Kedung berbatu ini lebih terlihat mirip seperti tempat untuk mengambil nasi. Itulah sebabnya warga Desa Pulerejo memberi nama pada kedung ini dengan nama demikian. Tempat ini biasa digunakan oleh warga untuk lokasi memancing
Perjalanan menuju Kedung Entong terbilang susah. Jalanan tua dan rusak menjadi tantangan pertama. Tantangan kedua adalah melintasi sungai dengan panjang 250 meter. Sungai ini digunakan oleh warga untuk beraktivitas dan pengairan sawah. Pun air ini yang mengalir di Kedung Entong dengan deras. Kedung ini memiliki ketinggian hingga 4 meter. Tempatnya berada di pelosok, sehingga kedung ini masih begitu sepi dan asri.
Sejak dulu, orangtua melarang anak-anaknya untuk bermain di sekitar kedung karena alasan mistis. Ada buaya butih tinggal di dalam sungai yang akan muncul pada waktu-waktu tertentu. Tidak ketinggalan pula mahluk halus yang sering menggangu aktivitas warga di sekitar kedung.
Di masa yang sedang mengebu-ngebu akan ajakan traveling yang juga mengatakan bahwa perjalanan adalah petualangan, semakin banyak orang pula dengan gagah berani melangkahkan kakinya keluar. Terlebih ketika banyak pejalan yang telah berhasil mengelilingi Indonesia bahkan dunia. Seakan hari libur bagi mereka adalah hadiah lotre yang bisa mereka gunakan untuk bertualang. Tak ada lagi kata jauh, tak ada lagi kata angker ketika traveling. Semakin banyak rintangan di suatu tempat, orang-orang semakin menikmati perjalanan mereka. Ini akan menjadi petualangan mereka yang paling berkesan.
Kedung Entong, bisa menjadi tempat wisata alternatifmu untuk bertualang di Blitar.
Kedung Entong Blitar, Desa Pulerejo Kec. Bakung, Blitar