“Traveling selalu butuh transportasi, karena dengan transportasi setiap orang bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain,”
Indonesia terdiri dari ribuan pulau yang terpisah oleh lautan luas. Untuk bisa sampai di setiap penjuru Indonesia, harus ada transportasi agar bisa menjelajahi tiap sudut Indonesia.
Indonesia memanglah negara berkembang, transportasi pun masih belum secanggih negara maju seperti Jepang dan Amerika. Motor, angkot, ojek, dan becak masih menjadi transportasi yang sering ditemui dijalanan. Jumlah penduduk Indonesia yang menempati 10 besar negara dengan jumlah penduduk terbanyak pun membuat fenomena kemacetan menjadi hal yang biasa terjadi di Indonesia.
Meskipun begitu, Indonesia memiliki daya tarik luar biasa bagi bule. Mereka bahkan menjelajahi Indonesia dengan sengaja. Lalu, bagaimana pendapat para bule mengenai transportasi di Indonesia ya selama traveling?
Kemacetan di Indonesia sangatlah luar biasa, terutama di Ibukota Jakarta, para bule lebih suka menggunakan transportasi motor atau ojek online ketika menjelajahi Jakarta, karena menurut mereka dengan motor mereka bisa menghindari kemacetan dengan cepat. Selain itu, harga ojek online juga terhitung murah daripada taksi.
“I think Ojek is easy, because you can go from the traffic jam and price is cheeper,” Hilde Van Dellen, bule asal Belanda
Dellen adalah Bule asal Belanda yang pernah menggunakan beragam transportasi selama di Indonesia, mulai dari ojek, taksi, Uber, bus kota, kereta, hingga angkot. Ia merasa lebih lebih nyaman naik ojek karena bisa nyelip ke mana-mana dan cepat sampai di tempat tujuan.
Bule asal Korea merasa kurang nyaman saat naik angkot karena penumpang terlalu banyak. Ia harus berdesak-desakan di dalam mobil kecil dan kadang harus nge-tem lama hanya untuk menunggu para penumpang lain.
“Penumpangnya terlalu banyak, saya takut. Kadang kalau tidak ada penumpang, angkot harus nge-tam, itu pengalaman yang lucu buat saya,”Han, bule Korea Selatan
Tapi, ada juga bule yang nyaman menggunakan angkot karena berdesakan sangat asik, bahkan kadang ada pengamen yang menghibur para penumpang angkot selama perjalanan. Itu menjadi pengalaman unik bagi seorang bule bernama Kim Chang Ho dari Korea Selatan.
Bule identik dengan tubuh besar dan kaki panjang. Meskipun alat transportasi kereta di Indonesia sudah lumayan bagus, namun ternyata fasilitas kereta tak begitu cocok dengan para bule lho. Salah satu fasilitas yang bikin mereka kurang nyaman adalah jarak bangku di kereta yang terlalu sempit, kaki mereka yang panjang membuat bangku tak nyaman untuk diduduki.
Kejadian ini dialami oleh bule yang tak sengaja kami temui di kereta. Ia curhat tentang hal ini. Tapi mau bagaimana lagi, rata-rata tinggi tubuh orang Indonesia memang tidak setinggi orang asing.
Commuter adalah transportasi yang murah dan efisien. Para bule yang yang pernah merasakan naik Commuterpun merasa demikian, namun harga yang murah dan efisien ini ternyata ada minusnya, yaitu akan sangat ramai super padat saat jam sibuk.
Jam sibuk dan ramai ini juga terjadi di luar negeri, namun para bule malah merasa beruntung saat naik Commuter di Indonesia, alasanya karena mereka lebih tinggi dari orang Indonesia sehingga mereka tak perlu takut kehabisan nafas saat naik Commuter Indonesia.
“We are stuck together, but i can be better because I lots tall,” Ujar Martijn Van Den Tilaart, si bule Belanda
Ternyata banyak juga ya suka duka para bule saat naik transportasi umum di Indonesia. Ingin tahu komentar para bule lebih lanjut? Yuk intip di video ini.