PBB telah menyepakati pemberlakuan SIM Internasional di dunia pada konvensi lalu lintas di Wina tahun 1968. Sejak saat itu, setiap orang di dunia bisa menggunakan SIM Internasional untuk berkendara di berbagai negara.
Lalu, pada tahun 2012, PBB kembali membuat perjanjian persahabatan lalu lintas di Geneva dengan negara-negara dunia. Hasilnya menyebutkan bahwa pemberlakuan peraturan penggunaan SIM Internasional berbeda-beda.
Jepang adalah negara yang memberlakukan peraturan khusus bagi para pemegang SIM Internasional. Menurut Wikipedia, SIM Internasional hanya berlaku selama 6 bulan di Jepang dari tanggal pembuatan.
Meskipun sudah jelas tertulis dalam perjanjian Geneva bahwa SIM Internasional berlaku di Jepang, faktanya banyak laporan warga negara Indonesia bahwa SIM Internasional tak berlaku di Jepang.
Beberapa laporan menyebutkan, jika mereka tetap tak diizinkan menyetir mobil meskipun memiliki SIM Internasional. Salah seorang warga Indonesia yang menceritakan pengalaman ditilang polisi menyebutkan jika dia harus membayar denda 30 juta karena melanggar peraturan. Menurutnya, dia ditilang karena tak memiliki SIM Jepang. Padahal dia sudah mempunyai SIM A dan SIM Internasional.
Salah satu solusi agar Anda tetap aman berkendara di Jepang adalah dengan membuat SIM Jepang. Anda bisa mengubah SIM A menjadi SIM Jepang. Sayangnya, pembuatan SIM Jepang pun tak mudah. Anda harus mengikuti beberapa tes; tes tertulis, tes mata, dan tes drive. Paling sulit adalah ketika Anda harus mengikuti tes drive. Tak hanya susahnya tes yang harus dilewati, biaya pembuatan SIM Jepang pun cukup mahal. Info cara pembuatan SIM bisa dilihat di sini.
Solusi lain berkeliling aman di Jepang yaitu dengan menggunakan transportasi umum. Transportasi umum Jepang sangat variatif. Pilihlah transportasi sesuai dengan budget jalan-jalan.
Jika dibandingkan dengan tariff transportasi lain, tarif taksi di Jepang cenderung mahal. Anda harus mengeluarkan uang sebesar Rp. 100.000 untuk 1,8 km jalan.Untuk memudahkan perjalanan, Anda bisa menuliskan nama dan alamat yang Anda tuju pada secarik kertas dalam bahasa Jepang. Supir taksi akan mengantarkan Anda sesuai alamat yang Anda tulis.
Tips untuk Anda yang memilih menggunakan taksi, perhatikanlah lampu merah di pojok kiri bawah kaca. Jika lampu menyala, maka taksi kosong dan bisa ditumpangi.
Transportasi yang lebih bersahabat dengan kantong backpacker adalah bus. Bus di Jepang beroperasi hampir 24 jam. Ongkos bus yang tak terlalu mahal menjadi pilihan warga lokal dan para turis. Harga tiket satu kali jalan kurang lebih 200 Yen. Jepang menyediakan berbagai pilihan armada bus misalnya; JR Bus, Willer Express, Nishitetsu, Nohi Bus, Fujikyu Bus, dan Keio Bus. Diantara perusahaan-perusahan tersebut yang terbesar adalah JR Bus dan Willer Express.
Transportasi yang ini merupakan transportasi favorit warga lokal. Jepang memiliki berbagai jenis kereta; kereta lokal, kereta cepat, kereta express, kereta super express, dan kereta peluru atau shinkansen.
Jika Anda ingin menggunakan kereta dalam kota, Anda bisa membeli tiket yang tersedia di setiap stasiun. Anda bisa membeli tiket kereta jarak jauh di Ticket Reservation Online atau Midori-no-Madouguchi.
Japan Railway Pass menjadi pilihan yang tepat untuk para wisatawan yang berkunjung di Jepang. Japan Rail Pass hanya berlaku untuk wisatawan dan hanya bisa di beli di luar Jepang. Rail Pass ini mempunyai masa berlaku yang berbeda. Rail Pass 7 hari dihargai 29.000 yen hingga 38.800 yen. Rail Pass 14 hari dihargai 46.000 yen hingga 62.000 yen, sedangkan rail pass 21 hari dihargai 59.000 yen hingga 81.000 yen.
***
Jika tak ingin ribet, transportasi umum Jepang merupakan pilihan tepat saat liburan di Jepang. Lebih aman, murah, dan terhindar resiko di tilang polisi. Toh, banyak ragam transportasi yang bisa kita pilih kan?