Srikandi Mahitala Unpar Berhasil Kibarkan Merah Putih dan Bunyikan Angklung di Puncak Aconcagua

Dalam rangka lanjutan ekspedisi 7 summit, pendaki wanita Mahitala Unpar sukses kibarkan merah putih di puncak tertinggi Benua Amerika, Aconcagua.

SHARE :

Ditulis Oleh: Umu Umaedah

Foto diambil dari laman Facebook Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar

Merah putih berkibar dan alunan angklung berbunyi nyaring di puncak tertinggi Benua Amerika, Aconcagua. Tim WISSEMU Mahitala Unpar dikabarkan berhasil mencapai puncak Gunung Aconcagua, Argentina dalam pendakian lanjutan ekspedisi 7  summit.

Berdasar keterangan dari laman resmi Indonesian Seven Summits Expedition Mahitala Unpar,

Dua putri Indonesia berhasil mengibarkan merah putih di puncak tertinggi benua Amerika. Fransiska Dimitri Inkiriwang dan Mathilda Dwi Lestari mencapai puncak ke-4 mereka pada tanggal 30 Januari 2016 pukul 17:45 waktu setempat. Anggota tim lainnya, Dian Indah Carolina, sempat tertinggal saat summit attempt dan akhirnya diputuskan untuk turun karena alasan kesehatan.”

Foto diambil dari laman Facebook Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar

Tim WISSEMU mulai mendaki pada 30 Januari dan berangkat pada 4.30 waktu setempat, dan tepat pada tanggal 31 Januari 2016 pada pukul 17.45 waktu setempat, mereka berhasil mencapai di puncak gunung tertinggi di Benua Amerika (6962 mdpl).

Tekad 3 wanita ini terbilang luar biasa. Meski sempat terkendala cuaca buruk beberapa hari sebelum pendakian di basecamp Plaza de Mulas, semangat mereka tak turun. Serangan angin kencang yang mencapai 50 km per jam pun sempat menghantam mereka, namun mereka berhasil bertahan dan menyelesaikan pendakian dengan baik.

 

Update dari Plaza De Mulas! Pendakian hari ini ditutup semua karena badai. Semalam basecamp sempat diguyur hujan salju. Kami mohon bantuan doa dari semua rekan-rekan agar cuaca kembali membaik.?

Dikirim oleh Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar pada 24 Januari 2016

Jalur yang ditempuh Tim WISSEMU mengambil jalur pendakian normal. Pada 20 Januari, tim berhasil mencapai base camp Plaza De Mulas pada ketinggian 4.250 mdpl. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Plaza Canada pada ketinggian 4.900 tanggal 25 Januari, Nido De Condores pada ketinggian 5.400 mdpl pada 26 Januari, Refugio Berlin 5930 pada 29 Januari dan sebelum akhirnya mereka mereka melakukan summit attack menuju Puncak Aconcagua.

Foto diambil dari laman Facebook Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar

Gunung yang terletak di jajaran Pegunungan Andes ini terkenal memiliki cuaca dingin yang ekstrim. Disertai badai angin yang sangat berbahaya yang disebut dengan El Viento Blanco. Badai ini datang ditandai dengan angin kencang yang memiliki kecepatan sampai 90 km per jam, dalam keadaan berkabut, dan hujan salju. Dan angin tersebut yang pernah membuat pendaki dari Indonesia Norman Edwin dan Didiek Samsu meninggal di pendakian tahun 1992.

Foto diambil dari laman Facebook Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar

Puncak Aconcagua menjadi puncak ke empat yang berhasil mereka capai demi misi pendakian ‘7 summit‘. Untuk mengikuti update terbaru seputar perjuangan mereka bisa dilihat di laman resmi Indonesian Seven Summits Expedition Mahitala Unpar.

 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU