Segera! Tiket Masuk Borobudur Dapat Dibeli Secara Online

Untuk mudahkan wisatawan, pengelola Candi Borobudur siapkan sistem pembelian tiket masuk secara online sehingga nantinya pengunjung tak perlu mengantre

SHARE :

Ditulis Oleh: Desti Artanti

CC Flickr 2.0 Johan Wieland

Sebuah pendekatan baru dalam industri pariwisata di Indonesia mulai bergulir. Telkomsigma–anak perusahaan Telkom, merintis pengembangan penjualan tiket secara online untuk destinasi wisata. Taman Wisata Candi Borobudur menjadi destinasi wisata pertama yang akan menerapkan penjualan tiket online tersebut.

”Kami mendapat kepercayaan Taman Wisata Candi Borobudur untuk menerapkan pembelian tiket masuk secara online,” jelas CEO Telkomsigna Judi Achmadi, di Jakarta, dikutip dari Republika, Selasa (12/4).

Judi menyebut ada kebutuhan e-ticketing di industri wisata Indonesia saat ini. Ia menunjuk Taman Wisata Candi Borobudur.

Penerapan e-ticketing diharapkan akan memotong antrean di loket penjualan tiket sekaligus memberikan kemudahan dalam pembelian tiket. ”Pengunjung Taman Wisata Candi Borobudur sekarang bisa memesan tiket secara online dan menentukan tanggal kunjungan,” paparnya.

Telkomsigma telah menyiapkan pendukung layanan pembelian tiket online ini. Antara lain dengan membangun 12 loket visitor gate atau pintu masuk pengunjung yang mendukung e-ticketing.

Tak berhenti di Borobudur, Telkomsigma bersama mitranya, Centro, akan mengembangkan layanan serupa di berbagai destinasi wisata dan theme park.

”Yang lagi booming kan water park, kami akan memberikan layanan tiket online untuk water park,” kata Direktur Centro Arief Santosa.

Selain Borobudur, pihaknya tengah melakukan pembicaraan dengan Sumatera Selatan, DKI Jakarta untuk smart city, dan Palembang. ”Target kami dalam tahap awal 5-10 cluster,” kata Arief.

Borobudur memang menjadi sebuah proyek pengembangan pertama. Tak berhenti pada penjualan tiket secara online, proyek yang memanfaatkan sistem dan platform Galasys ini akan mengembangkan destinasi pendukung di sekitar Borobudur.

”Pengembangan ini diharapkan mampu menciptakan cross selling di industri wisata. Lama tinggal wisatawan menjadi meningkat, uang yang dibelanjakan juga mengalami peningkatan,” kata Arief.

Oleh karena itu, pengembangan tak berhenti pada objek wisatanya saja, tetapi juga akomodasi, food, and beverage, termasuk suvenir. ”Kalangan pelaku wisata mendukung program ini, seperti Dagadu atau Aerowisata,” ujar Arif.

 

Baca juga:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU