Girls, Hati-hatilah Saat Traveling, Jangan Asal Menerima Bantuan Orang Asing

Dua backpacker wanita kehabisan uang saat melancong ke Ecuador sehingga memutuskan meminta bantuan pada warga lokal. Hal yang berakibat sangat fatal

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Foto diambil dari sini

Dunia traveling digemparkan dengan berita kematian dua backpacker perempuan asal Argentina, Maria Coni (22) dan Marina Menegazzo (21) ketika mereka berlibur di Ecuador.

Dilansir dari situs berita Telegraph, 2 backpacker itu kehabisan uang saat bepergian sehingga mereka menghubungi salah seorang teman untuk meminta bantuan. Si teman itu merekomendasikan dua pria asal Ekuador kenalannya yang mengaku tak keberatan memberi tumpangan untuk tinggal.

Naas, kedua pria Ekuador tersebut malah membunuh mereka karena Maria dan Marina menolak diajak berhubungan seksual. Setelah dibunuh, kedua jasad mereka dibungkus kedalam kantong plastik lalu dibuang.

Menyusul tragedi itu, banyak pihak menyalahkan kedua wanita tersebut karena berpergian keluar negeri tanpa ditemani pria.

Pada dasarnya, tidak salah jika wanita melakukan perjalananan tanpa ditemani seorang pria satu pun. Traveling adalah hak setiap orang dengan teman ataupun sendirian. Siapapun yang sedang traveling, entah dia wanita ataupun pria, harus selalu waspada. Karena bahaya yang mengancam tidak memandang gender. Hanya saja, kita perempuan dianggap memiliki resiko lebih besar menjadi korban kekerasan dan kriminalitas. Karena itu kita seharusnya sudah mempersiapkan segala yang dibutuhkan dengan sangat matang. Kita juga harus sudah mempersiapkan bermacam rencana untuk mengantisipasi masalah yang akan dihadapi. Termasuk masalah kehabisan biaya perjalanan.

Banyak wanita yang sudah malang melintang di berbagai negara. Sebut saja Claudia Kaunang, Trinity, dan Elok Dyah Messwati. Mereka adalah sederet wanita tangguh yang hobi melancong ke berbagai tempat, bahkan seringkali seorang diri. Tak jarang mereka mengalami pengalaman yang tidak mengenakkan ketika traveling sendirian. Tapi dengan persiapan yang matang, mereka bisa mengatasinya.

Dalam kasus ini disebutkan bahwa Maria dan Marina kehabisan uang lalu mendapat bantuan tempat tinggal dari orang asing atas rekomendasi teman. Terdesak dalam masalah keuangan di negeri orang lantas memaksa mereka menerima bantuan dari siapapun. Ketika dalam situasi terdesak, pertolongan sekecil apapun nampak sangat berarti. Tidak heran jika mereka meng’iya’kan bantuan itu.

Foto diambil dari telegraph

Kejadian tragis semacam ini sebenarnya bisa saja dihindari jika mereka lebih mewaspadai setiap bantuan yang diterima. Kata orang, jangan men-cap orang dari penampilan fisik. Tapi, ketika kita berada di tempat asing, hal ini patut dilakukan karena kita tidak mengetahui latar belakang orang tersebut, apa pekerjaannya, bagaimana masa lalunya. Hal yang bisa dijadikan pertimbangan hanyalah penampilan luarnya. Kalau kata orang, you are what you wear. Percayai kata hatimu. Jika penampilan luar terlihat membahayakan, sebaiknya abaikan bantuannya.

Selain itu, di dunia maya, kasus pembunuhan ini memancing pro dan kontra. Beberapa orang berkomentar menyalahkan mereka karena melakukan perjalanan tanpa pria. Tanpa ikut tur atau tanpa ditemani orang tua. Tapi tahukah kalian bahwa bisa bebas traveling adalah mimpi bagi kami, para wanita? Bukan berarti kami wanita ingin menyamai derajat pria. Bukan berarti ingin bergaya sok-sokan. Bukan juga ingin dipandang hebat karena berani pergi sendiri. Kami para wanita hanya berjalan mengikuti kemana mimpi kami.

Kami sadar, kami bukan mahluk kuat yang bisa menghajar orang dengan satu pukulan. Kami sadar, kami adalah sasaran empuk dari berbagai macam tindakan kriminal. Kami pun menyadari bahwa berjalan tanpa pria akan mengantar kami pada bahaya dan resiko yang besar. Sayangnya, kami takut untuk berhenti bermimpi, kami akan terus melangkah.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU