Ada satu lokasi wisata kelas dunia tersembunyi di Pacitan yang harus kamu datangi bila berkunjung ke Pacitan bernama Sungai Maron. Tempatnya masih tersembunyi, cocok untuk menenangkan diri dari rutinitas harian.
Foto oleh Maynard
Dari Pacitan cari saja jalan menuju ke arah Pantai Srau dan Watu karung, nanti sampai bertemu pertigaan pilih arah kanan menuju arah Pantai Watu karung, jalan saja terus melewati perkampungan penduduk. Jika sudah tiba disana gunakan GPS tradisional alias Gunakan Penduduk Setempat untuk bertanya.
Biaya naik perahunya cukup murah, cukup membayar 25 ribu per orangnya kita sudah bisa masuk ke perahu.
Disana kamu akan diajak menaiki perahu sampan yang berisi sekitar 10 orang menyusuri sungai kearah muara dengan durasi selama 20 menit, di kiri kanan terdapat hutan dan deretan pohon kelapa. Saya merasa seperti di film-film petualangan yang sedang menyusuri Sungai Amazon. Jika kamu suka berenang, kamu harus coba berenang di Sungai Maron yang segar dan cukup jernih.
Foto oleh Maynard
Sesampainya di muara, nikmatilah indahnya pantai pasir besi dan semilir angin laut. Tampak di kiri dan kanan karang besar yang menyerupai tembok besar. Jangan lupa membawa camera tentunya, bila tidak ada yang bisa bantu memptret, jangan khawatir masih ada tukang perahu yang siap membantu. Di sini terdapat beberapa gazebo (gubug yang terbuat dari pohon kelapa) yang bisa digunakan untuk menikmati indahnya pemandangan. Setelah puas menikmati pantai nan indah, kamu akan kembali diantar untuk menuju ke dermaga dengan menempuh perjalanan sekitar 20 menit kembali.
Saat saya berkunjung rupanya sudah musim kemarau sehingga air sungai jauh berkurang, dibeberapa titik tampak kumpulan daun-daun kelapa yang ditanam sebagai pertanda adanya gosong atau air yang rendah.
Foto oleh Maynard
Berliburlah ke sini saat low season, kamu akan mendapatkan sensasi yang berbeda, seperti saat saya ke Sungai Maron ini. Serasa asli bertualang di Sungai Amazon secara privat karena 1 perahu hanya berisikan maksimal 3 orang ditambah tukang perahu dan di sepanjang sungai tidak ada satu perahu pun yang kami jumpai.
