Monorel sudah menjadi transportasi yang sudah lazim di kota-kota besar dunia sebagai salah satu moda transportasi umum yang murah bagi para traveler untuk keliling kota. Kota-kota di dunia seperti Kota Memphis di Amerika, kota Tokyo di Jepang, hingga kota Wuppertal di Jerman menggunakan monorel agar masyarakatnya mudah berkeliling kota.
Tidak ingin kalah dengan sarana transportasi di Kota Memphis, Tokyo, dan Wuppertal, Kota Chengdu di China berinovasi membangun monorel pertamanya, demi memberikan kemudahan kepada masyarakat dan para turis yang ingin berkeliling kota.
Monorel gantung berwarna putih ini telah sukses melakukan ujicoba dengan menempuh jarak 300 meter di rel yang sudah disediakan 2 pekan yang lalu.
Monorel gantung buatan China ini menggunakan tenaga lithium. Diperkirakan dengan menggunakan lithium tesebut, monorel dapat mencapai kecepatan maksimal hingga 60 km/jam.
Kereta monorel gantung ini didesain oleh tim dari Universitas Jiaotong yang dipimpin oleh insyinur Zhai Wan Ming.
Menurut insinyur Zhai Wan Ming, biaya operasional monorel ini sangatlah murah. Bahkan jika diperinci, biaya yang dikeluarkan hanya sekitar 1/8 biaya kereta bawah tanah.
Selain biaya yang murah, baterai lithium yang digunakan sebagai tenaga utama monorel ini juga ramah lingkungan jika dibandingkan dengan sumber tenaga lain.
Untuk menguji performa dan ketahanannya, monorel akan diujicoba kembali dengan menempuh jarak ribuan kilometer. Nantinya, monorel ini bisa dinaiki hingga 120 penumpang. Moda transportasi baru di China ini dipastikan akan menjadi transportasi publik idaman bagi para wisatawan nantinya.
Jika kamu ke Kota Chengdu, jangan lupa untuk mencoba monorel pertama negara China ini, ya.