Nelayan Penginspirasi di Pantai Yeh Gangga, Bali

Inspirasi dan ilmu kehidupan bisa datang kapan dari mana saja, termasuk dari seorang nelayan di pantai Yeh Gangga, Bali.

SHARE :

Ditulis Oleh: Johan Vembrianto

Foto oleh Tabanantoday

Kuta dan Sanur luar biasa ramai! Lautan manusia memenuhi pantai. Pada dasarnya aku menyukai keramaian, tapi tidak kali ini. Tujuanku ke Bali kali ini hanya ingin mencari ketenangan. Sinta, teman kerja yang juga sahabatku sejak SMA mengernyitkan kening mendengar aku ingin “menyepi” sejenak ke Bali.

Mana bisa dapat ketenangan di sana, Bali sekarang udah seperti Jakarta bro, macet terus, yang ada kamu tambah stres!’

Memang, macet di Bali sekarang luar biasa, semua orang berlomba membunyikan klakson, tak seperti Bali yang aku kenal 5 tahun lalu.

Aku suka suasana Bali, sama seperti kamu yang begitu “Jogja addict”, meski di sana sangat ramai saat hari libur, kamu tetap saja datang ke sana,’ Sinta hanya tertawa mendengar “pembelaanku”.

Take care, bro. Maaf aku nggak bisa nemenin,’ tersirat sedikit perasaan cemas di tatapan Sinta, mungkin karena kondisi ‘labil’ku akhir-akhir ini sehingga dia agak khawatir “melepas” ku sendirian ke Bali.

Aku sehat, bahkan berat badanku naik 2 kg saat kemarin aku timbang. Aku hanya sedang terlalu muak dengan segala tuntutan rutinitas harian di kantor. Semua menuntut serba cepat, semua orang berteriak marah, muka tegang, ‘hanya’ karena beberapa proyek yang meleset dari tenggat waktu. Bagiku itu konyol, mereka seperti tak tahu cara menikmati hidup. Berangkat pagi pulang larut malam. Mereka menyebut itu “proses” menuju keberhasilan. Yah, mungkin aku memang tak cocok kerja kantoran.

***

Tak ada yang bisa kuharapkan dari Kuta dan Sanur. Mendapat rekomendasi dari seorang teman, aku menuju sebuah pantai yang tak begitu ramai, Yeh Gangga. Pantai ini sangat sepi. Petang ini hanya ada seorang ibu berbadan gempal menggandeng anaknya yang memakai topi buah semangka, juga 3 orang temaja yang bermain bola plastik di pantai.

Orang bilang, “travel is people“. Aku setuju, mengenal orang baru di perjalanan menyenangkan. Tapi, untuk kali ini saja, aku hanya ingin menikmati alam. Ada kalanya kita hanya ingin diam dalam perjalanan.

Langit mulai berganti warna. Matahari perlahan pamit. Cahaya senja mengintip tepat dari lubang Pura Batu Bolong. Pura ini itu mirip seperti yang di Tanah Lot. Hanya saja, dia berlubang di tengahnya, mirip donat. Senja didepanku luar biasa indah, namun entah kenapa hati masih berasa gelisah.

Sendirian saja Mas?’ seorang nelayan dengan jaring besar yang tergulung di pundaknya ramah menyapaku.

Iya Pak, sedang ingin sendiri. Haha,’ si Bapak paruh baya dengan topi baseball biru tersenyum mendengar jawabanku.

Sedang apa Pak?’ saya tertarik dengan aktivitas si Bapak ini.

Benerin jaring Mas, daripada nganggur, pegal semua badan saya. Udah 3 hari ini nggak melaut mas, bahan bakar mahal, belum dapat pinjaman saya. Lagipula anak lagi sakit, nggak tega saya tinggalin kalau malam,’ si Bapak mengepulkan asap rokoknya.

Iya Pak sulit ya zaman sekarang,’ saya menanggapi.

Wah mas, kalau hidup itu mudah, semua orang udah jadi bos Mas. Zaman kapan sih hidup itu nggak sulit. Yang penting itu kita usaha yang bener Mas, tekun. Jalani saja, hidup itu dijalani semampu kita, bukan untuk dipikir dan dibikin pusing. Kalau hidup itu dipikir mungkin sudah lama saya jadi orang gila Mas. Haha,’ si Bapak terkekeh.

Saya tercekat mendengar jawaban si Bapak. Dia seperti bisa membaca kekalutan pikiranku. Kekalutan yang sebenarnya aku buat-buat sendiri. Mungkin, aku sendiri yang kurang bisa menikmati hidup. Semua hal aku pikirkan sampai pusing sendiri.

‘Makasih ya, Pak’ saya menyalami si Bapak.

Lho, kenapa mas?’ si Bapak kebingungan.

Makasih sudah menyapa saya tadi. Saya pamit pulang, ada urusan. Hehe,‘ saya ngloyor pergi. Si Bapak masih menatap bingung.

Ya, pada akhirnya kembali pada “travel is people“. Bertemu dan berbincang dengan orang baru juga. Tapi aku bersyukur, andai tadi hanya menikmati sunset dan langsung pulang, mungkin bukan ketenangan yang aku dapat, dan tak ada penyelesaian apapun atas kekalutanku.

Travel is People

 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU