Popularitas Borobudur telah mendunia. Kemegahan dan keindahannya menjadi magnet bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara, pun tokoh-tokoh besar dunia seperti Mark Zuckerberg, Charlie Chaplin dan juga Richard Gere.
Daya tarik ini yang ingin dimanfaatkan oleh pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengaku ingin Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, bisa menjadi kiblat wisata bagi umat Buddha dari seluruh dunia.
Rizal Ramli menambahkan, baginya Candi Borobudur jauh lebih megah dan indah daripada Angkor Wat di Kamboja. Borobudur nantinya kemungkinan akan lebih banyak digunakan untuk kegiatan religius.
Kementerian Pariwisata sendiri menargetkan wisatawan manca negara ke Candi Borobudur di Kabupaten Magelang meningkat dari 250.000 per tahun menjadi 2.000.000 turis asing/tahun pada 2019 mendatang. Demi mencapai target itu, pemerintah pusat akan memperbaiki infrastruktur menuju Candi Borobudur.
Sementara itu, di lain kesempatan Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pihaknya membuka wacana pembangunan bandara di sekitar Candi Borobudur untuk mencapai target tinggi kunjungan wisatawan mancanegara. Namun Arief menggarisbawahi bandara Borobudur ini hanya akan diwujudkan jika rencana pembangunan bandara baru di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) gagal dilaksanakan.
Bagi Arief sudah saatnya kita memiliki pola pikir “Indonesian Corporated“. Ide yang cukup menarik dari Arief Yahya. Kerap kali proyek-proyek potensial gagal terealisasi hanya karena kurang cekatannya para pemegang keputusan. Arief mengungkapkan di manapun harus selalu ada plan B. Pembangunan bandara di Kulonprogo harus diberikan deadline. Begitu suatu area tidak pasti dibangun bandara, harus langsung diganti. Jika lokasi tersebut terus menuai masalah, maka pemerintah harusnya segera mengalihkan pembangunan bandara ke lokasi lain.
Arief menegaskan deadline pembangunan Bandara Kulonprogo akan diberikan hingga akhir tahun ini. Jika tidak segera ada kejelasan maka tidak perlu dilanjutkan dan dibuka kesempatan daerah lain. Hal ini karena pemerintah tidak mungkin terus menunggu dalam ketidak pastian karena penundaan rencana pembangunan bandara akan berdampak panjang. Dan Borobudur nampaknya menjadi calon potensial pengganti Bandara Kulonprogo.
Indonesia sudah tidak bisa lagi hanya menjual Bali.
Seperti yang diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Bali itu sudah oversold. Indonesia perlu mengembangkan kawasan wisata baru.
Adapun berdasar grand design yang telah ditetapkan, ada 10 lokasi wisata yang akan dikembangkan. Sepuluh lokasi pariwisata itu adalah Danau Toba, Sumatera Utara; Kepulauan Seribu, DKI Jakarta; Bromo, Jawa Timur; Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur; Mandalika, Nusa Tenggara Barat; Morotai, Maluku; Yogyakarta, DI Yogyakarta; Wakatobi, Sulawesi Tenggara; Belitung, Kepulauan Bangka Belitung; dan Tanjung Lesung, Banten.
Pengembangan destinasi wisata itu penting dilakukan guna meraih target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara/tahun dalam lima tahun mendatang. Jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia saat ini mencapai sepuluh juta orang per tahun.
Kunjungan wisatawan mancanegara yang tinggi dinilai dapat mendorong perekonomian rakyat karena bisa sekaligus menggenjot industri penopangnya, seperti kuliner dan kerajinan tangan.