Ini Perbedaan Pelayanan Awak Kabin di Kelas Bisnis dengan Ekonomi

Selain kursi dan menu makanan, ada beberapa hal lain yang membedakan kelas bisnis dengan ekonomi. Pernahkah Anda menyadari perbedaan pelayanan awak kabin di kelas bisnis dengan ekonomi?

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Kelas di maskapai penerbangan menentukan fasilitas apa yang Anda dapat. Hal yang paling mudah diamati adalah dari kursi dan menu makanannya. Namun selain itu, ada beberapa hal lain yang membedakan kelas-kelas tersebut. Pernahkah menyadari perbedaan pelayanan awak kabin di kelas bisnis dengan ekonomi?

Perbedaan pelayanan awak kabin di kelas bisnis dengan ekonomi. (Foto/liputan6.com).

Baca juga: Foto liburan Rita Kao di Bali, si pramugari cantik yang membuat salah fokus.

Dikutip dari Liputan6.com, ada perbedaan pelayanan awak kabin di kelas bisnis dengan ekonomi,

Informasi tersebut didapat saat merkea berkesempatan mengunjungi pusat pelatihan awak kabin salah satu maskapai terbaik di dunia, Singapore Airlines. Saat itu tengah berlangsung pelatihan awak kabin untuk melayani kelas bisnis.

Puluhan awak kabin yang tengah berlatih itu sebenarnya bukan orang baru di dunia penerbangan. Mereka sudah satu setengah tahun melayani penumpang di kelas ekonomi. Namun, untuk dapat melayani penumpang di kelas bisnis, mereka perlu belajar lagi.

Sebetulnya, di mana letak perbedaan melayani penumpang di 2 kelas tersebut?

Lead Steward Singapore Airlines, Warren Ovinis mengatakan, beberapa hal yang dilatih untuk melayani penumpang kelas bisnis adalah memberikan salam, menawarkan bacaan, cara menyajikan makanan dan wine, dan sebagainya.

Ovinis menambahkan, di pesawat kelas bisnis, makanan disajikan di piring dengan tata meja seperti di restoran. Untuk menyajikan makanan ini, para awak kabin harus memastikan piringnya bersih dari cap jari siapapun, jangan sampai ada bekas tangan atau makanan yang tercecer. Jika ada wine atau keju, mereka juga harus tahu cara menyajikannya.

Hal-hal demikian pada umumnya tidak ada di kelas ekonomi sehingga para awak kabin perlu dilatih selama empat hari, dengan beberapa minggu sebelumnya sudah diberikan materi untuk dipelajari sendiri.

Sesudah pelatihan, awak kabin masih belum boleh langsung bekerja di kelas bisnis. Mereka harus magang dulu selama tiga bulan.

Baca juga: Mengintip gaya liburan para pramugari cantik di Indonesia.

Vira Sibarani, pramugari Singapore Airlines asal Indonesia, sudah bekerja di maskapai tersebut selama 1,5 tahun dan kali ini dilatih untuk melayani kelas bisnis. Ia mengaku semangat untuk mengikuti pelatihan untuk modal ujian seusai magang.

Selain melayani penumpang, para awak kabin juga dipersiapkan untuk menjaga keselamatan. Karena itu, mereka dilatih untuk menghadapi situasi darurat yang terus dilakukan secara rutin.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU