8 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Sebelum Solo Traveling Jangka Panjang

Tentu bukan hal yang mudah bagi seseorang untuk keluar dari zona nyamannya dan berkeliling Indonesia dalam jangka waktu yang lama, tapi orang ini melakukannya!

SHARE :

Ditulis Oleh: Ashadi Natha Prasetyo

Mencari makna arti hidup bagi seseorang merupakan hal yang sangat penting untuk bisa menentukan tujuan hidup ke depannya. Tidak melulu tentang visi, tetapi juga misi yang menjadi tujuan akhir untuk bisa mencapai kesempurnaan dalam hidup.

Banyak permasalahan yang bisa timbul dalam diri seseorang ketika ingin mencari pencarian diri dalam hidup ini. Guri Ridola, seorang karyawan biasa yang merasa jenuh dengan rutinitas pekerjaan yang monoton, menemukan banyak sekali benturan yang dialami dalam hidupnya, penat dengan kemacetan Ibu Kota serta ingin mencari rumah baru sebagai zona nyamannya, membuatnya memilih untuk melakukan langkah jauh mengelilingi Indonesia.

Uda Guri begitu sapaan akrabnya dan dalam akun instagramnya bernama @langkahjauh memilih solo traveling keliling Indonesia sebagai alasan utama untuk bisa mengenal lebih dalam dirinya, mengetahui kelemahan dan cara bagaimana memperbaiki kelemahan tersebut dan yang pasti bagaimana perjalanan yang dilakukannya bisa bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bisa bermanfaat dari orang lain.

Tentu bukan hal yang mudah bagi seseorang untuk keluar dari zona nyamannya dan berkeliling Indonesia dalam jangka waktu yang lama. Sebuah kondisi dimana kita harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan tentunya untuk mencegah kemungkinan yang tidak kita kehendaki tentunya. Tapi dengan niat dan tekad yang sudah bulat, Uda Guri telah mempersiapkan hal-hal yang sangat diperlukan bila akan menempuh perjalanan yang sangat panjang dan jauh.

1. Mempersiapkan mental dan pikiran

A photo posted by Guri Ridola (@langkahjauh) on

Saat solo traveling, berbagai kemungkinan bisa saja dihadapi saat melakukan perjalanan panjang nan melelahkan. Seperti kehilangan, dipalak, sakit, tersesat, merasa kesepian, kehabisan uang. “Mental yang kuat dan pikiran yang terbuka akan membuatmu siap dalam mengontrol apa yan sedang terjadi di dalam diri, berpikir secara bersih dan tenang tanpa harus berlarut-larut dalam kondisi yang membuatmu tertekan. Maka dari itu, kita dituntut untuk bersikap dewasa dan mandiri,” begitu kata Uda. Sebaliknya jika mental kita lemah dan tidak berpikir secara jernih ketika menghadapi suatu masalah, yang ada kita hanya bisa menggerutu dan mencari jalan pintas untuk menyelesaikan masalah. Bukannya menolong orang lain, tapi malah ditolong oleh orang lain.

2. Memperhitungkan kondisi keuangan

 

A photo posted by Guri Ridola (@langkahjauh) on


Sudah menjadi hal klise bagi siapa saja bahwa menghitung pengeluaran selama perjalananan merupakan hal yang sangat penting, baik itu digunakan untuk membeli makanan, membayar tranportasi, maupun penginapan. Untuk yang punya uang lebih, memang semua itu bisa dilakukan dengan nyaman, mudah, dan yang pasti tidak perlu repot.

Menurut Uda, ia banyak menjumpai orang selama perjalanan yang menurut Uda memiliki uang lebih untuk bisa menikmati traveling yang nyaman tetapi mereka lebih memilih untuk menyumbangkan uang yang dimilikinya untuk donasi kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkan.

Terlepas dari itu semua, untuk memenuhi kebutuhannya selama perjalanan, Uda Guri memutuskan untuk berjualan pakaian, menjadi tour driver, hingga berjualan takjil selama masa puasa kemarin.

Menunggu uluran tangan seseorang atau ingin mendapatkan keberuntungan bukan menjadi tujuan saya untuk melakukan ini. Tetapi alangkah baiknya bila saya bisa mendapatkan uang dari hasil keringat dan saya bisa menikmatinya walaupun hasilnya tidak seberapa.”

3. Tetapkan alasan dan tujuan yang tepat ketika melakukan perjalanan ini

A photo posted by Guri Ridola (@langkahjauh) on

Mungkin akan sangat mudah ketika kamu ingin melakukan perjalan yang membutuhkan waktu yang singkat. Tapi bagaimana jika kamu ingin melakukan perjalanan di atas 3 bulan? Sebuah perencanaan yang matang akan berperan penting menentukan seberapa panjang dan lama dirimu akan melangkah. Seperti yang Uda Guri sudah katakan, kepenatan akan rutinitas pekerjaan, bosan dalam pekerjaan, stres dengan kemacetan Jakarta, putus cinta, maka perjalanan ini akan memakan waktu yang tidak lama dan akan kembali ke rutinitas awal. “Banyak hal yang mendorong saya untuk melakukan perjalanan menyenangkan ini. Salah satunya mungkin karena saya sudah banyak ditolong oleh orang lain selama hidup saya, maka dari itu saya ingin membalas kebaikan orang-orang yang telah membantu saya dengan apa yang saya miliki.”

4. Memohon doa dan restu orang tua

A photo posted by Guri Ridola (@langkahjauh) on


Sebenarnya berat bagi saya meninggalkan dua orang yang saya cintai di bumi ini dalam jangka waktu yang cukup lama. Mencoba menyusun kata-kata yang tepat untuk meminta ijin kepada mereka tentang tujuan perjalanan yang akan saya lakukan nantinya.

