Saya sangat menyukai traveling. Tapi, saya mempunyai ketakutan berlebih sebelum naik pesawat. Apakah ini bisa disebut phobia naik pesawat terbang?
Yang harus diperjelas di sini adalah definisi takut dan phobia. Menurut KBBI, takut merupakan perasaan ngeri atau gentar yang muncul saat menghadapi sesuatu yang dianggap akan mendatangkan bencana. Sedangkan, phobia adalah perasaan takut berlebih pada sesuatu hal yang bahkan terjadi diluar nalar manusia.
Phobia memang menyusahkan, apalagi bila phobia itu berkaitan dengan traveling. Bisa-bisa mengganggu traveling Anda. Berikut jenis-jenis phobia dalam traveling yang perlu Anda ketahui.
Saya memang takut naik pesawat, tapi saya berhasil mengatasi ketakutan tersebut. Ternyata, pada keadaan takut yang berlebihan bisa dikategorikan menjadi phobia naik pesawat terbang atau biasa dikenal dengan aerophobia.
Bila saat di dalam pesawat otot Anda terasa tegang, berkeringat dingin, dan muka pucat. Anda terindikasi terkena aerophobia. Untuk mengatasi jenis phobia ini, alihkan pikiran Anda dengan kenangan-kenangan indah atau ajaklah ngobrol teman sebangku Anda. Bila tak juga teratasi, sebaiknya Anda mengikuti terapi Aerophobia. Sebagai referensi, kunjungilah pusat terapi phobia ini.
Jenis phobia berikut ini merupakan phobia pada danau. Orang yang mengidap Limnophobia sangat ketakutan pada danau, kolam, atau rawa-rawa. Mereka yang menderita Limnophobia bukannya tak bisa menikmati keindahan danau seperti Danau Toba atau Danau Ranukumbolo, hanya saja mereka akan ketakutan berlebihan saat mendekat danau apalagi menyentuh airnya.
Lebih baik menikmati keindahan danau atau rawa-rawa dari kejauhan. Anda sendirilah yang mengetahui jarak yang tepat untuk menikmati danau. Bila cara tersebut tak juga berhasil, lebih baik Anda melakukan terapi.
Sungguh malang nasib mereka yang menderita Hodophobia. Karena mereka tak bisa menikmati kebahagiaan traveling sepenuhnya. Penderita Hodophobia adalah orang-orang yang ketakutan bila harus melakukan perjalanan panjang atau liburan dalam waktu yang lama.
Meski demikian, penderita phobia perjalanan atau liburan lama ini tetap bisa mengakali ketakutannya ini. Mereka bisa tetap jalan-jalan dengan catatan pilihlah destinasi wisata yang sangat singkat, tak jauh, dan tak membutuhkan waktu yang lama.
Jangan pernah mengajak penderita Cryophobia untuk naik gunung. Apalagi mengajak mereka liburan ke Eropa pada musim dingin. Karena penderita phobia jenis ini sangat takut berlebih pada udara dingin. Bila Anda mempunyai teman yang mengidap Cryophobia, yakinkanlah dia bahwa rasa dingin bisa dihilangkan dengan menggunakan baju-baju hangat.
Orang-orang yang phobia ketinggian disebut dengan Acrophobia. Si penderita Acrophobia biasanya akan sangat cemas, berkeringat dingin, bahkan kejang-kejang saat berada di ketinggian. Bila Anda mempunyai teman penderita Acrophobia mungkin ia tak akan pernah berada di puncak gunung seumur hidupnya kecuali dia berusaha melakukan penyembuhan. Phobia ketinggian bisa disembuhkan dengan cara hipnoterapi dengan menggunakan metode hipnosis.
Hampir sama dengan Acrophobia. Penderita Aeroacrophobia akan cemas, gemetar, dan mengeluarkan keringat dingin ketika melihat lanskap yang luas membentang seperti saat berada di puncak gunung. Pada tingkat yang lebih parah, penderita akan mengalami sakit vertigo.
Tak heran bila si penderita pasti lebih memilih liburan di pantai daripada di gunung. Solusinya adalah dengan mengikuti terapi atau selamanya tak usah liburan di tempat dataran tinggi.