik diantara para pihak terkait, tidak diragukan lagi bahwa kegiatan tersebut nantinya akan terwujud dengan maksimal. Apalagi, Jatiluwih adalah kini merupakan salah satu destinasi favorit di Tabanan, di mana para wisatawan dapat menikmati hamparan luas pemandangan sawah yang berbentuk terasering.
Bagi Anda yang berniat ke lokasi ini, jangan lupa untuk mengabadikan keindahan melalui kamera Anda.