Saya percaya bahwa doa tulus dari orang tua akan menjadi pelindung dan membuat perjalanan menjadi lebih tenang,” ujarnya.

Yang pasti selama perjalanan, saya tidak putus komunikasi dengan mereka. Supaya hati dan perasaan mereka tetap tenang bahwa anak kesayangannya aman berada di luar sana.

5. Simpanlah semua cerita perjalanan menarikmu

A photo posted by Guri Ridola (@langkahjauh) on

Hal-hal yang tidak terduga selama melakukan solo traveling akan membawamu ke segala kondisi baik itu tempat, lingkungan, keadaan, dan pastinya kamu akan menemukan sesuatu yang menarik dan patut untuk diabadikan. Namun semua momen itu pastinya tidak akan bisa kita ingat semua, berhubung dengan terbatasnya kemampuan kita untuk mengingat. “Oleh karena itu sangat penting bagi solo traveler untuk memiliki media lain untuk menyimpan semua kenangannya.” Tentu dengan berkembangnya era digital membuat kita dengan mudah untuk menyimpan hal-hal yang menarik dan bisa kita bagikan kepada orang banyak. Kemudahan akses membuat banyak orang memakai media sosial seperti instagram, twitter, facebook, blog untuk menyimpan memori kenangan. Uda Guri berkata bahwa beliau hanya memakai blog dan instagram sebagai media dan teman selama melakukan perjalanan. Blog merupakan tempat bagi bagi Uda untuk menceritakan pengalaman selama berkeliling Indonesia sedangkan instagram untuk berbagi foto berupa kegiatan serta tempat yang sudah disinggahinya.

6. Mencari seorang teman untuk berbagi cerita

 

A photo posted by Guri Ridola (@langkahjauh) on


Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari yang namanya berkomunikasi. Begitu juga yang dialami oleh saya sendiri sebagai solo traveler.

Tinggal sendiri di tempat yang sangat jauh dari orang-orang terdekat membuat saya membutuhkan seorang teman untuk bertukar pikiran, memberi semangat, mendengar keluh kesah, memberi masukan,” jelas Uda Guri.

Walaupun dengan media sosial yang ada sekarang ini membantu mempermudah komunikasi, tentu masih ada hal-hal yang tidak bisa ditembus.”

Maka dari itu, kita membutuhkan seorang teman yang mungkin bisa dianggap sebagai tempat pencurahan hati kita, dimana kita bisa bebas dan nyaman mengeluarkan unek-unek yang ada di dalam diri kita tanpa perlu bercerita permasalahan yang kita miliki ke semua orang.

7. Janganlah membuang uangmu dengan membeli rokok

A photo posted by Guri Ridola (@langkahjauh) on

Rokok menjadi sumber masalah utama jika melakukan solo traveling. Dan mungkin banyak orang membeli rokok sebagai “teman” untuk menemani perjalanan. Tapi apakah mereka semua sadar dengan biaya yang dikeluarkan untuk membeli rokok? “Anggap saja satu bungkus rokok seharga 15 ribu rupiah untuk sehari. Satu bulan uang seharga 450 ribu rupiah bisa di alokasikan untuk yang lain.” “Bagi saya uang sebesar itu bisa saya pakai untuk jalan-jalan satu minggu lebih di Lombok atau bisa buat biaya hidup selama satu bulan di Bima,” jelas Uda Guri. Kesehatan adalah hal penting untuk melanjutkan perjalanan. Oleh karena itu, jangan sampai kamu terbiasa menjepit rokok karena lama kelamaan rokok akan menjepit hidupmu.  

8. Biasakan dirimu untuk bisa melakukan beberapa keahlian

 

A photo posted by Guri Ridola (@langkahjauh) on


Menjadi solo traveler menuntut kita untuk memiliki beberapa keahlian untuk mempermudah perjalan dan tentunya membantu kita untuk menghasilkan uang supaya perjalanan kita bisa terus berlanjut. Tidak perlu yang sulit-sulit, cukup beberapa keahlian saja yang kamu harus miliki.

Keahlian mengemudi baik itu motor maupun mobil sudah harus menjadi keahlian wajib bagi seorang solo traveler. Bila cukup uang, kita bisa menyewa motor untuk keliling mengunjungi tempat wisata yang menarik. Kalau uang terbatas, kita bisa memakai keahlian ini untuk mendapatkan pekerjaan,” jelas Uda Guri seusai menceritakan pengalaman sebagai tour driver di Bali.

Bertualang sembari mencoba pengalaman baru sebagai relawan? Baca kisah Josefine Yaputri saat menjadi relawan pengajar di Raja Ampat ini

Walaupun keahlian dalam memasak tidak dimiliki oleh semua orang, tetapi memasak sangat penting bagi saya, jelas Uda Guri. Dengan memasak tentunya kita tidak akan kesulitan hingga mati kelaparan selama perjalanan bukan? Segampang apapun makanan yang kamu buat, toh kamu masih bisa menikmatinya juga.

Pernah suatu kali saya tinggal di menumpang di rumah salah satu keluarga. Sebagai ucapan terima kasih atas kebaikan mereka, saya mencoba membuat gulai ala Padang dengan bantuan Ibu saya melalui telepon,” gurau Uda sambil tertawa terbahak-bahak.

Sebenarnya masih banyak keahlian yang mungkin bisa kita lakukan, untuk menghidupi kita selama melakukan solo traveling. Yang penting keahlian tersebut bisa bermanfaat bagi diri kita sendiri dan tentunya orang lain. Dengan cara seperti itu, pasti kita akan mudah mendapat bantuan dari orang lain.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU