Tips Menghindari Babi Hutan Saat Pendakian

Kecil memang peluang bertemu hewan liar di hutan, apalagi jika kita menggunakan rute yang ramai pendaki. Tetapi bukan berarti kita boleh lengah. Selalu waspada dan persiapkan peralatan mendaki dengan lengkap untuk mengantisipasi berbagai ancaman dari hewan ataupun hal lainnya. Safety first!

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Foto oleh Echi

Naik gunung merupakan salah satu kegiatan outdoor yang beresiko tinggi. Terjatuh ke dasar jurang, terkena hypothermia, dan diserang binatang liar di hutan merupakan hal-hal yang patut diwaspadai oleh para pendaki. Setahun yang lalu saya mengalami kejadian yang tidak mengenakan ketika mendaki Gunung Sindoro. Pertemuan dengan seekor babi hutan tidak akan pernah saya lupakan. Tanah yang lapang, desas-desus maraknya pencurian peralatan gunung menjadi alasan saya dan seorang teman untuk mendirikan tenda di pos 3. Pos yang selalu ramai dengan tenda pendaki. Hari sudah larut. Udara dingin semakin menusuk. Tangan-tangan ini menggigil memasang pasak tenda. Teman saya terlihat sedang memasak nasi goreng untuk makan malam kami. Tenda sudah selesai terpasang, makan malam sudah siap, kami masuk tenda dan menyantapnya. Belum juga selesai makan, kami berdua dikagetkan srundukan yang keras dari arah luar tenda. Salah seorang pendaki diluar berteriak “ Babi! Babi!”

Sesungguhnya teriakan mereka tidak banyak membantu. Seekor babi terus saja menerjang tenda. Kami dua orang wanita yang ada didalam tenda panik bukan main. Tidak kehilangan akal, kami menggunakan barang apapun yang bisa mengusir mereka. Barulah kami ingat, terdapat parang tergeletak didekat keril di dalam tenda. Kami memukul si babi dari dalam sekuat tenaga. Membutuhkan waktu cukup lama untuk mengusir si babi. Sampai akhirnya dia pergi. Tidak ada yang terluka dalam insiden itu. Hanya saja tenda saya putus diseruduk babi.

Berdasarkan pengalaman tersebut, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghindari babi:

1. Jangan mendirikan tenda dekat dengan sampah

Tidak jarang kita menemukan tumpukan sampah sisa makanan di gunung. Seperti bungkus mie instant, sayuran, bahkan sampah sisa nasi. Tumpukan sampah itulah yang menjadi sasaran si Babi. Dia mengais-ngais sisa makanan dari sana. Dan kebetulan waktu itu kami mendirikan tenda yang letaknya cukup dekat dengan pembuangan sampah.

 

2. Bersihkan dan kemasi peralatan masak

Babi hutan memiliki indera penciuman yang sangat tajam. Dalam jarak 1 meter saja dia bisa mencium aroma sarden, telor rebus, bahkan tomat yang tidak berbau tajam. Untuk menghindari serangannya, bersihkan alat masak dan kemaslah dengan rapi. Setelah itu masukan kedalam tenda. Jangan sampai menyisakan nesting kotor apalagi sisa makanan diluar tenda.

 

3. Membuat Perapian

Salah satu hal yang ditakuti babi hutan adalah api. Buatlah perapian didekat tenda untuk menghindari serangan babi. Tapi, harus di ingat, gunakan kayu atau ranting-ranting pohon kering yang sudah jatuh. Jangan menebang pohon sembarangan di hutan.

 

4. Bebas sampah

Jangan biarkan teras depan tenda kita berserakan dengan sampah. Pungutlah sampah, masukan kedalam trash bag. Kalau memungkinkan, masukan kantong berisi sampah kedalam tenda. Jika tidak, gantunglah kantong sampah diatas pohon. Keesokan harinya, jangan lupa bawa turun sampah kebawah. Gunung bukan tempat sampah

***

Kecil memang peluang bertemu hewan liar di hutan, apalagi jika kita menggunakan rute yang ramai pendaki. Tetapi bukan berarti kita boleh lengah. Selalu waspada dan persiapkan peralatan mendaki dengan lengkap untuk mengantisipasi berbagai ancaman dari hewan ataupun hal lainnya. Safety first!

 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU