Wanita adalah makhluk yang paling ribet saat bepergian.
Saat akan bepergian, saya selalu dibingungkan dengan urusan kemas-mengemas, bahkan pernah menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk memilih barang apa saja yang akan saya bawa.
Kami berbeda dengan pria yang semuanya serba simpel -atau lebih tepatnya dibuat simpel.
Sebagai seorang yang berhijab, saat traveling saya sering direpotkan dengan hijab apa yang akan saya pakai atau juga hijab cadangan, yang pada akhirnya tidak terpakai dan justru malah membuat acara traveling tersebut menjadi tak mengesankan lantaran kerepotan dengan barang-barang yang berlebihan.
Setelah sekian perjalanan sering diribetkan dengan hijab saat traveling, ada beberapa hal yang saya dapatkan agar perjalanan saya tka lagi terganggu.
Saya selalu menekankan dalam diri, ‘tidak perlu takut perjalanan menjadi tidak nyaman lantaran harus berpakaian formal ala wanita berhijab pada umumnya, justru pakaian ini yang akan memberi “ciri khas’ pada diri kita dengan traveler lainnya’.
Untuk pakaian lengan panjang saya memilih yang berbahan tak terlalu tebal. Hal ini untuk memudahkan melipat pakain tersebut dan menyelipkannya di bagian tas yang masih kosong, sehingga tidak memerlukan terlalu banyak ruang hanya untuk pakaian.
Saya mempelajari hal ini setelah gagal menikmati perjalanan ke Sabang lantaran pakaian yang saya bawa rata-rata tebal dan membutuhkan dua ransel. Belum lagi baju manset yang jumlahnya lumayan banyak lantaran saya sesuaikan dengan warna baju yang saya bawa namun rata-rata berlengan pendek. Untuk itu juga akan lebih baik membawa pakaian lengan panjang langsung, sehingga tidak perlu repot-repot membawa baju manset ataupun manset lengan.
Apakah kita perlu membawa semua warna hijab sesuai dengan baju yang kita bawa? Tidak, dan jangan lakukan itu lagi.
Ketika melakukan perjalanan ke Makassar beberapa waktu yang lalu, seorang teman saya sampai geleng-geleng kepala lantaran melihat isi tas saya dengan hijab berjubel banyaknya.
Saat perjalanan tentu kita membutuhkan rasa nyaman dengan pakaian atau hijab yang kita gunakan. Zaman sekarang, model hijab sudah semakin bervariasi, dan semakin mempermudah penggunanya. Pilih hijab yang bisa digunakan di dua atau tiga baju sekaligus, yaitu hijab yang timbal balik. Ini akan lebih menghemat jumlah hijab yang kita bawa, dan tentu membuat ransel kita makin ringan.
‘Mau jalan-jalan apa mau ke pengajian, Ni?’ begitulah komentar salah satu teman saya ketika kami pertama kali akan melakukan perjalanan keluar kota.
Ya, dia tidak salah berkomentar seperti itu, karena melihat hijab yang saya gunakan adalah jenis Pashmina. Pashmina yang pada umumnya hanya digunakan untuk acara-acara resmi pada waktu itu, jarang sekali digunakan untuk jalan-jalan ke mal apalagi traveling keluar kota.
Bahannya yang cenderung lebih tebal dan bentuknya yang lebih panjang dipastikan akan banyak memakan tempat di tas, plus cukup merepotkan jika dipakai untuk traveling.
Terbukti ketika saya dan rombongan berhenti di sebuah masjid untuk shalat dzuhur, teman yang lain sudah selesai mengambil wudhu, sementara saya belum selesai melepas lilitan-lilitan pashmina serta pentul dimana-mana. Cukup merepotkan, apalagi untuk kamu yang suka mendaki gunung, sangat tidak dianjurkan membawa atau mengenakan pashmina.
Bahannya yang tipis serta mudah kering, bisa menjadi pilihan tepat bagi traveler berhijab. Ini merupakan hijab paling simpel. Cukup dengan sebuah peniti atau jarum pentul, dijamin kamu tidak akan ditinggalkan rombongan perjalanan karena masih sibuk mengatur hijab sana sini.
Bahkan ketika sedang asyik menikmati kuliner, dan hijab terkena percikan makanan atau minuman, cukup dengan membasuhnya dengan sedikit air bersih, setelah itu hijab akan kembali seperti semula.
Semua wanita pasti ingin mengenakan hijabnya dalam keadaan rapi dan tidak kusut. Bukan berarti karena ingin cepat beres, lantas mengemas hijab itu asal-asalan, yang penting ada tempatnya didalam tas.
Selalu letakkan hijab dibagian atas. Sayang sekali rasanya jika sudah disetrika dengan rapi, karena cara mengemas yang salah hijab harus dipakai dalam keadaan kusut.
Meskipun traveling identik dengan kebebasan dan suka suka, bukan berarti apa yang kita kenakan juga jadi apa adanya. Traveling pun tetap butuh penampilan yang oke.
Selain itu perhatikan juga cara melipatnya, jangan melipat hijab dengan terlalu banyak lipatan, itu hanya akan meninggalkan bekas lipatan yang kurang enak dipandang saat dipakai.