Era digital benar-benar mempermudah kehidupan kita. Semua yang kita butuhkan, ada di internet. Mau beli peralatan gunung, tinggal cari di toko online. Mau tau tips packing yang baik, langsung ketik www.phinemo.com. Pengen tahu siapa pendaki wanita Everest pertama dunia, bisa tanya Google. Sayangnya, Google nggak pernah bisa jawab siapa jodoh kita.
Jika diibaratkan, internet itu seperti toko serba ada. Kita bisa menemukan apapun yang kita inginkan. Termasuk menemukan tempat bagus buat foto-foto ala-ala anak instagram. Seperti foto di bawah ini.
Kalian tahu, pintu yang digunakan sebagai latar foto di atas sempat ngehits di instagram. Khususnya mereka yang berhastag explore Semarang. Tren ini ternyata nggak cuma di Semarang, di Jogja pun juga ada. Lihat foto pintu berikut,
Spot foto di atas dikenal dengan hastag pintu dinding rumput Kota Gede, Jogja. Tempat foto anak instgramable Jogja. Belum tahu siapa orang pertama yang menemukan spot foto bagus ini. Yang jelas, berkat penemuannya, galeri-galeri instagram semakin berwarna.
Pertanyaan yang masih menimbulkan jawaban pro dan kontra. Banyak pertimbangan sebelum memutuskan menjawab yes atau no.
Sebenarnya, ketika kita membagikan spot foto bagus di instagram, kita bisa membantu menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk warga sekitar.
Semakin banyak orang tahu lokasi spot bagus itu, semakin banyak yang ingin datang. Apa keuntungan yang di dapat warga sekitar? Mereka bisa memanfaatkan tempat bagus itu buat membuka lahan parkir atau memasang tarif masuk. Seperti kasus Brown Canyon Semarang. Awalnya, pengunjung yang mau foto di Brown Canyon nggak dipungut biaya. Karena jumlah pengunjung yang membludak, setiap orang yang ke sana dikenakan tiket masuk.
Pada saat yang sama, secara tidak langsung kita juga membantu perkembangan pariwisata daerah tersebut. Semakin banyak yang ngeshare, semakin populer tempat itu. Salah satu contoh spot foto bagus lainnya ada di Kali Biru Jogja.
Rumah pohon di Kali Biru sangat populer pada pertengahan 2014 – 2015 an. Mungkin kalian sebagai salah satu orang yang ikut mempopulerkan tempat ini karena sudah ikut membagikannya di sosial media.
Bisa dibilang, sosial media khususnya Instagram telah membantu melambungkan nama rumah pohon Kali Biru. Saking populernya, banyak daerah di berbagai penjuru Indonesia ikut menciptakan rumah pohon yang serupa. Rumah pohon Banjarnegara, rumah pohon Sidokerto, rumah pohon Bandung, Malang, dan banyak lagi.
Jika kita mengamati, akun-akun instgram seperti Explore Semarang, awalnya juga berasal dari mencari dan menemukan tempat bagus. Lalu, memotret dan membagikannya di instagram.
Semakin banyak tempat bagus yang kita share, galeri instagram kita menjadi lebih menarik. Jangan heran, jika setelahnya banyak orang yang akan memfollow akun kita. Karena akun kita dianggap bisa menginspirasi.
Membagikan foto tempat bagus di instagram juga bisa merugikan pihak-pihak tertentu. Logikanya, semakin banyak orang yang berkunjung ke tempat tersebut, semakin besar pula peluang kerusakan yang tercipta.
Ingatkah dengan kasus rusaknya taman bunga amarilis Jogja dan kebun raya Baturaden? Kedua taman bunga itu rusak dan berantakan karena ulah pengunjung. Mereka berbondong-bondong datang untuk selfie dan mengunggahnya di instagram. Lihat foto berikut,
Sayang sekali, masyarakat kita yang terkenal latah dan belum bisa dewasa menyikapi penggunaan sosial media. Hanya karena ingin memperoleh tanda “love” yang banyak, beberapa dari kita rela mengorbankan kecantikan taman bunga. Hanya demi mendapat follower yang banyak, mereka rela tiduran di atas taman-taman cantik itu. Pffttt …
Indonesia sepertinya darurat tempat wisata. Saat ada tempat bagus, kita langsung beramai-ramai berkunjung ke sana. Tidak mau ketinggalan tren, tidak mau kalah hits. Pokoknya, harus ngikutin apa yang lagi tren. Mirisnya, mereka terkesan tidak berpikir panjang. Mereka tidak memikirkan dampak buruk yang mereka perbuat.
Segelintir orang yang tidak bertanggungjawab itulah yang akhirnya membuat sebagian orang harus berpikir panjang sebelum membagikan spot foto bagus di Instagram. Tak jarang, mereka hanya membagikan foto tanpa mencantumkan lokasi. Cukup foto cantik dengan caption beberapa potong kata.
Jadi, apakah kita harus membagikan foto tempat bagus di instagram atau tidak? Jawaban ada di tangan kita masing-masing. Pertimbangkan dari sisi positif dan negatifnya, apakah lebih banyak menguntungkan atau merugikan orang.