Ratusan warga negara asing ramai mengunjungi Kampung Tajur, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong, Purwakarta. Ratusan muda mudi berkewarganegaraan asing tersebut merupakan perwakilan dari 23 negara dunia. Mereka datang ke Purwakarta untuk mengikuti konferensi desa se-dunia.
Selama di sana warga negara asing tersebut tinggal di rumah warga. Mereka diajak untuk mengikuti berbagai aktivitas yang biasa dilakukan penduduk setempat. Mulai dari membajak sawah, menaiki kerbau, hingga mandi lumpur pun mereka coba.
Konferensi Desa Internasional 2016 di Purwakarta ini baru kali pertama digelar. Menurut Dadi Mulyadi selaku Bupati Purwakarta, konferensi ini bertujuan untuk mengenalkan kehidupan dan permasalahan di pedesaan yang muncul kepada anak-anak muda. Tentu saja harapannya agar para generasi penerus bangsa ini bisa memajukan desa. Karena sekarang ini kemajuan perkembangan desa sangat membutuhkan keterlibatan para pemuda.
Bila dilihat dari sisi pariwisata, Konferensi Desa Se-dunia bisa menjadi salah satu cara untuk mengenalkan wisata desa kepada warga negara dunia. Dewasa ini, turis-turis asing lebih menyukai wisata alam pedesaan tradisional Indonesia yang masih alami dari pada wisata buatan.
Apalagi pemandangan pedesaan di Purwakarta sangat indah. Karis Erceg yang merupakan mahasiswi asal Australia ini pun mengakuinya. Menurutnya panorama Purwakarta tak kalah dengan Bali. Bahkan lebih indah.
Komentar positif dari warga negara asing ini bisa menjadi modal untuk semakin mendorong potensi wisata di Indonesia. Wisata pedesaan dan pelestarian kampung budaya merupakan potensi wisata yang sangat menjanjikan.