Sebagai traveler yang suka dikejar dan mengejar waktu, tentu saya ingin mengunjungi tempat sebanyak mungkin dalam waktu yang singkat. Meskipun banyak orang yang bilang kalau saya sering terlihat memaksakan diri, tapi saya percaya “Nothing Impossible”.
Kebanyakan traveler yang datang ke Banyuwangi akan menjadikan Kawah Ijen sebagai destinasi tujuan utama mereka, pemandangan Blue Fire terbesar yang ada di dunia memang sangat menggiurkan. Tapi kalau Anda punya waktu 1 D 1 N dan hanya berkunjung ke kawah ijen? Anda akan menyesal!
Foto dokumentasi pribadi penulis
Sekitar 10 menit perjalanan dari Paltuding ke arah Bondowoso, terdapat sebuah air terjun kecil dengan kali di bawahnya yang isinya belerang dan baunya sangat menyengat. Menurut saya, tempat ini cukup bagus untuk seorang yang fotogenik atau ingin mencari hal baru.
Foto dokumentasi pribadi penulis
Tempat ini nyaris tak tersentuh, ketika saya datang kesana, tidak ada seorang pun wisatawan yang berkunjung. Suasanya masih sangat sepi dengan jalanan pegunungan yang menanjak, berkelok-kelok dan bepasir. Namun, rasa lelah akan segera terbayar begitu sampai di sana. Deretan perkebunan kubis di kanan-kiri jalan, bebungaan warna-warni yang tumbuh liar, dan bebukitar berwarna hijau – kuning sepanjang mata memandang.
Untuk sampai ke tiik pointnya juga tidaklah sulit, Anda hanya perlu trekking 800 m untuk mencapai puncak kawah ilalang. Dan dari atas sana, Anda bisa melihat pemandangan pucuk kawah wurung dari kejauhan.
Foto dokumentasi pribadi penulis
Pemandangan bebukitan hijau laksana karpet raksasa yang terbentang luas dikejauhan memanjakan mata. Semilir angin sepoi-sepoi yang menyibak rambut membuat mata ini tak kuasa menahan kantuk. Bila Anda tak sedang terburu-buru, Anda bisa turun mendaki kawah wurung juga. Namun untuk yang belum berpengalaman sangat tidak dianjurkan, karena Anda harus menuruni tanjakan yang amat sangat landai tanpa bantuan alat apapun untuk memulai pendakian.
Foto dokumentasi pribadi penulis
Jika tujuan Anda adalah kota Banyuwangi dan sekitarnya, maka Anda bisa memanjakan diri sejenak di air terjun di bawah kaki gunung ijen ini. Anda bisa berenang – renang sejenak di kolam jernih di bawahnya.
Atau Belawan ?
Jika tujuan Anda adalah Bondowoso, maka Anda bisa singgah ke Belawan, tempat pemandian air panas. Setelah puas berendam air panas, Anda bisa menyesap kopi asli Belawan atau mengunjungi rumah paling tua peninggalan Belanda yang ada di sana. Gimana? Lengkap sekali, bukan?
Bagaimana cara ke sana?
Mungkin inilah pertanyaan terbesar Anda setelah membaca artikel di atas, bagaimana mungkin dalam waktu yang hanya 24 jam bisa mencapai tempat sebanyak itu? Beginilah caranya:
1. Usahakan sampai di Banyuwangi sebelum pukul 20.00, sesampainya di sana istirahatalah sejenak di penginapan atau membuka tenda di Paltuding.
2. Bila penginapan Anda berada jauh dari base camp Gunung Ijen, berangkatlah menuju base camp lebih awal. Agar Anda bisa memulai pendakian pada jam 02.00/ 02.30 wib. Waktu tempuh bisa memakan sekitar 2 jam.
3. Jika sesuai dengan perkiraan waktu, Anda akan tiba di puncak Ijen pada pukul 04.00. Anda bisa menyaksikan Blue Fire. Jam 04.00-5.00 adalah waktu terbaik untuk melihat Blue Fire di Kawah Ijen.
4. Sudah puas berfoto? Kamu bisa langsung turun kawah jam 07.30 dan sampai di basecamp pada jam 08.30. Istirahat sebentar, sekedar minum atau sarapan.
5. Jam 10.00 Anda bisa langsung menuju kali mati yang letaknya persis di pinggir jalan lalu meneruskan perjalanan ke kawah ilalang yang kurang – lebih memakan waktu 1 jam.
6. Anda bisa menghabiskan waktu di sana sampai jam 14.00 dan menuju kawah wurung
7. Sekitar pukul 15.00 hingga 15.30, Anda bisa meninggalkan kawah wurung dan melakukan perjalanan kembali ke arah Banyuwangi atau Bondowoso. Kurang lebih dibutuhkan waktu 1 jam untuk mencapainya.
