Pray for Sri Lanka, Serangkaian Tragedi Bom Terjadi Saat Misa Paskah

Sejak Minggu, 21 April 2019 yang lalu Sri Lanka diteror oleh serangkaian peristiwa bom di sejumlah gereja dan hotel. Tercatat terjadi 9 kali ledakan.

SHARE :

Ditulis Oleh: Faiz Jazuli

Sejak Minggu, 21 April 2019 yang lalu Sri Lanka diteror oleh serangkaian peristiwa bom di sejumlah gereja dan hotel. Bom pertama kali meledak saat perayaan paskah di Gereja St. Anthony’s di Kochchikade, Kolombia dan disusul Gereja St. Sebastian di Negombo, Sri Lanka. Hotel-hotel mewah di Sri Lanka seperti Shangri-La, Kingsbury, dan Cinnamon Grand juga turut diguncang oleh ledakan bom. Saat proses penyelidikan oleh pihak berwenang, bom kembali ditemukan meledak di dekat kebun binatang di Dehiwala, Kolombo Selatan dan di dekat distrik Dematagoda, Kolombo.

Tercatat sudah ditemukan sembilan bom yang meledak di sejumlah tempat yang berbeda. Sebanyak 290 orang tewas akibat ledakan bom ini dan 32 diantaranya warga asing termasuk warga Inggris, AS, Australia, Turki, India, China, Denmark, Belanda, dan Portugal. Jumlah ini diduga akan terus bertambah mengingat tak sedikit warga yang masih dirawat di Rumah Sakit akibat luka yang cukup serius. Orang terkaya di Denmak, Anders Holch Povlsen kehilangan tiga orang anak mereka karena peristiwa ini.

Pihak kepolisian Sri Lanka telah mengamnkan 13 orang terduga pelaku dalam aksi teror di sejumlah gereja dan hotel tersebut. Pemerintah Sri Lanka menyebut sebagian besar ledakan yang terjadi merupakan serangan bom bunuh diri. Aksi teror ini diduga dilakukan oleh para ekstrimis agama yang didalangi oleh jaringan teroris internasional.

Pasca serangan teror bom tersebut, otoritas Sri Lanka menutup akses sebagian besar jejaring sosial media sebagai bentuk pengendalian terhadap konten-konten berbahaya yang tidak benar atau hoaks. Melalui situs berita milik pemerintah, sejumlah media sosial termasuk facebook, whatsapp, dan Instagram ditutup untuk sementara waktu. Pemerintah Sri Lanka khawatir keberadaan berita hoaks akan memprovokasi dan memicu lebih banyak pertumpahan darah.

Sejumlah petinggi negara dari berbagai dunia mengucapkan ungkapan belasungkawa dan mengecam aksi terorisme tersebut, termasuk Indonesia. Menteri luar Negeru Indonesia Retno LP Marsudi bertemu duta besar Sri Lanka untuk Indonesia Dharsana Perera di kantor Kemlu guna menyampaikan dukacita dan menawarkan bantuan dari Republik Indonesia. Paus Fransiskus selaku Pemimpin Gereja Katolik Vatikan juga turut mengecam tindakan teror di Sri Lanka. Hal ini disampaikan melalui pesan Minggu Paskah kepada ribuan umat Katholik di lapangan Gereja Santo Petrus.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU