Belajar Traveling dari Dora The Exploler

Guru bagi setiap petualangan tidak harus berasal dari pengalaman atau tutorial buku panduan. Kartun pun bisa mengajarkan kita hal-hal yang tidak terpikir.

SHARE :

Ditulis Oleh: Prameswari Mahendrati

Liburan tanpa traveling sepertinya adalah hari yang tak biasa bagi saya. Bukan karena terhalang rutinitas dan tumpukan pekerjaan, tapi memang saya sengaja untuk meliburkan diri untuk bepergian.

Sesekali memang saya ingin keluar dari kebiasaan traveling yang setiap akhir pekan dilakukan. Tubuh juga butuh untuk di non-aktifkan sejenak dari dunia petualangan.

Kali ini saya lebih memilih menikmati jus jeruk dan mie instan lengkap dengan telur dan sosis. Belum cukup dengan kudapan, saya pun memilah DVD film yang akan menemani di sisa akhir pekan. Sejenak pandanganku terhenti ketika melihat salah satu judul film yang sudah agak lama tidak kutonton, sampulnya sudah agak pudar.

“Dora The Exploler”, akhirnya satu set film ini yang dipilih. Mungkin di antara kamu tentu pernah ada yang melihat film tersebut. Benar-benar mengingatkan akan masa-masa kecil. Sebuah film yang diputar pukul 06.00 pagi sebelum berangkat sekolah.

Film yang sempat meracuni pikiranku pertama kali tentang dunia traveling.

Tayangan yang menggugah saya untuk bereksperimen mencari jalan pulang dengan rute baru saat SD. Sekedar melakukan petualangan kecil-kecilan.

Salah satu film produksi saluran televisi nickelodeon yang secara konsisten menapilkan episode-episode edukatif dan secara langsung mengajarkan kita untuk memahami langkah-langkah melakukan sebuah petualangan dengan procedural.

Seiring beranjaknya usia dan mendalami dunia traveling, seketika ini juga saya menyadari begitu banyaknya pelajaran-pelajaran berharga yang ditanamkan dari tayangan “Dora The Exploler”;

1. Perkenalkan Aku “Peta”

Jika kau mencari tempat
Akulah orang yang tepat
Aku peta..aku peta..aku peta
Jika kau mencari lokasi
Akulah yang kau cari
Aku peta..aku peta..aku peta

Seperti itulah lantunan lagu yang dinyanyikan oleh peta yang tak pernah terpisah dari ransel milik Dora tiap kali ia bertanya arah. Seiring dengan perkembangan teknologi, mungkin kamu bisa menerapkannya dengan menggunakan aplikasi GPS.

Berbeda alat bantu, namun memiliki fungsi sama tentunya. Percayalah, petunjuk arah baik itu peta atau GPS adalah alat yang wajib dan akan selalu kamu butuhkan kemanapun kamu pergi.

2. Mau Ke Mana Kita Pergi?

Tujuan adalah jawaban yang seharisnya kita jawab sebelum kita melakukan perjalanan. Ke mana kita pergi? apa yang akan kita lakukan di sana? untuk apa kita ke sana? Rangkaian pertanyaan-pertanyaan itulah yang akan menuntun kita untuk membuat sebuah itinerary perjalanan.

Itinerary planning 60% akan menetukan keberhasilanmu dalam petualangan, selebihnya ditentukan oleh pakcing dan eksekusi perjalanan.

3. Apa Kalian Melihat Gunung? Di mana?

Sebuah kalimat pertanyaan yang kerap kali ditanyakan secara berulang-ulang oleh Dora. Peta atau GPS tentu tidak sepenuhnya akan membantu kamu menemukan sebuah tempat tanpa halangan. Tekadang, kita memang dituntut untuk bertanya kepada penduduk lokal untuk menemukan lokasi yang dituju.

Bertanya pada penduduk lokal, kamu akan mendapat lebih dari jawaban yang dibutuhkan. Mengenal orang sekitar berarti kamu menambah tali persaudaraan, ingat saja dengan pepatah “tak kenal maka tak sayang”, dengan mengenal mereka kamu akan menjadi pribadi yang lebih peka dengan lingkungan.

4. Si Travelmate yang Solid

Ketika kamu menonton “Dora The Exploler” pastinya bukan hanya Dora yang melakukan petualangan. Ia selalu ditemani oleh Boots, seekor kera periang yang selalu menggunakan sepatu boot berwarna merah.

Persahabatan memang tak mengenal batasan usia, latar belakang sosial, gender, bahkan hewan sekalipun, selama travelmate kita solid.

Boots bukanlah pemeran utama, tetapi ia memiliki peran yang tak kalah penting. Ia kerap kali membantu Dora untuk menemukan berbagai petunjuk dan menolong ketika Dora kesulitan.

Hal tersebut juga pastinya berlaku untuk para traveler yang melakukan perjalanan. Menjadi seorang solo traveler memang  bukan kesalahan, tapi memiliki travelmate tentu akan lebih berkesa karena aka nada seseorang yang akan melengkapi perjalanan kita, berbagi tawa, cerita, dan saling menjaga.

5. Sweaper Jangan Mencuri!

Waspada di mana pun dan kapanpun, begitulah yang diajarkan film ini tidak hanya kepada traveler pemula, tetapi semua traveler. Berbagai kondisi seperti kejahatan misalnya tentu tidak dapat diprediksi, terlebih jika kita berada di luar negeri.

Dora dan Boots tak segan-segan meminta bantuan kepada penonton untuk turut mengucapkan kalimat “Sweaper jangan mencuri” agar si rubah tidak mencuri barang-barang yang dibawa oleh Dora.

6. Menyapa dan Uluran Tangan untuk Setiap Orang yang Ditemui

Sudah pasti kamu akan menemukan berbagai macam orang-orang yang akan ditemui selama perjalanan. Seperti halnya Dora yang selalu bertemu Beni si lembu, Issa si iguana, dan Ticco si tupai. Tanpa ragu Dora selalu menyapa dan menolong semua orang yang ditemui ketika tengah perjalanan.

Ini adalah pelajaran dasar tidak hanya untuk para traveler, pelajaran yang sudah tertanam sejak sebelum mengenyam bangku sekolah. Orang tua selalu mengatakan untuk berbagi dan saling menolong antar sesama, meskipun pada kenyataannya kadang kala seorang sering acuh tak acuh terhadap kondisi seseorang yang tampak membutuhkan.

Asosial dan tutup mata terhadap orang lain adalah karakter yang jauh dari seorang traveler. Berpetualang bukan berarti soal bagaimana menaklukan perjalanan, menikmati destinasi, dan survive, tetapi juga apa yang bisa kita berikan kepada orang lain.

7. Berhasil, berhasil, berhasil, hore! We did it!

Begitulah kaliamat yang selalu menjadi pengantar euphoria petualangan Dora. Sembari bernyanyi ia selalu merangkum kisah perjalanan dalam bentuk monolog. Ia juga selalu mengapresiasi keberhasilan kisah perjalanannya sendiri.

Bahagia itu sederhana, sesederhana kita menghargai perjalanan kita hari ini. Layaknya Dora yang selalu berbagi kisah petualangannya, kamu juga bisa berbagi tentang kesan-kesan perjalanan.

Share keberadaan lewat Foursquare, berbagi foto di Instagram, Update status di Facebook, Twitter, Blackberry Messengger, atau bahkan bisa kamu tulis kisahmu di blog secara story telling.

Percayalah, cerita adalah oleh-oleh yang paling berkesan.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU