Pesawat adalah transportasi umum paling simpel, praktis dan nyaman. Ada sangat banyak traveler yang menggunakannya untuk liburan ke destinasi-destinasi impian.
Namun ada banyak kekhawatiran yang terjadi ketika Ibu hamil memutuskan untuk pergi ke suatu tempat dengan pesawat terbang. Janin yang masih rentan adalah salah satu alasan mengapa naik pesawat saat hamil begitu mengkhawatirkan.
Berdasarkan hasil wawancara kami dengan dr. Marlinca Agung Rusmalinda Putri sebenarnya bahaya atau tidaknya naik pesawat saat hamil tergantung kondisi kehamilan. Apabila kondisi calon ibu dan kehamilan sehat serta tidak ada riwayat keguguran maka tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Namun jika sebaliknya maka lebih baik menunda penerbangan hingga kondisi membaik atau hingga bayi lahir untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
“Bahaya atau tidaknya naik pesawat itu tergantung kondisi kehamilannya, jika kehamilanya sehat dan tidak ada riwayat keguguran atau kondisi kehamilan yang mengancam (tidak sehat) tidak ada masalah,” ujar dr. Marlinca.
Dokter Marlinca mengatakan bahwa umur kehamilan yang aman untuk terbang adalah pada trimester 2 kehamilan yaitu antara minggu ke 14 hingga minggu ke 28 kehamilan (usia kehamilan 4-6 bulan).
Sedangkan usia kehamilan yang tidak direkomendasikan oleh dr. Marlinca adalah pada kehamilan trimester 1 (usia kehamilan 1-3 bulan) dan trimester akhir atau trimester 3 (usia kehamilan 7-9 bulan). Hal ini dikarenakan pada kehamilan trimester 1 janin masih dalam proses pembentukannya dan masih sangat membutuhkan perhatian khusus. Selain itu kondisi trimester 1 calon Ibu biasanya masih mengalami gejala mual-mual, pusing, dan lelah sehingga akan berbahaya jika naik pada usia kehamilan trimester 1.
Sedangkan pada trimester 3 berbahaya karena pada masa ini dikhawatirkan bayi akan lahir karena di bulan ke-7 hingga 9 kehamilan biasanya bayi akan lahir.
“Waktu yang baik untuk naik pesawat itu saat kehamilan trimester ke 2 (antara minggu ke 14 hingga minggu ke 28) yang tidak boleh saat trimester 1 dan trimester akhir atau trimester 3 (saat masa-masa akan melahirkan),” jelas dr. Marlinca.
Sebenarnya gejala yang dirasakan ibu hamil saat naik pesawat beragam, tergantung usia kehamilan dan kondisi kehamilan. Berikut ini adalah gejala yang sering terjadi pada Ibu hamil ketika naik pesawat:
1. Apabila naik pesawat pada usia kehamilan trimester 1, maka ibu hamil akan merasakan gejala mual, pusing, dan lelah sehingga biasanya merasakan dehidrasi. Untuk mengatasinya, minumlah air putih secukupnya.
2. Kaki akan bengkak, hal ini terjadi karena sirkulasi darat tidak lancar saat duduk terlalu lama di pesawat. Untuk menghindarinya bisa dengan penggunaan alas kaki yang nyaman dan jalan-jalan di lorong pesawat.
3. Pasokan oksigen dalam darah berkurang karena tekanan udara berkurang. Perkembangannya sirkulasi darah juga terganggu naik pesawat jika terlalu lama duduk/perjalanan jauh menyebabkan kaki bengkak karena terganggunya aliran darah maka dari itu kondisi seperti ini sangat menganggu kehamilan.
4. Jika terlalu sering naik pesawat maka bisa dipastikan ibu hamil bisa mengalami gangguan perkembangan janin dan bisa keguguran karena paparan radiasi atmosfer yang terlalu sering.
“Jika pada trimester 1 akan bertambah mual sehingga menyebabkan dehidrasi. Lalu duduk yang terlalu lama di pesawat akan menyebabkan kaki bengkak karena sirkulasi darah tidak lancar. Paparan radiasi atmosfer yang dapat menganggu perkembangan janin dan keguguran dapat terjadi jika sering naik pesawat saat kondisi hamil. Dan karena pasokan oksigen dalam darah yang berkurang karena tekanan udara berkurang,” jelas dr. Marlinca.
Apabila Ibu hamil ingin merasa nyaman saat naik pesawat alangkah baiknya untuk melakukan 5 hal dasar berikut ini.
Meskipun Ibu hamil terlihat sehat belum tentu kondisi kehamilan demikian. Untuk memastikannya alangkah baiknya periksakan dulu ke dokter kandungan terkait kondisi kehamilan saat ini untuk mengetahui aman atau tidaknya kondisi kehamilan untuk naik pesawat.
Jika ingin solusi yang lebih mantap dan matang, Kamu bisa menanyakan berbagai kekhawatiran kepada dokter yang memeriksa untuk keamanan janin dalam kandungan.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, usia kehamilan trimester ke 2 adalah usia yang pas untuk naik pesawat. Alangkah baiknya untuk menunda penerbangan jika usia kehamilan belum memasuki atau melebihi usia ini.
Dehidrasi adalah hal yang lumrah bagi Ibu hamil saat naik pesawat. Agar kesehatan janin dan kesehatan tubuh calon Ibu terjaga, alangkah baiknya meminum minuman yang cukup.
Untuk membuat perjalanan nyaman, alangkah baiknya ibu hamil mengenakan baju yang longgar dan nyaman. Hindari baju ketat agar bisa menikmati perjalanan dengan nyaman.
Karena ukuran perut yang tidak biasa maka mobilitas ke kamar mandi pun akan lebih sulit daripada yang lain. Jika ingin nyaman, alangkah baiknya duduk dekat jalan agar bisa akses ke toilet dengan mudah.
*Jika ingin lebih nyaman alangkah baiknya hindari ekonomi class.
Ibu hamil biasanya mengalami kaki bengkak saat berada di dalam pesawat terlalu lama hal ini dikarenakan sirkulasi darah yang tidak lancar karena duduk terlalu lama. Untuk menghindarinya bisa dengan penggunaan alas kaki yang nyaman dan jalan-jalan di lorong pesawat.
“Tips untuk Ibu hamil yang berencana naik pesawat, lebih baik periksa dulu ke dokter kandungan terkait kondisi kehamilan saat ini untuk mengetahui aman atau tidaknya kondisi kehamilan saat ini. Alangkah baiknya naik pesawat jika kehamilannya sudah memasuki trimester ke 2. Minum banyak cairan agar tidak dehidrasi. Gunakan pakaian yang longgar dan nyaman. Pilih tempat duduk yang senyaman mungkin. Jangan terlalu banyak duduk hendaknya sesekaki berdiri jalan-jalan di lorong pesawat,” pungkas dr. Marlinca.
Sebenarnya naik pesawat saat hamil tidak masalah, asalkan kamu perhatikan hal-hal di atas dan sebisa mungkin menghindari usia kehamilan trimester 1 dan 3. Yang terpenting alangkah baiknya jika naik pesawat ditemani suami atau saudara.