Hobi traveling memang banyak memiliki haters, bahkan orangtua sering marah dan mengeluh karena anaknya memiliki perasaan cinta yang amat dalam dengan traveling. Pacar juga ikut ribut karena sering ditinggalkan karena hobi traveling. Padahal memiliki hobi traveling adalah hobi yang baik untuk kesehatan mental dan memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Dalam sejarah, peta diciptakan oleh para petualang dunia. Mereka menaiki gunung, turun ke lautan, dan menggambarkan semua hasil petualangannya dalam sebuah buku bernama peta dunia. Bayangkan saja, mana mungkin peta dunia akan tercipta jika tidak ada seorangpun yang rela berkorban untuk keliling dunia menghabiskan waktu untuk traveling.
Semakin sering seseorang melakukan traveling, maka semakin banyak memiliki pengalaman. Rasa percaya diri ketika bertemu orang barupun semakin meningkat. Kamu juga pasti pernah merasakannya, kan? Namun banyak orang yang tidak sadar bahwa traveling membentuk kepribadaian seseorang, sejarah pembentukan diri mereka.
Hal yang satu ini memang tidak boleh dibahas lagi, tapi sebagai pengikut “jasmerah” sepertinya saya akan mengingatkan kamu pada sejarah kelam Indonesia. Well, para penjajah nggak akan pernah menjajah Indonesia jika para penjajah tidak melakukan traveling. Iya, kan?
Jangan baper jika kamu belum menemukan jodoh, ya! Karena kebanyakan orang menemukan jodoh dengan traveling. Baik cuma ketemu di jalan maupun bertemu di tempat kuliah atau kerja, tempat yang tidak pernah kamu kira.
Bila kamu belum bisa menulis sejarahmu bersama pasangan dan still jomblo, tandanya kamu harus segera traveling.
Masih ada banyak hal yang membuktikan bahwa traveling adalah kegiatan yang menorehkan sejarah. Teknologi, politik, dan bidang ilmu pengetahuan tidak lepas dengan traveling. Semua hal di dunia ini berhubungan erat dengan traveling. Kamu harus berbangga hati dengan hobi travelingmu, karena kamu ikut dalam pembentukan sejarah dunia.