Carrier menjadi barang wajib bawa saat akan mendaki. Namun kini para pecinta alam ini tak perlu repot lagi menggendong carrier saat mendaki. Kini, sebuah karya inovatif telah muncul, yaitu jaket pintar yang bisa menampung semua kebutuhan para pendaki.
Jaket ini adalah karya lima mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yaitu Muhamad Zahwan Jamaludin, M Ikhwan Hanif, Reza Fahmi, Panji Laksono dan Venza Roma Saputra.
Jaket ini memiliki nama Zaphanza. Salah satu pembuatnya, Zahwan mengaku, inspirasi kelahiran Zaphanza datang ketika dia mendaki gunung beberapa tahun lalu.
Kala itu ia merasa ribet harus bawa tas carrier besar untuk membawa tenda dan lainnya. Dari situ ia berpikir bagaimana cara supaya tak perlu repot membawa carrier.
Jaket ini tidak hanya sebagai penghangat tetapi juga tempat penyimpanan peralatan pendakian. Zapanza menggabungkan fungsi penyimpanan perlengkapan tenda, sleeping bag dan jas hujan. Jaket ini memanfaatkan setiap sisinya sebagai fungsi penyimpanan tanpa mengurangi fungsi utama sebagai pelindung tubuh dari udara dingin. Zaphanza juga dilengkapi banyak kantung penyimpan perlengkapan. Tenda dengan kapasitas tiga orang bisa dilipat dan ditaruh di kantung besar bagian dalam belakang jaket. Sementara besi penyangga tenda disimpan secara vertikal di kantung bagian punggung.
Selain itu, senter, kompas, termometer, peralatan makan, sarung tangan dan kotak P3K juga bisa disimpan di kantung jaket bagian dalam. Pada bagian risleting di leher juga terdapat peluit yang berfungsi sebagai alat komunikasi atau sebagai pemberi tanda.
Dengan menggunakan jaket ini, pendaki tak perlu membawa carrier besar dan cukup hanya membawa tas ukuran sedang untuk membawa makanan. Selain itu, pendaki tak perlu bingung saat melakukan pengemasan perlengkapan dan perhitungan beban agar dapat ditopang oleh tubuh mereka.
Jaket ini memiliki berat kosong kira-kira 1kg, tapi kalau semua kantung terisi, bisa menampung beban hingga 4kg.
Zaphanza dipesan melalui media daring seharga Rp 350.000.
