Dilansir dari Bangkokpost.com, kecelakaan kapal di sungai Chao Phraya yang terjadi pada Minggu (18/9) dipastikan telah menewaskan 15 orang, 46 terluka, 10 kritis, dan 10 orang hilang. Kecelakaan terjadi setelah kapal menabrak pembatas di distrik Phra Nakhon Si, Ayutthaya dekat Wat Sanamchai.
Rewat Prasong sebagai wakil gubernur Ayutthaya menjelaskan bahwa kapal wisata Sombat Mongkolchai Tabtim menghantam pembatas dengan sangat kuat. Kejadian bermula saat kapal yang mengangkut turis muslim ini berusaha menghindari kapal-kapal lain yang melaju di sungai Chao Phraya. Naas, kapal malah menghantam dinding pembatas.
Kecelakaan bertambah parah setelah 100 orang yang berada di dalam kapal secara tiba-tiba berdiri. Hal tersebut mengakibatkan kapal miring. Tidak lama setelahnya, kapal oleng dan tenggelam. Sorasak Saensombat selaku direktur jenderal Departemen Kelautan percaya bahwa beberapa penumpang terjebak di lantai dasar kapal.
Hingga pagi ini (19/9) tim SAR masih melakukan pencarian terhadap 10 orang yang hilang. Korban meninggal yang sudah teridentifikasi meliputi 6 pria, 6 wanita, seorang anak laki-laki. Sedangkan dua korban lain masih belum diketahui.
Sesuai dengan otoritas Departemen Kelautan Thailand, kapal wisata Sombat Mongkolchai Tabtim hanya mampu menampung maksimal 50 penumpang. Namun, Rewat meyakini bila kapal bertingkat ini membawa 150 penumpang saat tabrakan itu terjadi.
Dalam tragedi kapal Chao Phraya, pengemudi kapal menjadi tersangka utama penyebab kecelakaan. Dia dianggap tidak mampu mengendalikan kapal hingga akhirnya menerjang pembatas. Sampai sekarang pun, pengemudi kapal masih belum ditemukan keberadaannya.
Kapal Sombat Mongkolchai Tabtim membawa sekitar 150 umat muslim dari Nonthaburi menuju upacara tahunan di Phra Nakhon Si Ayutthaya. Kecelakaan tersebut terjadi ketika kapal hendak kembali ke Nonthaburi.
***
Semoga para korban hilang segera diketemukan dan keluarga diberikan ketabahan.