Bila Gunung Agung Meletus, Ini Skema yang Disiapkan Menpar Untuk Evakuasi Turis

Gunung Agung masih belum dalam kondisi yang stabil. Ini rencana Menpar untuk evakuasi turis yang datang jika Gunung Agung meletus.

SHARE :

Ditulis Oleh: Faiz Abi

(Illustrasi) Wisatawan yang datang ke Bali. Sumber foto.

Kondisi Gunung Agung sampai saat ini masih belum stabil. PVMBG dan beberapa ahli gunung api belum bisa memastikan kapan Gunung Agung akan meletus. @BNPB juga menyebutkan bahwa sudah disediakan 301 titik pengungsian di Pulau Bali yang bisa digunakan. Jumlah pengungsi saat ini sudah mencapai 90.000-an jiwa. BNPB juga sudah menyediakan 640.000 masker wajah, 12.520 matras, 8.400 selimut, uang tunai senilai 1 Miliar rupiah, dan 50 tenda pengungsi.

Airbnb ikut memberikan penginapan gratis

Berdasar siaran pers, Manajer Negara Airbnb Asia Tenggara, Hongkong & Taiwan, Robin Kwok menjelaskan bahwa, “Mulai hari Rabu (28/9), Airbnb mengaktifkan Sarana Penanggulangan Bencana untuk membantu penduduk lokal yang terkena dampak aktivitas vulkanik di Bali. Dengan sarana ini, para pengungsi lokal dan mereka yang membutuhkan akomodasi mendesak akibat bencana ini dapat terhubung dengan tuan rumah Airbnb yang memfasilitasi rumah mereka secara gratis hingga 11 Oktober 2017.”

Jika Kamu bertempat tinggal di Bali dan ingin membantu para pengungsi dengan menyediakan tempat tinggal gratis, Kamu dapat menuju laman Bantuan Airbnb. Pemilik rumah dan pengungsi dapat dihubungkan melalui Sarana Penanggulangan Bencana yang ada di laman Airbnb.

Skema Menpar untuk evakuasi turis di Bali

Selain itu, mengutip Kompas, untuk mengantisipasi kalau Gunung Agung meletus, Menteri Pariwisata Indonesia, Arief Yahya mengatakan bahwa moda transportasi laut yang dimiliki PT Pelni mampu mengevakuasi 60.000 wisatawan mancanegara. Menurut Arief, transportasi laut sangat penting untuk masuk ke dalam rencana mitigasi bencana untuk wisatawan di Bali.

“Kita harus mempertimbangkan mitigasinya. Jadi kalau bulan-bulan ini Gunung Agung meletus, anginnya ke barat, berarti skenario evakuasi wisatawan ke arah timur, ke Lombok. Angkutan darat apa, udara apa, laut apa,” kata Arief di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta, pada Rabu (4/10).

Arief menyarankan hal tersebut karena moda transportasi laut sudah pernah digunakan dan berhasil untuk rencana mitigasi bencana yaitu pada letusan anak Gunung Rinjani, Barujari, Nusa Tenggara Barat. Yang digunakan pada skenario tersebut adalah Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk.

Arief sebelumnya juga mengatakan bahwa pembatalan wisatawan yang ingin berkunjung ke Bali mencapai 20-30% atau sekitar 60.000 wisata mancanegara. Hal itu terjadi karena peningkatan aktivitas Gunung Agung yang membuat khawatir wisatawan yang datang. Setiap harinya, wisatawan mancanegara yang datang ke Bali mencapai 15.000 orang.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU