Minggu, 28 Agustus 2016, menteri pariwisata India Mahesh Sharma mengeluarkan pernyataan yang intinya melarang wisatawan menggunakan rok atau mini dress saat jalan-jalan ke India. Pernyataan ini dikeluarkan berkaitan dengan tingginya tingkat pemerkosaan dan kriminalitas terhadap turis wanita di India. Baca: Hati-hati, Jangan Pakai Rok Mini Saat Traveling ke India!
Pernyataan Mahesh Sharma ini cukup menggelitik bagi saya. Dan seperti yang telah saya duga sebelumnya, pernyataan itu menimbulkan pro kontra di kalangan netizen (setidaknya di ‘timeline’ saya). Bagi yang kontra, pelarangan pemakaian mini dress atau rok ini dianggap membatasi kebebasan berbusana. Dikeluarkannya larangan tersebut dianggap pihak-pihak yang kontra sebagai ‘pembatasan’ bagi para traveler cewek menjadi nggak bisa memadupadankan gaya busana sesuka hati ketika traveling di India.
Bagi traveler cewek, tampil modis saat jalan-jalan adalah hal yang nampaknya menjadi suatu kewajiban. Secuek-cueknya cewek berpenampilan, pasti dia ingin tetap terlihat cantik di depan umum, yah minimal terlihat rapi lah.
Kenapa Mahesh Sharma tidak memberikan solusi lain untuk mengurangi kasus pemerkosaan? Jika diteliti lebih dalam lagi, kasus pemerkosaan yang terjadi pada turis di India bukan semata-mata karena kesalahan berpakaian para turis.
Yang perlu digarisbawahi, memakai rok bukan berarti mempertunjukkan keseksian. Banyak turis yang mengenakan rok dan tetap aman berjalan sendirian di Bangkok. Jadi, bisa dibilang, permasalahan pemerkosaan di India muncul karena faktor lain, seperti lingkungan, perilaku, keadaan, dan minimnya fasilitas penunjang keamanan.
Daripada mengeluarkan pembatasan hak berbusana, bukankah lebih baik memperketat keamanan? Banyaknya kasus pemerkosaan di India terjadi saat turis sedang berjalan di jalan yang sepi.
Untuk mencegah terjadinya tindak pemerkosaan, pemerintah sebeaiknya memasang lebih banyak lampu penerangan jalan, CCTV, dan tombol darurat. CCTV dan tombol darurat sebaiknya dihubungkan langsung ke kantor polisi terdekat. Jadi, ketika ada hal yang mencurigakan, mereka bisa memencet tombol. Selain pelarangan penggunaan rok, pemerintah India juga akan memasang tombol darurat di dalam bus.
Namun, larangan penggunaan rok atau mini dress tidak begitu merugikan. Hal itu dilakukan demi keamanan para turis.
Seperti pengalaman Elenoara, seorang traveler asal Italia. Dia mengaku bila selama dia mengenakan pakaian mini, orang-orang di India menatapnya dengan pandangan yang berbeda. Dia merasa tidak aman dengan pandangan orang-orang India.
Selain itu, dengan berpakaian yang sopan (tidak mengenakan mini dress atau rok mini), para traveler cewek bisa lebih menghargai kebudayaan sekitar. India bukan negara liberal yang bisa dengan bebas menerima budaya barat.
Meski pemerintah India sudah melakukan upaya pengurangan kasus pemerkosaan, selalu wasapadalah saat traveling ke India. Belajarlah untuk mengesampingkan ego (kreativitas berpakaian) demi keselamatan diri sendiri.
Hindari jalan sendiri di tempat sepi, jangan mudah menerima bantuan dari sembarang orang, dan selalu catat nomor-nomor darurat. Tips ini juga berlaku saat jalan-jalan ke negara lain.
***