Isu merambaknya praktik Zero Dollar Tour Bali di kalanggan Turis China berpengaruh sangat serius pada kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Bahkan masalah ini membuat gerah para pemerintah daerah, legislatif, pelaku wisata di Pulau Bali hingga Kementerian Pariwisata.
Untung Menteri Pariwisata bergerak cepat datang ke CITM – China International Travel Mart 2018, 17-18 November 2018 di Shanghai dan bertemu Wakil Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Tiongkok, Yu Qun. Dia memohon agar wisatawan China tetap berwisata ke Indonesia dan Bali.
Sehari setelahnya Presiden Jokowi bertemu Presiden Xi Jinping di Port Morresby, PNG untuk membicarakan Isu Zero Dollar Dollar Tour Bali.
Praktik ‘Zero dollar tour’ merupakan istilah yang merujuk dengan kedatangan wisatawan China ke Bali yang membeli paket wisata dari agen perjalanan wisata di negara mereka dengan harga yang sangat miring, murah, bahkan biayanya senilai tiket perjalanan China – Denpasar.
Banyak wisatawan China yang tergiur karena merasa diuntungkan, tapi pada praktiknya malah rugi besar karena menerapkan praktik monopoli, yakni hana mebawa wisatawan berbelanja di tempat-tempat yang ditentukan.
Meski selintas wisatawan yang membeli paket ini diuntungkan, dalam praktiknya tidak benar-benar untung. Selama di Bali, mereka diwajibkan mengikuti jadwal tur yang telah ditetapkan oleh agen wisata.
Agen wisata kemudian menerapkan praktek monopoli, yakni hanya membawa wisatawan berbelanja di tempat-tempat yang telah ditentukan dan terafiliasi dengan agen wisata yang menawarkan paket “zero dollar tour”.
Tapi, harga barang yang ditawarkan jauh lebih tinggi dengan metode pembayaran non tunai. Inilah mengapa wisatawan mengalami kerugian.
Padahal turis China merupakan penyumbang kedatangan yang cukup tinggi di Indonesia. Jumlah turis China yang datang ke Indonesia sudah mencapai 1,9 juta orang pada 2017 atau meningkat signifikan dengan 1, 3 juta di antaranya berkunjung ke Bali.
Sayang sekali memang, semoga pariwisata Bali kembali membalik seiring adanya tindakan dari pemerintah.