Sinar redup matahari memantul, membuat kilatan pada jutaan pucuk daun teh di depan mata. Di sisilain Gunung Lawu yang seperti naga tidur, menyembunyikan diri di antara kepungan kabut, terlihat samar.Udara dingin seperti menyapa setiap makhluk dengan masuk tanpa sungkan menembus kulit hingga terasa ke belulang.
Gunung Lawu yang menjadi pagar batas Jawa Tengah dan Jawa Timur menumbuhkan rangkaian alam yang indah di kakinya. Dan 4 hal ini yang bisa Anda dapatkan bila mengunjunginya.
Pohon-pohon teh yang rimbun menyelimuti tanah-tanah berbukit di kaki Gunung Lawu.Tepatnya di Perkebunan Teh Kemuning di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah.Sepanjang jalan dataran tingginya, teh mendominasi area ini. Siapapun yang melewati jalanan ini akan takjub dengan sendirinya. Hawanya yang segar membuat betah bersantai di sini.
Nah, penduduk sekitar memanfaatkan kesempatan ini dengan menawarkan minum teh di kedai yang mereka bangun. Siapa yang tidak mau meneguk secangkir teh dengan udara yang sejuk sementara hamparan kebun teh di depan mata sebagai pemandangannya.
Meninggalkan gundukan bukit teh di belakang, jalanan akan berujung pada sebuah dataran tinggi menanjak. Di sana Anda akan mendapati gapura tinggi menjulang dengan detail ukiran mirip yang Anda temui di Bali. Di situlah Candi Cetho, yang dibangun berabad-abad yang lalu, berada.
Berjarak tak jauh dari Candi Cetho, terdapat candi Hindu yang lain: Candi Sukuh. Kedua candi ini memiliki arsitektur bangunan yang berbeda dari kebanyakan yang ditemui di Jawa Tengah maupun di Bali. Figur patung dan pahatan pada dindingnya pun sama sekali berbeda, jauh dari kesan menawan. Patung-patung digambarkan dengan vulgar. Sekilas, bila diperhatikan, bentuk kedua candi ini mirip reruntuhan Suku Maya di Meksiko.
Gerbang perbatasan itu ada di kota Tawangmangu. Kota yang berada di kaki gunung ini begitu menakjubkan. Jalanan mulus berkelok, hutan pinus membentengi tepi jalannya sementara tepi jalan yang lain ladang wortel dan sayuran membentang di antara perkampungan. Dan puncak lawu begitu dekat terlihat di antara hijaunya pepohonan, seperti raksasa penjaga Tawangmangu yang sedang mengintai.
Pintu masuk area pendakian Gunung Lawu yang bernama Cemara Kandang selalu ramai oleh orang-orang.Orang-orang ini bukan mereka yang mau mendaki melainkan hanya rombongan keluarga yang sedang piknik. Tepian jalan digunakan oleh mereka untuk menggelar makanan dan menyantapnya di atas tikar, di antara teduhnya pepohonan dan segarnya udara pegunungan.
Saat Anda mulai memasuki Kabupaten Magetan, terdapat Telaga Sarangan. Tepiannya dipenuhi orang-orang yang duduk-duduk santai menghadap telaga sambil mengobrol dan menikmati sate kelinci.Bila mau disediakan perahu sekoci untuk merasakan sensasi berkeliling telaga. Dari Telaga Sarangan ini puncak Gunung Lawu masih bisa disaksikan bersamaan dengan rumah-rumah yang berdiri pada lembah yang mengitari telaga.