Hampir semua orang menyukai yang namanya perjalanan. Ada yang sekadar hanya untuk menepi dari aktivitas dan kesibukan sehari – hari, ada yang sengaja menyempatkan diri untuk menemani kerabat dekat berlibur, ada pula yang menjadikan perjalanan sebagai rutinitas, bahkan menjadikannya sebagai pekerjaan utama, seperti tourist guide, fotografer alam, dan lain sebagainya. Begitu pula dengan liburan, terkadang ada yang ingin menyapa alam, ada yang pergi ke situs sejarah, atau ada pula yang hanya sekadar berkunjung untuk menemui kerabat atau sanak saudara yang tinggal di desa.
Dari semua aktivitas yang ada di atas, sejenak kita bertanya pada diri sendiri, apa yang kamu cari dari liburan ? Terus – terang saja, apakah hanya sekadar ikut – ikutan agar tidak dianggap ketinggalan zaman karena belum pernah mengunjungi lokasi wisata yang sedang nge-trend di masa nya ? Atau memang mencari kesenangan sendiri, ingin menepi dari penatnya meja kantor ?
Baik bagi siapapun itu, menyempatkan diri untuk bisa berbagi waktu dengan orang yang kita sayang adalah hal yang paling berharga. Sangat sulit kadang memang supaya bisa meluangkan sedikit waktu untuk menikmati yang namanya perjalanan, terutama bagi sebuah keluarga, seorang ayah sudah tentu dihadapkan dengan pekerjaan yang menumpuk, bahkan sebagian dari mereka ada yang sulit untuk menikmati yang namanya liburan. Oleh sebab itu, jika ada libur panjang, luangkanlah sedikit waktu kamu untuk orang yang terkasih. Sadarilah bahwa pekerjaan itu memang penting, tapi waktu untuk keluarga juga tak kalah pentingnya.
Carilah tempat wisata yang memang menurut kamu layak dikunjungi untuk kamu dan keluarga. Tidak perlu mahal, dan juga tidak perlu jauh tapi setidaknya temukanlah tempat wisata yang mengajarkan kita banyak hal, terutama untuk kamu dan keluarga. Karena bisa memaknai arti dari sebuah perjalanan adalah hal yang paling penting karena kita bisa membagi waktu yang akan kita kenang sampai kapanpun untuk kamu dan orang tersayang.
Pelajaran sederhana yang anakmu pelajari dari bangku sekolah mengenai alam salah satunya yaitu “Oksigen berasal dari tumbuhan yang menyulap karbondioksida menjadi oksigen dan peristiwa ini disebut sebagai fotosintesis.” Satu hal yang sangat berharga dari kutipan diatas adalah anak sudah tahu betapa berharganya alam bagi kehidupan. Oleh sebab itu, liburan tak melulu soal “Nonton apa kita akhir pekan nanti ?” Memperkenalkan alam pada anak kamu lalu perlahan anak akan menyukainya. Tahap inilah yang akan mengajarkan anak untuk menjaga, merawat sehingga bisa menghargai alam. Anak akan mengerti betapa erat ketergantungan manusia sebagai makhluk hidup, dan alam itu sendiri.
“Nak, Zaman kamu sekarang sudah serba enak. Mau kemana saja sekarang sudah serba gadget. Mau pesan makanan tinggal telfon. Mau ke luar kota tinggal booking. Enak ya sekarang.”
Pertama kali mendengar apa yang disampaikan ayah saya ini malah penulis merasa tersindir. Antara senang dan merasa sedih. Betapa bahagianya ayah saya dulu yang kalau pergi ke Puncak Lawang dari Bukittinggi hanya bersepeda bersama teman – temannya. Tidak seperti saya yang sudah terikat dengan gadget. Memang tak bisa disalahkan begitu saja ketergantungan kita pada gadget. Di samping memang dibutuhkan, gadget juga memudahkan segala hal yang berhubungan dengan traveling.
Ayah saya juga melanjutkan kalimatnya. “Menikmati alam sebenarnya kamu harus bebas dari yang namanya keterikatan dari handphone canggih mu itu. Memang benar, kamu lebih dimudahkan oleh gadgetmu yang canggih itu. Tak perlu tanya kesana – kemari kalau tersesat. Ayah dulu ? Ayah terpaksa tanya penduduk sekitar. Tapi apakah ayah tersesat ? Tidak juga, justru ayah lebih merasa dekat dengan mereka yang tinggal di lokasi tujuan.” Sambung ayah ku lagi.
Terkadang gadget memang itu memang terasa lebih didekatkan. Tapi juga kadang kita merasa lebih dijauhkan. Liburan juga membuat anak lebih mengerti, ada orang yang sebenarnya di pedesaan sana mampu bahagia dengan kehidupan yang sama – sekali belum modern. Membuatnya mengerti kalau di desa siswa – siswinya harus bertarung dengan alam demi mengenyam pendidikan, tidak seperti di kota yang sudah tersedia e-learning.
Sisi lain liburan yaitu memiliki dampak lebih sehat. Selain membuat kita dan keluarga menepi dari aktifitas sehari – hari, kita juga mendapatkan manfaat lainnya. Seperti yang diucapkan oleh, dr Natasha Withers dari One Medical Group di New York bahwa Istirahat, relaksasi, dan pengurangan stres sangat penting untuk kesejahteraan dan kesehatan. Cara terbaik adalah dengan cara liburan, meskipun bisa didapat dari olahraga dan meditasi.
Selain itu juga, perjalanan yang dilakukan saat – saat liburan akan membuat anak memiliki pengalaman baru, bagaimana cara untuk bersabar, membentuk sebuah jati diri yang mencintai setiap waktu yang ia miliki, serta menjadi pribadi yang lebih berani. Keberanian untuk menghadapi tantangan baru dan tentu saja menjelaskan kalau lelah yang ia rasakan dari perjalanan itu membuatnya semakin sehat dan semakin berani.
Memang, perjalanan wisata sangat erat kaitannya dengan uang. Namun, ceritakanlah, liburan adalah cara menghabiskan uang yang tidak percuma. Tidak seperti mereka yang liburan dengan menonton film terbaru di layar sinema. Atau menghabiskan waktu di resto mahal untuk mencicipi hidangan terbaru. Berwisata ke pantai atau pegunungan akan memberikan arti baru di kehidupan sebuah keluarga. Karena kelak, jika seorang anak sudah dewasa ia akan memiliki cerita yang tak akan dimiliki oleh ayah manapun pada anaknya.
Apakah benar kalau traveling mengajarkan sifat boros ? Semua kembali pada diri kita masing – masing. Sudahkah kita membiasakan sifat menabung ? Dengan menyisihkan sisa uang, sedikit demi sedikit akan menjelaskan seberapa penting uang yang sedikit tadi berperan pada perjalanan yang akan kita tempuh.