Makna Hari Kartini bagi Para Cowok

Gimana sih cowok memaknai peringatan Hari Kartini?

SHARE :

Ditulis Oleh: Rizqi Y

Perayaan Hari Kartini memang sudah lewat sehari, tapi harusnya itu nggak jadi masalah. Karena mengilhami perjuangan R.A Kartini mestinya nggak cuma sebatas di tanggal 21 April. Tapi juga di setiap kali Kamu melakukan apapun. Karena sebagai seorang cewek, haruslah ada karakter Kartini di dalam diri.

Kamu mungkin sering dengar kalau cewek yang berkarakter Kartini itu bebas berpetualang, kuat, tangguh, berani dan mandiri. Tapi, Kamu mungkin pernah sesekali bertanya,

Benarkah semua cewek itu layak disebut sebagai Kartini?

Atau setidaknya nih, benar nggak sih di mata seorang cowok, Kartini masa kini itu benar-benar ada atau cuma sesumbar peringatan saja? Dan bagi mereka kaum cowok khususnya yang punya kebebasan lebih dalam berpetualang, gimana sih mereka memaknai peringatan Hari Kartini?

Lostpacker memaknai Hari Kartini sebagai momentum kebebasan bagi cewek tanpa harus lupa pada kodratnya

Sutiknyo, sosok di balik Lostpacker.com ini sering kali menyentil soal Kartini di tulisannya. Jadi nggak salah jika peringatan Hari Kartini memang penting buatnya. Menurutnya sendiri, Hari Kartini bermakna sebuah momentum bangkitnya kaum cewek –khususnya Suku Jawa-, agar bisa sejajar dengan kaum laki-laki. 

Paling nggak sekarang cewek sudah bebas pergi kemanapun mereka mau. Mengejar apa yang mereka suka, termasuk melakukan banyak hal seperti berpetualang di alam bebas. Tanpa ada diskriminasi gender, apalagi pandangan sebelah mata cuma karena seorang wanita.

Tapi, menjadi cewek yang bebas nggak berarti harus melupakan kodratnya sebagai wanita. Apa sih kodrat wanita? Berbakti pada lelaki –suami- dan juga mengasuh anak. Ini kalau Kamu cewek yang sudah menikah. Kalau belum, maka baktimu adalah kepada orang tua.

Bebas bertualang nggak berarti harus lupa pada kewajibanmu sebagai cewek. Menjadi Kartini masa kini berarti harus tahu sebatas mana hak dan kewajiban seorang cewek.

Maka nggak semua cewek/wanita itu bisa disebut Kartini

Kartini itu kan sosok wanita yang berani mendobrak keterbatasan, tujuannya untuk memajukan kondisi dan kualitas kaumnya. Menurut Lostpacker, nggak semua cewek bisa disebut Kartini. Apalagi mereka yang nggak punya cita-cita untuk kebaikan diri mereka sendiri.

Cewek yang bisa disebut Kartini masa kini adalah Kamu, cewek yang punya mimpi dan mau berjuang untuk mimpi tersebut. Kalaupun mimpi itu cuma untuk kebaikan dirimu sendiri, itu nggak masalah. Karena sebetulnya menjadi Kartini berarti menjadikan dirimu sendiri lebih berarti dan bernilai, untuk sekarang dan juga masa depan.

Kalau Kamu punya mimpi menjadi petualang cewek yang bebas, maka berjuanglah agar bisa berprestasi di dalamnya. Jadilah sosok cewek petualang yang bisa bermanfaat untuk lingkungan, maka Kamu adalah Kartini masa kini yang sebenarnya.

Untuk Sutiknyo Lostpacker sendiri, sosok Kartini baginya nggak lain adalah Simbok Djasmi, ibu angkatnya

Simbok Djasmi, Kartini bagi Sutiknyo. Foto dari Lostpacker

Sutiknyo sebetulnya sudah tak punya ibu sejak usianya masih kurang dari 6 tahun. Ibunya meninggal di sebuah kecelakaan, dan sejak saat itu Sutinyo resmi diasuh oleh Simbok Djasmi ini. Sosok wanita sederhana yang hidupnya serba kurang. Cuma seorang wanita penjual sahyur mayur di emperan toko pasar Rogowangsan.

Tapi jangan pernah tanya, setinggi apa cita-cita luhurnya. Dia ingin agar semua anaknya sukses mengenyam pendidikan tinggi. Dari receh yang dikumpulkan Simbok Djasmi, ia menguliahkan Sutiknyo dan juga saudara-saudaranya. Seorang penjual sayur yang lalu sukses membuat anaknya mendapat gelar sarana bahkah magister.

Sosok Kartini nyata dalam hidup Sutiknyo Lostpacker, wanita sederhana yang hidupnya kekurangan. Tapi masih mau berbagi dengannya dan membuatnya sukses seperti sekarang.

Mengajak sang Simbok berkeliling melihat dunia luar adalah salah satu bentuk baktinya

Simbok waktu di Bali. Foto dari Lostpacker

Sutiknyo yang hobi berjalan-jalan dan melihat dunia luar pun pada akhirnya mengajak sang Simbok ikut merasakan hobinya juga. Ya meski nggak di semua perjalanannya, tapi setidaknya tahun lalu dia sudah berhasil mengajak sang Simbok ke Mekkah. Orang tua mana sih yang nggak merasa begitu dimuliakan oleh sang anak ketika diajak ke tanah suci? 

Nggak cuma itu saja, Simbok juga beberapa kali diajak traveling ke berbagai destinasi. Meski nggak jarang juga Simbok malah sibuk ngajak pulang. Kayak misalnya waktu diajak mampir dan jalan-jalan di Jogja, Simbok justru bilang, katanya mau pulang Pati kok malah ke hotel lagi? 

Banyak cerita-cerita tentang Simbok Djasmi yang ditulis Sutiknyo. Mungkin itu juga jadi bukti seberapa besar cintanya pada Simbok.

***

Hei para cowok, nggak akan ada alasan buat Kamu untuk memperlakukan buruk seorang cewek. Berikan dia kebebasan untuk menikmati kebebasannya. Jangan larang dia saat dia begitu ingin bertualang. Karena mungkin dengan cara itulah dia benar-beanr bahagia, selain denganmu. Tapi, ingatkan juga dia kalau memang sudah melebihi batas kebebasannya. Karena bagaimanapun, seorang cewek harus ingat kodratnya. Sekali lagi, selamat Hari Kartini bagi semua wanita di Indonesia.

Baca juga:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU