PPGD Saat Tersesat di Gunung

Jika kebetulan salah satu rombongan pendakianmu mengalami beberapa gejala berbahaya berikut ini lebih baik lakukan PPGD ini.

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Saat tersesat di gunung, bukan hanya ilmu survival saja yang harus dikuasai oleh penggiat alam atau pendaki gunung, tapi juga ilmu Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD).

PPGD sendiri bertujuan meringankan cidera, pencegahan pendarahan, dan pencegahan cacat atau pendarahan korban. Sehingga penanganan ini sangat penting apalagi gunung terkenal terjal dengan udara yang cukup dingin.

Jika kebetulan salah satu rombongan mengalami beberapa gejala berbahaya berikut ini lebih baik lakukan tips simpel berikut ini untuk mengatasinya.

Mengatasi luka iris, gores atau tusuk

Mengatasi luka

Sebenarnya luka dibagi menjadi beberapa jenis yaitu luka iris, gores, luka gigitan, gores, bakar, dan tusuk. Kemungkinan beberapa luka itu bisa saja terjadi pada penggiat alam atau pendaki karena gunung terkenal sangat terjal dan berpotensi luka parah jika terjatuh.

Nah, apabila terjadi luka lakukan hal berikut ini:

  1. Hentikan pendarahan yang terjadi pada luka
  2. Siram atau usap luka dengan obat merah/yodium/antiseptic lainnya
  3. Beri Sulfatilamide jika ada
  4. Tutup dengan kain kasa yang masih steril/kain yang masih bersih

Catata: jangan sesekali meletakkan kapas tanpa obat atau salep.

Mengatasi luka gigitan hewan liar

Digigit hewan? Ini cara mengatasinya!

Saat tersesat di gunung biasanya terdapat binatang liar, seperti ular atau binatang bertaring. Apabila salah satu korban terkena gigitan binatang tersebut, cobalah lakukan pencegahan berikut ini:

  1. Jika luka terjadi akibat hewan biasa (bukan ular atau binatang berbisa) bersihkan luka dengan yodium atau air yang mengalir,
  2. Jika luka terjadi akibat hewan berbisa, jangan sering dipegang, jangan dihisap, dan korban tidak boleh banyak bergerak karena dapat mempercepat nadi sehingga racun bisa cepat menyebar.

Saat salah satu rombongan terkena hipotermia? lakukan hal berikut ini

Foto oleh lifkadarsih

Hipotermia merupakan kondisi yang cukup wajar bagi pendaki karena udara dingin gunung namun kondisi ini cukup berbahaya karena tubuh biasanya akan sulit mempertahankan suhu sehingga jika tidak diatasi bisa saja berujung pada kematian. Jika salah satu rombongan mengalami hipotermia, alangkah baiknya lakukan hal-hal berikut ini.

  1. Jika kondisi penderita sadar, cobalah untuk mencari tempat berteduh dan cukup hangat seperti tenda, lalu ganti baju yang basah dengan pakaian kering, beri minuman hangat dan makanan berkalori tinggi seperti cokelat atau makanan manis lainnya, lalu hangatkan badan penderita dengan memeluk atau buat api unggun jika memungkinkan.
  2. Jika kondisi penderita tidak sadarkan diri, cobalah untuk membawa ke tempat yang cukup hangat, lalu ganti baju korban dan masukkan sleeping bag untuk menjaga panas tubuh. Lalu, berbagilah panas tubuh ke korban dengan memegang tangan atau memeluknya. Biasanya panas tubuh akan cepat berpindah jika kulit korban bertemu kulit penolong (pastikan ketahui etikanya sebelum lakukan ini). Terakhir, sadarkanlah korban dengan menepuk pipi atau memanggil namanya.

Mengatasi cidera atau kram otot

Kram otot? Lakukan tips ini

Kram otot adalah hal yang sering terjadi pada pendaki apalagi pendaki jarang melakukan pemanasan dan olahraga, jika terjadi gejala kram otot saat di gunung Kamu bisa lakukan hal-hal berikut ini.

  1. Hentikan aktivitas perjalanan dan lemaskan otot kaki agar kram otot tidak semakin parah dan berat,
  2. Duduklah, rilekskan badan dan letakkan kaki lebih tinggi dari organ jantung,
  3. Tarik jempol kaki ke arah tubuh agar otot kaki bisa kembali mereganang,
  4. Pijat betis atau bagian tubuh kamu yang merasakan kram dengan perlahan-lahan,
  5. Minum air putih yang cukup, karena dehidrasi adalah penyebab paling mutlak adanya penyempitan otot yang berakibat pada kram.

***

Agar pendakianmu makin mantap, jangan lupa untuk membawa perlengkapan PPGD seperti kapas, plester, kain segi tiga/mitela, gunting, kasa, tornikuer (penahan pendarahan), bidai, dan kotak PPGD.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU