Ingin mendengarkan alunan musik jazz sembari menikmati indahnya alam Bromo? Kamu harus datang ke event Jazz Gunung Bromo pada 19-20 Agustus 2016 di Amphiteater Jiwa Jawa Resort Bromo, Jawa Timur.
Jazz Gunung adalah pagelaran musik jazz etnik bertaraf internasional yang disajikan dengan panggung terbuka berlatarkan pemandangan alam cantik, sebuah konsep unik dalam perhelatan jazz yang pernah ada di Indonesia, bahkan juga di dunia mungkin. Bayangkan, sebuah hajatan jazz digelar di pegunungan pada ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut!
Alam Bromo berikut kondisi sosio-kultural di sekitarnya bukan sekadar menjadi latar belakang yang bersifat pelengkap. Kawasan Bromo -Tengger – Semeru justru menjadi panggung hidup. Ia menyatu dengan seluruh manusia yang terlibat dalam aktivitas tersebut termasuk musisi dan pengunjung.
Baca ini untuk tahu Jazz Gunung Bromo lebih lengkap: Jazz Gunung, Alasan Kamu Harus Berkunjung ke Bromo di Bulan Agustus 2016
Pada 2015 lalu, pentas Jazz Diatas Awan mengadakan pentas bertajuk “jazz kemulan sarung” di acara Dieng Culture Festival, yang artinya menonton jazz berselimutkan kain sarung.
Saat menonton pentas ini, kamu akan melihat bahwa jazz kini makin merakyat, tak hanya disajikan dalam sebuah ruang ekslusif. Pentas jazz di malam pertama Dieng Culture Festival di gelar di lapangan luas, berlatarkan pegunungan megah, duduk lesehan, menggigiti jagung bakar dan sebagian orang berselimutkan sarung karena suhu saat itu menyentuh angka 4 derajat celcius. Saat itu, penampil di pentas “jazz kemulan sarung” adalah Geodipa (Wonosobo), Cadenza, AbsurdNation (Semarang), Batavicada, Jamming Instrumental, The Lounge (Solo), Hajar Bleh (Jakarta).
Tahun ini kamu bisa merasakan lagi sensasi mendengarkan musik jazz di tengah dinginnya suhu Dieng pada Dieng Culture Festival 2016 tanggal 5 -7 Agustus 2016.
Kamu harus baca ini juga: Dieng Culture Festival 2016, Alasan Kamu Harus ke Dieng di Bulan Agustus Nanti!
Ijen Summer Jazz akan diselenggarakan mulai tahun ini di panggung terbuka Jiwa Jawa Resort Ijen, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi. Ijen Summer Jazz ini merupakan rangkaian dari 3 pergelaran yang akan diadakan pada tanggal 30 Juli, 10 September dan 22 Oktober 2016.
Ijen Summer Jazz menawarkan pertunjukan musik yang ‘intim’ kepada 300 orang pecinta jazz. Tidak ada batas antara penonton dengan musisi sehingga penonton dapat berinteraksi langsung dengan musisi yang tampil.
Pemandangan keindahan pegunungan seperti Raung dan Meranti yang mengelilingi panggung terbuka Ijen Summer Jazz akan menambah nuansa syahdu menikmati konser musik di alam terbuka. Ditambah lagi dengan jamuan makan malam eksklusif akan menciptakan suasana hangat untuk bercengkerama sesama pengunjung dan juga dengan musisi.
Tahun ini, Banyuwangi Beach Jazz Festival (BBJF) 2016 akan diselenggarakan pada 13 Agustus. Festival jazz kebanggaan masyarakat Banyuwangi ini masih mengambil lokasi yang sama seperti tahun sebelumnya yaitu di Pantai Boom.
Sederet musikus jazz lokal daerah akan berbagi panggung dengan artis-artis papan atas seperti Raisa, Tulus, Rezki Febrian, White Shoes and The Couples Company, Bunglon, Barsena dan masih banyak lagi.
Tiket BBJF 2016 di banderol mulai Rp 300.000,- (festival), Rp 500.000,- (wings kanan / kiri), 1,2 juta Rupiah (VIP), 2 juta Rupiah (VVIP).
Nantinya penonton akan disuguhi alunan Jazz yang didukung oleh multimedia efek yang akan menambah keindahan Pantai Boom.
A jazz for sustainable harmony. It is a river revitalization movement with Jazz as the vehicle, creating a harmony between human and nature
Tulisan di atas adalah dasar diselenggarakannya acara Jazz Pinggir Kali. Jazz Pinggir Kali yang memiliki arti “jazz di tepi sungai” ini bertempat di Desa Limbasari, Purbalingga, Jawa Tengah. Penonton akan disuguhi segarnya udara sejuk khas pedesaan dan juga cantiknya panorama Sungai Tuntung Gunung yang menjadi latarnya.
Acara yang akan digelar pada 28-30 Oktober ini merupakan yang pertama di Purbalingga. Untuk info selengkapnya, bisa dilihat di sini.
Mahakam Jazz Fiesta merupakan festival jazz kebanggaan warga Samarinda.
Acara ini merupakan salah satu acara musik Jazz bertaraf internasional dan cukup diminati para musikus maupun pencinta musik jazz.
Yang unik, pementasan Mahakam Jazz Fiesta digelar di tepi Sungai Mahakam. “Sangat menyenangkan bisa terlibat di acara Mahakam Jazz Fiesta, karena cuma di Indonesia musik Jazz dapat dinikmati dengan cara yang berbeda,” kicau musisi Jazz Indonesia, @dwiki_dharmawan melalui akun Twitter-nya.
Yogyakarta juga tidak ingin kalah dalam menggelar acara pentas musik jazz yang unik dan berbeda. Sebagai kota yang akrab dengan identitas budaya, Yogyakarta memiliki event jazz bertajuk NgayogJazz.
Ngayogjazz rutin digelar di desa-desa wisata yang ada di Yogyakarta secara bergiliran tiap tahunnya.
Acara ini digelar di tengah-tengah perkampungan yang asri dan dapat dinimati oleh para penonton dari dekat. Konsep menarik, menikmati musik jazz sambil bercengkrama dengan warga desa.
Meski dibuka untuk umum secara gratis, namun hal itu tidak menjadikan Ngayogjazz sebagai suguhan musik murahan. Hal tersebut diibuktikan dengan sederet nama beken yang pernah mengisi acara ini, seperti Syaharani and QueenFirework, Miyosi Masato, Dewa Budjana, Frau, Tohpati, Sierra Sutedjo, Trie Utami, hingga Idang Rasjidi.
Jika ingin menikmati musik jazz dengan suasana pedesaan khas Jogja, silakan datang ke Ngayogjazz 2016 yang diselenggarakan di Desa Pandowoharjo, Sleman, 21 November mendatang.
Maratua Jazz & Dive Fiesta diadakan untuk mempromosikan Kabupaten Berau, khususnya Pulau Maratua di Kepulauan Derawan, sebagai tujuan wisata. Jazz dan diving dijadikan penarik publik untuk menikmati Pulau Maratua, yang disebut sebagai salah satu wilayah terluar Indonesia yang bersebelahan dengan wilayah Malaysia.
Tahun 2015 lalu, Maratua Jazz & Dive Fiesta menghadirkan sejumlah artis musik jazz terkenal Indonesia, seperti pianis dan pemain keyboard Idang Rasjidi dengan Idang Rasjidi Syndicate-nya, yang terdiri dari dua putra Idang, yaitu pemain bas Shadu Rasjidi dan drummer Shaku Rasjidi, pemain saksofon Ricad Hutapea, perkusionis Iwan Wiradz, vokalis Tata, dan pemain gendang Andam.
Ada juga Syaharani and Queenfireworks (ESQI:EF), dengan formasi Syaharani (vokal), Donny Suhendra (gitar), Andy Gomez (keyboard), Eddy Syakroni (drum), dan Bekti Sudiro (bas). Band asal Kalimantan Timur YK Samarinda dan Berau Jazz Band juga akan tampil.
Tahun ini, Maratua Jazz digelar 7-8 Oktober 2016.
Kamu harus tahu ini: Dengan Gaji 2 Juta/Bulan, Kamu Bisa ke Derawan dengan Trik Ini
Prambanan Jazz merupakan sebuah inisiasi pertunjukan yang memadukan musik dengan unsur kebudayaan. Event jazz terbesar di Yogyakarta dan Jawa Tengah ini akan menjadi alat untuk mempromosikan produk budaya dalam kancah pariwisata internasional.
Festival yang telah dilaksanakan selama dua tahun berturut-turut tersebut akan berlangsung pada 20 – 21 Agustus 2016. Pagelaran musik jazz yang berlangsung selama dua hari ini akan menggunakan dua venue; venue Brahma untuk special show dan venue Wisnu untuk festival show.
Tahun 2016 ini, perhelatan Prambanan Jazz akan mendatangkan musikus kelas dunia yang telah mendapat 4 Grammy Award dan 9 American Music Award (AMA), Boyz II Men. Musikus yang memiliki puluhan lagu hits ini akan tampil di panggung special show (panggung Brahma).
Tak hanya Boyz II Men, penyanyi asal Australia Rick Price juga hadir dalam perhelatan akbar tersebut. Bahkan seperti yang dilansir dari wartajazz.com, pihak penyelenggara akan memberikan kejutan lain. Mereka sedang dalam negosiasi untuk mendatangkan musisi dunia lain.
Selain Boyz II Men, festival jazz internasional ini akan dimeriahkan oleh musisi-musisi nasional. Beberapa nama musisi populer seperti Kahitna, Krakatau Reunion, Tulus, Mocca, Shaggy Dog, Trio Lestari (Glenn Fredly, Tompi, dan Sandhy Sondoro) akan ikut meramaikan Prambanan Jazz 2016.