Jauh-jauh hari sebelum merencanakan perjalanan, kerap kali kita mencari banyak informasi mengenai tempat wisata yang akan dikunjungi. Foto-foto cantik di internet melambungkan harapan tinggi. Sudah mengkhayal bermacam-macam termasuk mempersiapkan pose foto.
Namun, Ketika sudah berada di lokasi tempat wisata, ternyata kenyataan tak sesuai dengan ekspektasi. Seperti ini misalnya,
Apa yang ada dalam pikiran Anda sebelum berangkat mendaki ke Gunung Semeru? Menyesap kopi panas sambil bercengkerama dengan teman di pinggir Danau Ranukumbolo saat senja hingga malam tiba. Begitu tenang dan syahdu. Realitasnya, ramai riuh para pendaki yang berbincang sana-sini. Bahkan ada yang memutar musik kencang. Suasana seramai itu, bagaimana bisa mengambil foto sendirian di tepi danau sendiri dengan latar Danau Ranukumbolo.
Ekspektasi sebelum berangkat ke Gunung Prau sih berfoto membawa bendera seperti di akun instagram husniacandra, namun kenyataan terkadang lebih baik dari ekspektasi. Untung masih bisa foto memegang bendera, meski tak secantik foto mbak husniacandra.
Bagaimana bisa foto bergandengan tangan di atas ban dengan teman-teman seperti foto paling atas kalau mau nikmati dinginnya air Goa Pindul saja harus bergiliran.
Lupakan berfoto ala-ala instagram dengan latar garis pantai yang memanjang di Pantai Indrayanti. Harus puas dengan foto pantai berlatar manusia.
Sepi dan tak perlu antri. Bisa bebas menikmati ornamen-ornamen pada relief Candi Borobudur. Lupakan, Anda harus bersiap antri berpanas-panasan dengan banyak orang. Kecuali Anda datang pada hari-hari biasa atau membeli tiket golden sunrise. Anda akan memperoleh waktu istimewa di Borobudur.
Jangan berekspektasi berlebih. Alih-alih memperoleh foto berlatar pemandangan candi dan alam yang cantik, Anda hanya bisa memperoleh berlatar punggung orang-orang di Candi Arjuna.