Banyak orang yang bilang, traveling membuat beberapa perubahan dalam hidup. Entah kebahagiaan yang tiba-tiba bertambah, ataupun pelajaran di perjalanan yang membuat seseorang lebih dewasa dalam menjalani hidup.
Kebahagiaan dan kedewasaan itu tidak disadari mucul dengan tiba-tiba. Kapan dan di mana nya kebanyakan traveler tak pernah menyadarinya.
Sebenarnya, kedewasaan dan kebahagian yang bertambah ini didasari oleh 7 sifat yang tanpa sadar melekat di dalam diri seorang traveler. Hem.. Kira-kira kamu setuju nggak kalau kamu punya 7 sifat ini setelah memutuskan untuk traveling?
Traveling membuatmu nggak pernah pilih-pilih destinasi wisata. Bahkan kalau ada yang mengajak ke Zimbabwe kamu ‘ayo aja’. Coba deh inget-inget, dulu kamu sering menolak ajakan orang buat jalan-jalan karena sibuk atau tempat yang nggak sreg. Lambat laun, kamu menjadi terbiasa jalan-jalan dan menjadi orang yang tidak pemilih.
Sifat ke duamu adalah simpel. Bahkan diajak makan di warteg atau warung pinggir jalan sehari tiga kali aja kamu mau. Yang penting irit dan uang sisa makan bisa buat jalan-jalan.
Kamu sadar nggak kalau kamu berubah jadi orang yang se-simpel ini? Coba deh inget-inget dulu pasti kamu paling ribet kalau disuruh milih makan di mana. Bener nggak?
Kadang susah sih ngajak temen buat jalan-jalan. Kalau sudah seperti ini, jalan-jalan sendiri (solo traveling) adalah pilihan paling tepat. Awalnya memang nyiksa, tapi karena sudah terbiasa, kamu jadi terlihat luwes menjalaninya. Tanpa sadar kamu jadi mandiri, ke mana-mana sediri, kayak jomblo.
Terbiasa jalan-jalan, membuatmu gatel di tiap weekend. Rasanya pengen jalan-jalan terus.
Kebanyakan traveler bakal memutar otak untuk bisa jalan-jalan tiap weekend tanpa menyusahkan orang tua. Kerja partime, ngelesi anak-anak SD, bikin video di YouTube, semua hal seperti lahan bisnis. Tanpa sadar malah jadi orang yang kreatif.
Tanpa sadar, kamu yang awalnya suka menyimpan sesuatu (rahasia) sendiri, menjadi lebih terbuka dengan orang lain akan banyak hal. Dari ngobrol tatap muka, hingga menulis banyak cerita di blog dan sosial media.
Banyak traveler yang nggak sadar sih kalau mereka menjadi orang yang lebih terbuka. Karena memang zaman sekarang ini adalah zaman ajang pamer. Tapi bagi traveler, berbagi cerita bukanlah ajang pamer, tapi untuk mengispirasi orang lain.
Coba deh ingat-ingat saat pertama kali kamu traveling. Waktu itu pasti kamu masih malu, bahkan untuk menyapa warga lokal. Kamu selalu waspada dengan orang-orang baru. Tapi, lambat laun kamu menjadi orang yang berbeda, lebih ramah dengan orang lain, luwes ketika membuka pembicaraan.
Ya, nggak?
Pengalaman kamu ketika traveling tak sadar membuatmu terbiasa untuk menghadapi masalah dengan santai dan rileks. Kekhawatiran yang dulu pernah memuncak dan tak terkendali lambat laun menghilang. Disadari atau tidak, kamu seperti menjadi lebih dewasa dengan traveling.
Banyak orang nggak sadar menjadi orang yang lebih dewasa dengan traveling. Sifat-sifat yang dulu pernah menjadi kendala, seakan hilang. Berubah menjadi sifat-sifat yang nggak disangaka membuat lebih dewasa dan bahagia.
Kamu merasakannya juga, kan?