Ingin mendengarkan alunan musik jazz sembari menikmati indahnya alam Bromo? Anda harus datang ke event Jazz Gunung Bromo pada 19-20 Agustus 2016 di Amphiteater Jiwa Jawa Resort Bromo, Jawa Timur.
Jazz Gunung adalah pagelaran musik jazz etnik bertaraf internasional yang disajikan dengan panggung terbuka berlatarkan pemandangan alam cantik, sebuah konsep unik dalam perhelatan jazz yang pernah ada di Indonesia, bahkan juga di dunia mungkin. Bayangkan, sebuah hajatan jazz digelar di pegunungan pada ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut!
Alam Bromo berikut kondisi sosio-kultural di sekitarnya bukan sekadar menjadi latar belakang yang bersifat pelengkap. Kawasan Bromo -Tengger – Semeru justru menjadi panggung hidup. Ia menyatu dengan seluruh manusia yang terlibat dalam aktivitas tersebut termasuk musisi dan pengunjung.
Alam Bromo dan Pegunungan Tengger dengan segenap warga dan tradisi di sekitarnya menjadi spirit utama yang menaungi pemusik dan pengunjung. Angin, udara sejuk, hawa segar, aroma rumput, embun, awan, langit biru, satwa, dan tentu saja Gunung Bromo itu sendiri, menjadi bagian tak terpisahkan dari presentasi seniman.
Anda tidak saja mendapat pengalaman auditif dari musik, akan tetapi lebih jauh mereka mengenal secara lebih intens alam Bromo. Memori auditif dan pengalaman visual itu diharapkan menjadi penyadaran untuk mencintai alam, memelihara dan menjaga Bromo.
Pada gilirannya langkah-langkah itu akan mengundang lebih banyak orang untuk datang ke Bromo. Selanjutnya Jazz Gunung akan memberi nilai ekonomi pada masyarakat sekitar kawasan Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru. Tetesan ekonomi itu akan sampai ke masyarakat di kawasan Bromo.
Tema “Pesta Merdeka di Puncak Jazz Raya” diusung Jazz Gunung untuk mewujudkan cara lain merayakan kemerdekaan Republik Indonesia ke 71.
Jazz Gunung tahun ini juga akan menyuguhkan tampilan tata letak panggung baru yang lebih nyaman dan menarik.
Tahun ini Jazz Gunung akan menampilkan musisi kenamaan tanah air seperti Dwiki Dharmawan, Ermy Kullit, Djaduk Ferianto beserta bandnya Ring of Fire Project yang akan menampilkan musisi yang tengah bersinar seperti Richard Hutapea dan Bonita. Selain itu ada pula SambaSunda, Peni Chandra Rini yang akan memberikan kesegaran warna musik etnis di panggung Jazz Gunung tahun ini. Musisi lain seperti Nial Djuliarso Quartet feat Arief Setiadi, Shaggy Dog dan The Groove juga akan siap menghangatkan suasana kawasan Bromo.
Seperti Jazz Gunung pada tahun-tahun sebelumnya, Jazz Gunung akan menghadirkan penampilan kesenian lain. Baik seni instalasi yang tidak terpisahkan dalam memberikan dekorasi dan warna tersendiri di panggung Jazz Gunung, maupun eksebisi kesenian yang tahun lalu dipamerkan oleh seniman Dudung Alisyahbana dengan tema “Batik, Glorifying Life”. Penampilan kesenian dan budaya selain musik juga merupakan salah satu daya tarik Jazz Gunung.
Untuk info pemesanan tiket dan akomodasi bisa Anda lihat di sini.