Meningkatnya Travel Advice ke Indonesia Ternyata Tak Pengaruhi Bisnis Wisata dan Kunjungan Wisman

Bertambahnya negara yang menerbitkan travel advice ke Indonesia tak membuat para pelaku usaha wisata terganggu. Menteri Pariwisata Arief Yahya juga meyakinkan bahwa pariwisata di Indonesia masih sangat aman.

SHARE :

Ditulis Oleh: Rizqi Y

Bertambahnya negara yang menerbitkan travel advice ke Indonesia tak membuat para pelaku usaha wisata terganggu. Para pelaku usaha pariwisata yakin  operasional bisnis dan penjualan paket pariwisata yang mereka tawarkan akan baik-baik saja.

Dilansir dari industri.bisnis.com, Vice President Brand and Communications Panorama Group AB Sadewa menilai mayoritas wisatawan mancanegara (wisman) menyikapi travel advice ke Indonesia sebagai arahan untuk berhati-hati. Namun, hal itu tak sampai menyurutkan minat berkunjung ke Indonesia.

“Sejauh ini belum ada pembatalan. Kami cek agen kami di luar negeri, dan para wisman tidak terlalu aware terhadap isu terorisme di Indonesia belakangan ini. Lain halnya saat Gunung Agung meletus beberapa waktu lalu. Mereka aware, karena tahu itu di Bali. Jadi, mereka lebih melihat itu sebagai isu domestik,” kata Sadewa.

Namun demikian, pihak agen travel juga dihimbau untuk terus memberikan pengertian kepada para wisman untuk tetap waspada dan memaklumi peningkatan keamanan yang dilakukan oleh pihak perhotelan saat ini.

Baca juga: Februari 2018 Wisman Bali Alami Peningkatan, Berikut Strategi yang Telah Dilakukan

Sampai saat ini setidaknya sudah ada 14 negara yang mengeluarkan travel advice ke Indonesia. Mereka di antaranya Inggris, Amerika Serikat, Australia, Hong Kong, Selandia Baru, Singapura, Kanada, Swiss, Malaysia, Polandia, Irlandia, Prancis, Brasil, dan Filipina.

Wisatawan asal Eropa khususnya, sudah memahami dengan baik bahwa terorisme itu bisa terjadi di mana saja, bahka di kota besar seperti Paris sekalipun. Jadi, para wisman menganggap pemeriksaan atau peningkatan keamanan yang sedang ditegakkan di Indonesia saat ini tidak akan menggganggu kenyamanan mereka.

Respon pemerintah akan banyaknya travel advice ke Indonesia

Respon pemerintah pada travel advice ke Indonesia. Foto: iconews.co.id

Meski makin banyak negara yang menerbitkan travel advice ke Indonesia, namun Menteri Pariwisata Arief Yahya tetap yakin dampaknya tidak akan sama seperti travel warning yang langsung berpengaruh negatif terhadap jumlah kunjungan wisman.

Hal ini karena tingkat kepatuhan wisman terhadap travel advice berbeda-beda. Namun Arief Yahya berjanji akan terus memberikan perkembangan teraktual tentang kondisi riil Indonesia kepada para wisman. Seperti misalnya informasi tentang kejadian teror yang terjadi di Riau beberapa waktu lalu.

Baca juga: Akibat Bom Surabaya, 5 Negara Ini Berikan Travel Advice ke Indonesia

Travel advice sendiri merupakan sesuatu hal yang normal. Travel advice dikeluarkan sebagai bentuk perhatian negara terhadap warganya yang berada di negeri orang. Jika ada kasus terorism eyang terjadi di luar negeri, maka akan sangat mungkin juga Indonesia akan mengeluarkan tarvel advice.

Nyatanya sejauh ini belum ada penurunan jumlah wisatawan yang signifikan terkait travel advice tersebut. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Maret 2018 naik 28,76% menjadi 1,36 juta kunjungan dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada Maret 2017.

Secara kumulatif (Januari–Maret 2018), jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 3,67 juta kunjungan atau naik 14,87% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang berjumlah 3,19 juta kunjungan.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU