Karena setiap wanita berhak bebas untuk mengekspresikan cintanya pada bumi pertiwi dengan cara mereka sendiri. Berpetualang misalnya!
Memperingati Hari Kartini seringnya diidentikkan dengan pake kebaya ke kantor. Hei para cewek, di luar kebiasan tahunan itu masih ada banyak hal kok yang bisa Kamu lakukan. Kayak para cewek Bali ini misalnya, yang menyuarakan semangat Kartininya lewat surfing dengan kostum kebayanya.
Peringatan ala cewek surfer Bali yang udah ketujuh kalinya dilakukan ini, selalu sukses jadi perayaan Kartini yang benar-benar beda. Mereka bahkan tetep cantik dan berani saat menerjang ombak besar di lautan. Nggak ada rona-rona takut apalagi minder cuma karena mereka seorang cewek!
Pandangan soal cewek yang harus di rumah dan nggak boleh kemana-mana harusnya udah jadi bahasan kuno gais. Kalau ada orang yang masih memandangmu rendah cuma karena Kamu cewek yang suka berpetualang di alam bebas, katakan saja padanya,
Saya cewek dan bahagia dengan berpetualang, memangnya kenapa?
Di mana sih letak kesalahan seorang cewek yang suka mendaki gunung, diving, surfing, atau suka menjajal kegiatan ekstrem lainnya? Apa karena cewek emang selalu dipandang sebagai makhluk lemah yang nggak pantas ngelakuin itu semua? Atau karena emang kodrat cewek itu cuma sekadar macak, manak dan masak doang?
Hai cowok, Kamu mungkin lupa sebuah dongeng tentang perjuangan R.A Kartini yang susah payah membebaskan kaum wanita dari jerat kekangan kaum pria. Kamu mungkin juga lupa tentang falsafah emansipasi wanita yang dari dulu selalu didengung-dengungkan.
Dan hei cewek, Kamu selalu punya kesempatan yang sama untuk melakukan petualangan apapun yang Kamu suka. Nggak peduli apakah Kamu dipandang lemah, aneh, tomboy dan nggak normal kayak cewek pada umumnya. Nyatanya Kamu lebih cantik bahkan saat berpetualang di alam bebas sekalipun!
Kamu mungkin masih tersihir kisah Jeanne Baré yang harus berperan jadi cowok bernama “Jean” demi sebuah ekspedisi keliling dunia. Meski nyatanya, dia emang cewek pertama yang berhasil ikut dalam ekspedisi Louis Antoine de Bougainville pada periode 1766-1769. Ekspedisi keliling dunia di kapal La Boudeuse dan Étoile, kapal angkatan laut Prancis.
Ya, boleh lah kalau Kamu menyebutnya sebagai sosok Ibu Kartini di dunia petualang, karena faktanya berkat kisahnya Kamu akan bersyukur.
Bahwa kini setiap cewek berhak berpetualang tanpa takut dan tanpa batas. Kamu bisa mengarungi samudra, berkeliling pulau, mendaki gunung api, atau menantang ombak lautan. Dan tanpa menyembunyikan gender wanitamu.
Maka sama juga dengan cewek-cewek Bali yang mengenang riwayat hidup R.A Kartini dengan mengekspresikan kebebasan mereka lewat surfing. Tanpa harus sembunyi dari gendernya yang “cewek” itu.
Atau juga kisah lain dari Astri Apriyani, cewek yang merasa bersyukur saat berhasil menggapai puncak tertinggi Tambora. Bebas dan nggak perlu bersembunyi dari dirinya yang emang seorang “cewek”. Astri jadi salah satu contoh di antara ribuan cewek yang bebas mendaki gunung manapun yang mereka mau, termasuk juga Kamu.
Yang nggak asing lagi buat Kamu, Nadine yang merasa lebih bisa mengerti arti hidup dari diving. Dia jadi salah satu sosok cewek yang bebas mengekspresikan dirinya lewat diving. Dan dari sana ia merasa bahwa diving telah membuat dia jadi orang yang bisa berguna buat semesta.
Kalau Kamu pencinta olahraga ekstrem paralayang, sosok Lis Andriana pasti udah nggak asing lagi kan? Cewek yang punya phobia ketinggian ini justru jadi bukti bahwa cewek adalah makhluk yang nggak gampang nyerah. Ia jadi bukti bahwa cewek nggak begitu aja mundur dari petualangan yang dia cintai, meski harus ngalahin rasa takutnya sendiri.
Kamu juga mungkin adalah cewek yang suka mengekspresikan diri dengan berbagai petualang bebas di alam liar. Dan bisa jadi Kamu bahkan bisa menginspirasi cewek-cewek lain juga untuk melakukan apapun yang mereka ingin lakukan.
Kamu mungkin bertanya,
Iyakah riwayat R.A Kartini hanya cukup dikenang dengan berpakaian adat Jawa di tanggal 21 April?
Nggak. Justru lebih dari itu. Nggak penting apakah di tanggal 21 April ini Kamu pakai kebaya atau nggak . Karena inti dari peringatan ini adalah memaknai perjuangan ibu Kartini, yang udah berjuang membebaskan cewek dari belenggu. Jadi kini tugas para cewek untuk meneruskan perjuangan itu dengan apa yang bisa Kamu lakukan.
Dengan hobimu bertualang di alam bebas misalnya, Kamu bisa jadi pelopor konservasi alam. Ikut dalam kegiatan pencinta alam seperti penanaman pohon, bersih gunung, bersih laut, konservasi karang, atau penelitian alam.
Intinya adalah peringatan Hari Kartini nggak terbatas di tanggal 21 April. Nilai-nilai perjuangannya harusnya sih ada di setiap hari saat Kamu melakukan apapun. Karena Kamu cewek dan Kamu bebas, maka gunakan kebebasan itu untuk sesuatu yang berguna.
***
Setiap wanita adalah makhluk bebas, yang boleh melakukan apapun yang ia suka termasuk berpetualang di alam. Nggak ada lagi kotak yang menghalanginya, dan nggak ada lagi batas untuknya menikmati hidup dengan melakukan banyakhal di luar sana. Tapi, Kamu tetaplah wanita. Jadi banggalah dengan itu, lalu berpetualanglah. Beri manfaat pada apa yang Kamu lakukan, maka Kamu adalah sosok Kartini masa kini yang sesungguhnya.