Pelajaran Berharga Untuk Traveler Dari Lagu Ninja Hatori

Lagu pembuka dari film kartun Ninja Hatori banyak memberikan berbagai pelajaran berharga untuk para traveler dalam menyikapi esensi dari traveling.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

photo from www.zona28.net

Pernah mendengar kalimat,”hujan membawa berkah?”. Musim hujan selalu menyenangkan. Hujan membuatmu punya alasan mengkonsumsi mie rebus panas dengan telur dan rawit.

Bau hujan saat menyentuh tanah adalah bagian favoritku. Aroma yang dihasilkan memberikan efek tenang dan nyaman. Menurut ilmuwan, aroma yang dirasakan tiap orang sebenarnya berbeda-beda, tergantung suasana hati masing-masing.

Dalam hujan ada lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yang rindu. Begitu menurutku. Hujan selalu dapat membangkitkan kenangan-kenangan lama, baik kenangan indah atau buruk.

Hal inilah yang sedang kurasakan. Duduk di teras dengan secangkir kopi panas sembari menikmati simfoni hujan membangkitkan kenangan indah masa lalu. “Aku ingin menonton Ninja Hatori!” tiba-tiba muncul begitu saja dalam pikiran.

Aroma hujan membangkitkan kenangan indahku semasa kecil. Menonton tayangan kartun favorit di hari minggu.

Segera kuambil laptop untuk menjelajah youtube mencari tayangan-tayangan Ninja Hatori. Setelah kutemukan, segera kuklik tombol play. Lagu pembuka Ninja Hatori terdengar.

Tanpa sadar aku ikut menyanyikan lirik lagu tersebut. Aku masih hafal semuanya. Entah kenapa tiba-tiba terpikir sebuah makna yang dalam dari lirik lagu ini. Sebuah pelajaran tentang petualangan. Padahal aku sering mendengar lagu tersebut sejak aku berada di taman kanak-kanak hingga SMP.

Lagu yang dulunya kudengar hanya sebagai angin lalu, sekarang baru terasa sebuah arti yang mendalam. Mungkin karena baru sekarang ini aku menggeluti dunia traveling.

Cobalah resapi lirik-lirik dari lagu pembuka tayangan kartun ninja hatori ini.

1. “Mendaki gunung lewati lembah, sungai mengalir indah ke samudera, bersama teman bertualang”

Aku pernah tiba-tiba merasa sangat kesepian saat bepergian seorang diri. Birunya langit dan jernihnya lautnan raja ampat saat itu begitu indah, aku tak menyangkal, namun menikmatinya sendiri membuatku merasa masih ada yang kurang. Aku ingin membagikan pemandangan yang luar biasa indah itu pada orang-orang terdekat.

Melakukan solo traveling bukan hal buruk. Aku kadang melakukannya saat benar-benar tak ingin diganggu saat menikmati perjalanan.

“Aku menemukan suatu batas dalam diri kapan harusnya perjalanan itu dilakukan sendiri dan kapan harus dilakukan bersama teman-teman dekat.

Beberapa tempat mungkin cocok dikunjungi seorang diri, seperti senja Pantai Pandawa Bali, atau matahari terbit di Rawa Pening Ambarawa. Tentu saja, ada tempat yang sebaiknya kau nikmati bersama sahabat-sahabatmu seperti menyaksikan parade ribuan lumba-lumba Teluk Kiluan, atau menjelajah hutan menuju Danau Kaco di Jambi.

2. “Tempat yang jauh belum pernah terjamah, suasana yang ramai di tengah kota, selalu waspadalah kalau berjalan, siap menolong orang di mana saja”

Selalu siap dan tanggap kapanpun dan dimanapun. Itulah makna yang kutangkap.

Menyusuri hutan di tanah Kalimantan, ataupun jalan-jalan di tengah Kota Jogja, waspada menjadi kunci utama.

Saat bepergian, banyak hal yang terkadang di luar perkiraan kita. Kita tak pernah tahu apa yang kita temui saat menjelajah hutan mangrove di Bintan, sekalipun kita bersama guide. Berjalan di tengah kota saat kau berjalan-jalan di Kuta, Bali pun bukan berarti kita aman.

“Siap menolong orang di mana saja”

Prinsip yang harus kita pegang saat traveling. Traveling tak hanya memberimu pemandangan indah, namun kau akan mendapatkan sahabat atau bahkan saudara baru. Selalu ramah dan bersikap terbukalah pada orang-orang baru yang kita temui di perjalanan. Berikan bantuan saat mereka membutuhkan.

Mungkin karena membantu orang tersebut kamu akan terlambat datang ke sebuah acara festival budaya yang telah kau nantikan. Percayalah, membantu orang sama sekali tak akan membuatmu rugi. Kau akan mendapat hal yang lebih besar dari sekedar tontonan festival.

Orang yang kamu tolong akan sangat berterima kasih padamu, dan yang pasti suatu saat kau mengalami kesulitan di jalan, kau akan mendapatkan balasannya.

 

Baca juga : Jangan Pernah Melakukan Hal Ini Saat Traveling Ke Jepang

 

3. “Gozaru, gozaru itulah asalnya, pembela kebenaran dan keadilan, hei ninja gozaru!”

Kemanapun kita pergi, cap wilayah asal kita akan selalu melekat. Saat kau berlaku buruk di luar sana, dan orang-orang mengetahui kau berasal dari Indonesia, suatu ketika saat orang Indonesia lain berkunjung ke tempat yang sama, mungkin dia akan mendapat cap serupa sepertimu.

Gozaru merupakan asal dari Ninja Hatori. Di manapun Ninja Hattori berada dia selalu berlaku baik dan membela keadilan, itulah gambaran orang tentang Ninja Gozaru dalam tayangan kartun Ninja Gozaru. Ninja gozaru lain akan mendapat cap sebagai “ninja baik”.

“Berlaku baiklah di manapun kita berada”

Beramah tamah pada warga lokal, ikut menjaga kelestarian lingkungan sekitar serta taatilah adat dan aturan yang ada karena kamu membawa nama baik daerah asalmu.

Sebenarnya Ninja Hatori itu membosankan. Meski jalan cerita di tiap episode berbeda – beda, tetapi selalu memiliki inti yang sama. Aku begitu hafal bagaimana Kenji pasti selalu dikerjai Kimimaru dan Hatori akan datang untuk membantu.

Bukan bagusnya cerita atau indah grafis tayangan ini yang membuatku tiba-tiba begitu merindukannya, namun kenangan menonton tayangan ini bersama teman-teman masa-masa kecil. Tertawa lepas bersama melihat ulah para tokoh di tayangan Ninja Hatori begitu kurindukan.

Seperti halnya traveling. Terkadang bukan pemandangan indah luar biasa suatu tempat yang membuat kita kangen, tapi kenangan bersama orang-orang yang kita temui ditempat itulah yang begitu membuat rindu.

Kututup situs youtube, hujan masih begitu deras di luar.

Hujan dan tayangan Ninja Hatori ini memberiku inspirasi menulis. Segera kubuka website phinemo.com dan kutuangkan semua yang ingin aku tulis saat itu.

 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU